Sebuah Pengertian

306 39 6
                                    

Semenjak kejadian dimana seulgi pingsan akibat 'adeknya' terkena bola golf dia jadi sedikit lebih hati-hati, namun tetap saja perubahan yang terjadi akibat mimpi aneh itu masih terasa asing baginya, semuanya mulai dari tubuhnya hingga bahkan statusnya sebagai seorang anak di keluarga kang, sangat mengejutkan mengetahui bahwa dia terlahir sebagai seorang laki-laki. Sungguh heran seulgi dibuatnya.

Notif ponsel masuk membuyarkan lamunannya di pagi hari, dia menghela nafas ketika membaca pesan yang rupanya dikirim oleh sekertarisnya bahwa aka nada meeting lagi di hari itu. Entah kenapa ia menjadi sangata tidak ingin pergi ke kantor meskipun hari itu adalah hari pertamanya sejak ia ambil cuti panjang akibat kondisi badanya yang terserang sakit ditambah pingsan akibat bola golf. Berkali-kali seulgi menggelengkan kepala , ia tidak boleh malas seperti itu, ini demi keluarganya dia adalah kepala rumah dan wajib untuk memberikan nafkah kepada anak dan istrinya

"seharusnya hal aneh ini tidak mengubahku untuk menjadi murung dan malas melakukan apa-apa, ayo kembalilah menjadi seulgi yang biasanya"

Setelah memberikan semangat untuk diri-sendiri dengan kalimat-kalimat positifnya di depan cermin, seulgi yang berubah menjadi pria dewasa yang maskulin itu segera keluar kamar dan menyusul anak, istrinya di ruang makan.

"Aku baru saja ingin memanggilmu, ku pikir kamu masih sibuk melamun"

Seulgi tersenyum hangat kemudian mencium bibir Irene singkat," Apa separah itu sampai kamu harus mengerutkan dahimu saat berbicara sayang?"

"iya parah banget kadang sampe lupa waktu" Irene menjawab dengan nada yang terdengar amat gemas.

"hehe"

Bukanya mengucapkan kata maaf Seulgi hanya meringis seperti orang bodoh, Irene pun menyuruhnya untuk segera duduk lalu mengambilkan nasi untuk Seulgi, Bee dan Sihyun sudah makan lebih dulu, mereka menyapa seulgi dengan sekedarnya dan kembali sibuk dengan makanan didepannya masing-masing. Selama sarapan tidakada percakapan yang terjadi, semuanya khusuk menikmati hidangan yang tersaji, Seulgi mengajari anak-anaknya untuk tidak makan sambil berbicara karna itu tidak baik, ia mengharapkan hal itu akan menjadi kebiasaan untuk sihyun maupun bee, meskipun pada awalnya bee protes karana selama ini mereka makan biasanya sambil mengobrol namun sejak lahirnya sihyun, Seulgi kembali menata dirinya untuk serius menjadi orang tua yang baik dan bertanggung jawab kepada anaknya, karna itu ia mulai menanamkan pendidikan karakter kembali, tapi siapa sangka kalau ternyata kedua anaknya sedikit bandel bila di luar atau sedang tidak dihadapan dirinya maupun Irene

"Sihyun nanti sepertinya Appa gak bisa jemput kamu sama nemenin photo, kamu pulang sama pak lee ya"ucap Seulgi ketika menyudahi sarapannya.

Sihyun sang anak keduanya mengelap terlebih dahulu bibirnya dengan serbet, ia anak seulgi yang paling anggun, segala tindakannya itu membuat banyak orang terpesona terutama pada parasanya yang banyak orang katakan seperti malaikat, bila dia tersenyum banyak yang bilang menyejukan hati namun itu hanyalah sebagian baiknya, sebagian buruknya dia sedikit angkuh dan dingin, sedikit bicara pula apalagi jika sedang marah, Sihyun itu model majalah fashion sekaligus bintang iklan, dia sendiri kadang Seulgi gunakan untuk melakukan promosi produk sepatu baru yang ia rancang dan hasilnya produknya begitu laris setelah hari peluncuran, produk apapun itu bila bintang iklannya sihyun pasti akan terjual laris.

"Kenapa?"tanya Sihyun dengan dahi berkerut, ia benci dengan orang yang tidak bisa menepati janji.

"Appa full banget jadwalnya ternyata" jawab Seulgi

"Appa udah janji kan?"

"Iya sih, tapi kali ini gak bisa di sela sayang" Seulgi berujar lembut

"yaudah "

Unmei (Sequel of Bee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang