Chapter 13 - Who's?

1.2K 164 9
                                    

Jangan lupa vomant!
No sider" Okhay(ಥ ͜ʖಥ)

***

Suasana saat ini terasa sangat begitu menegangkan, Kai belum mengucapkan sepatah katapun sedari tadi. Ia mencoba untuk merasa tenang dan terlihat santai dihadapannya.

" Bagaimana keadaanmu? Apa semua baik-baik saja? "

Ya, seseorang itu adalah Park Chanyeol.

Lelaki yang selama ini ingin ia lupakan, lelaki yang selama ini terus menerus bersarang didalam hatinya. Lelaki yang hampir membuatnya gila.

" L-lebih baik k-au pergi sekarang. "

Kai tertunduk dan terus menatap kedua kakinya yang terbalut sepatu usang.

" Tidak. Sebelum aku mendapatkan sesuatu yang aku inginkan. " Jawabnya sambil mengapit dagu milik Kai agar ia dan lelaki manis ini dapat saling menatap.

Tubuh Kai bergetar, entah mengapa tubuhnya merindukan sentuhan itu, " Ja-jangan, kumohon. "

Kai mencoba menepis telapak tangan besar tersebut. Tetapi, tetap saja ia tidak bisa.

" Aku menginginkanmu Kai. Aku menyesal. "

Tanpa aba-aba, Chanyeol mencium bibir tebal Kai dan melumatnya dengan sebuah rasa rindu yang sangat besar. Chanyeol juga ikut mengunci pergelangan tangan milik Kai hingga lelaki manis tersebut tidak bisa melawannya.

" Ehmmh.. B-berhenti.. "
Ucap Kai ketika merasa dirinya tidak bisa bernapas.

Akhirnya Chanyeol melepaskan tautan mereka dan mengusap sudut bibir Kai yang terlihat mengkilap, " Beri aku kesempatan kedua kali untuk mengubah semuanya, Kai. "

Chanyeol mengecup bibir Kai dengan lembut, menyalurkan perasaan miliknya.

Apa yang harus Kai lakukan? Apa rasa cintanya pada lelaki tinggi ini masih seperti dulu? Atau telah berubah?

Kai mengigit bibirnya untuk meredakan kegugupan yang ia miliki dan berkata, " A-aku.. "

" Ak-u akan memberimu kesempatan, Channie. "

♡♡♡

Kedua lelaki yang berada di ranjang yang sama itu saling memeluk. Lelaki cantik yang berada dipelukan sang dominan menggeliat menandakan bahwa dirinya telah terganggu oleh cahaya matahari yang begitu menyilaukan.

" Engh.. "

Lenguhan kecil terdengar. Luhan mendongakkan wajahnya hingga mata lentik itu menemukan wajah tampan yang tampak tenang dalam tidurnya. Ia menyatukan dahinya dahi milik  Sehun dan mengecup pelan bibir tipis tersebut.

Ia kembali menerawang apa yang telah dilakukan dirinya dan lelaki tampan tersebut. Malam panas yang begitu menggairahkan dan indah. Bagaimana tidak? Sekian lama ia menunggu agar Sehun dapat menyentuhnya. Bahkan, lelaki tampan itu terus menerus mengabaikan keberadaannya.

Ketika sibuk membayangkan, Sehun tampak memanggil sebuah nama yang cukup familiar di telinga miliknya.

" Kim Kai.. "

Luhan mengernyitkan dahinya, ia tidak suka saat Sehun memanggil nama orang lain disaat dirinya sedang berbahagia.

" Sayang.. Ayo bangun, kau harus segera bekerja. "

Tampak bahwa Sehun mulai terganggu didalam tidurnya, kemudian saat Sehun sudah selesai mengumpulkan nyawa miliknya. Mata tajam tersebut terbuka indah.

" Bagaimana kau bisa disini? "

Sehun melihat Luhan bingung, namun dirinya berusaha untuk mengingatnya kembali.

" Ah.. Kita telah melakukannya semalam? Aku tidak memperdulikannya dan aku akan segera melupakannya. " Ucap Sehun sambil meninggalkan Luhan yang menatap punggung lebar tersebut dengan nanar.


♡♡♡

Double update keun? (☞ ͡ ͡° ͜ ʖ ͡ ͡°)☞

Tapi.. Vote+comment dlu hayu><

Never - KIMKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang