Chapter 10 - Let's Go!

1.6K 215 6
                                    

Jangan lupa vomant!

***

Kedua bola mata bulat tampak menyipit, Kenzo melipat kedua tangannya didepan dada lalu mendengus kasar.

" Aku tidak ingin mempunyai Papa lain. Aku hanya ingin Papa Bear!"

Kai menggaruk tengkuknya bingung. Ah, ia tida tau apa yang harus ia lakukan sekarang.

" Kenzo tidak boleh seperti itu, ia Paman Sehun yang sudah menyelamatkan Papa dalam bahaya. Seharusnya Kenzo berterima kasih bukannya bersikap seperti itu."

Wajah Kenzo tampak tidak bersahabat, ia mulai menekuk wajahnya dan mengeluarkan bulir air mata dipipinya, " Papa jahat! Papa mendukung pria itu daripada Kenzo!"

Kai menghela nafas dan berjalan kearah Kenzo lalu memeluknya dengan lembut. Ia harus lebih bersabar, tampaknya Kenzo tidak suka bahwa dirinya dekat dengan lelaki lain.

" Mengapa Kenzo tidak suka kalau Papa dekat dengan Paman Sehun?" Kai berbisik ditelinga Kenzo yang membuat Kenzo tenang.

" Kenzo.. Kenzo tidak suka kalau Papa dekat dengan lelaki lain. Nanti Papa akan melupakan Kenzo dan meninggalkan Kenzo sendiri seperti kedua orangtua Kenzo."

Kai paham sekarang, ia memaklumi apa yang anak itu rasakan.

Sehun sedari tadi memang hanya terdiam tetapi, ia memperhatikan percakapan kedua orang yang terpaut usia tersebut. 

" Ah, maaf Sehun. Bolehkah aku tidak bekerja dahulu hari ini, sepertinya Kenzo tidak ingin aku tinggal hari ini." Kai menatap Sehun memohon, Sehun tampak terdiam lalu menganggukan kepalanya walaupun sangat terpaksa.

" Kalau kau tidak bekerja, akupun tidak."

Kai menatap Sehun terkejut. Hey! Apa Sehun gila melantarkan pekerjaannya demi Kai?

" Tid--"

" Aku yang memiliki perusahaan tersebut Kai. Jadi, aku berhak melakukan apapun sesuka hatiku." Ucap Sehun begitu saja dan tentu membuat Kai memggeram kesal.

Tanpa memperdulikan balasan dari Kai, lelaki tampan itu berjalan kearah Kenzo dan membungkukan punggungnya, " Anak manis, siapa namamu?"

Kenzo memalingkan wajahnya, tidak ingin melihat wajah Sehun.

"  Nama Paman, Sehun."

" Aku sudah tau."

Kenzo melihat Sehun dengan tatapan mengejek, apa lelaki ini memintanya untuk berbasa-basi bersama? Ugh, ia tidak bodoh sungguh.

" Kau sangat lucu Kenzo." Sehun mengacak-ngacak surai panjang Kenzo membuat anak itu berdecak kesal.

" Jangan merusak rambutku! Aku bukan anak kecil lagi!"

Sehun mengangguk, sepertinya ia harus lebih bersabar dengan anak ini.

" Baiklah, Paman meminta maaf. Bagaiamana kalau kita berjalan-jalan?"

Beberapa detik terjadi keheningan, " Kita akan pergi ketaman hiburan. "

Mata bulat Kenzo tampak melebar, terlihat dari matanya bahwa mata itu berbinar-binar.

" Kau tidak berbohong bukan? Ayo pergi sekarang!"

Kenzo kemudian menarik lengan Sehun dan juga lengan milik Kai. Tubuh Kenzo terhenti ketika melihat mobil sport yang terpampang jelas didepan matanya, " Woah! Papa lihat! Mobil itu yang sering Kenzo impikan! Apa itu milik Paman?"

Sehun yang merasa ditatap oleh Kenzo mengangguk sambil tersenyum. Rupanya tidak sulit untuk membujuk anak itu.

Kai meringis dan melihat Sehun tak enak hati. Ia cukup malu tentu, bukankah tadinya Kenzo dengan cueknya menganggap Sehun musuhnya? Mengapa sekarang Kenzo menganggap Sehun seperti.. err.. Daddy?

Kai menggelengkan kepalanya, tidak.. tidak mungkin hal tersebut terjadi.

Sekarang mereka bertiga sudah berada didalam mobil sport milik Sehun. Kenzo tampak antusias. Ia berceloteh panjang lebar membuat telinga Kai cukup sakit.

" Kau sangat bersemangat sekali, sayang."

Kai mengecup pipi gembul Kenzo, Kenzo yang diperlakukan seperti itu memamerkan gigi kelincinya.

" Tentu Kenzo bersemangat, Kenzo tidak pernah menaiki mobil apalagi mobil sport! Dan juga Kenzo belum pernah pergi ketaman hiburan!"

Sehun melirik Kenzo, ia tersenyum tipis ketika anak itu menuturkan kalimat tersebut. Tanpa disadari sepasang kedua mata tampak memperhatikannya dan ikut tersenyum.

" Terimakasih Sehun."

***

Never - KIMKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang