Chapter 11 - Moment

1.1K 175 6
                                    

Jangan lupa vomant!
No sider-sider Okhay (ಥ ͜ʖಥ)

***

Langit tampak cerah, burung-burung terus berkicauan menandakan bahwa saat ini adalah waktu yang pas untuk berbahagia. Layaknya seperti keluarga, ketiga orang yang berbeda usia tersebut memamerkan kemesraan mereka.

" Woah! Papa! Lihat lihat!!! " Ucap Kenzo sambil menunjuk sebuah permainan rollercoaster yang terpampang jelas diarah utara. Ia segera menarik sebelah tangan Kai dan menyuruh Sehun untuk mengikutinya sambil tersenyum lebar, akhirnya Sehun hanya ikut tersenyum tipis dan melangkah dengan langkah besar.

Namun, ketika mendengar bahwa Kenzo tidak bisa menaiki permainan tersebut. Pecahlah tangisannya. Ia terus terisak dan merengek bahwa dirinya sangat ingin menaiki permainan tersebut.

" Sudah.. Sudah.. Jangan menangis, Kenzo masih dibawah umur. Nanti, kalau Kenzo sudah cukup umur, Kenzo bisa menaiki permainan ini. Kenzo anak pintar, bukan? "

Isakan Kenzo mulai mengecil, ia mengangguk dan berkata, " Baiklah, Kenzo akan menjadi anak pintar. Tapi, bolehkah Kenzo melihat Paman Sehun menaiki permainan itu? "

Bola mata Kai mengarah kepada Sehun yang sedang menatap Kenzo terkejut.

" Kenzo hanya ingin melihatnya.. "

Kenzo mulai mengeluarkan buliran air matanya. Namun, sebelumnya Sehun menganggukan kepalanya dengan lemas.

" Paman akan menuruti kemauanmu, Kenzo. " Ucap Sehun dengan wajah tegangnya.

Kai memegang lengan Sehun dan menatapnya khwatir dan berkata, " Jangan dipaksakan, Sehun. "

Sehun tetap pada pendiriannya, ia menggelengkan kepalanya dan mulai mengantri untuk menaiki permainan tersebut. Ketika gilirannya tiba, akhrinya ia memilih untuk duduk diposisi bagian paling depan. Ia melirik kearah bawah dan menemukan Kai dan Kenzo yang sedang melambaikan tangannya.

" Semoga berhasil, Sehun! "

Beberapa detik kemudian, permainan tersebut mulai bergerak yang membuat seluruh penumpang disana mulai berteriak histeris. Hingga pada pertengahan perjalanan Sehun merasa bahwa dirinya akan mengeluarkan apa yang ada di perutnya.

Saat permainan tersebut telah berhenti, Sehun segera berlari kearah toilet dan memuntahkan sesuatu yang ia tahan sedaritadi.

Sebuah tangan mengusap punggung lebar Sehun dengan lembut. Kai merasa bersalah pada Sehun, sebab bila ia dapat membujuk Kenzo agar tidak menyuruh Sehun mengikuti permainan tersebut, maka kejadian ini tidak akan pernah terjadi.

" Maafkan aku Sehun.. "

Sehun membalikkan badannya kearah samping lalu mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi gembul lelaki manis didepannya, " Mengapa kau berkata seperti itu, hm? Aku melakukannya dengan ikhlas, lagipula dengan cara seperti ini, mungkin saja Kenzo akan menerimaku untuk menjadi bagian hidup kalian? "

Kai yang mendengar kalimat manis dari bibir tipis Sehun tersipu malu. Ia menundukkan kepalanya dan menenggelamkan seluruh bagian wajahnya dibahu lebar Sehun.

" Papa! "

Mendengar pekikan kecil tersebut, Kai segera menolehkan kepalanya kearah bocah yang menatap Kai dengan datar.

Darimana anak itu belajar mimik wajah seperti itu?

Namun beberapa detik kemudian mimik wajah tersebut berubah menjadi ceria. Kenzo melompat kearah Sehun dan meminta Sehun agar menggendong dirinya.

Setelah itu Kenzo berkata dengan kedua jempol tangan kiri dan kanannya yang terangkat, " Daddy hebat! Daddy Sehun pantas menjadi pendamping Papa Bear . "

Kai yang mendengar lontaran kalimat dari bibir Kenzo mendadak membelakkan kedua bola matanya. Sehun yang mendengarnya juga ikut memasang wajah terkejut.

" Hihihi.. Papa Bear dan Daddy Theun sangat lucu. "

Kemudian anak itu melingkarkan lengannya pada leher Sehun lalu tertidur dipundak Daddy-nya.

***

Halo! Udah berapa bulan nih aku gak update? Maaf banget:( ada sesuatu yang terjadi di real life aku, jadi yaaa aku beberapa bulan ini gak bisa update:"

Masih ada kah ya nunggu?

Btw, chapter ini pendek (yaa/tyda) ?

Ato mo double update malem ini?
Comment gaes, klo nda aku nda double update nih ( ͡°з ͡°)

-Tinggalkan Vomant!

Never - KIMKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang