Annyeong yeoreobun...
Selamat hari raya Idul Fitri buat kalian yang menjalankan. Minal aidin wal-faizin. Mohon maaf lahir batin. Maaf ya klo aku punya salah sama kalian....
Aku mau ngasih tau untuk chapter kali ini aku saranin supaya kalian bayangin reaksi Jimin dan Taehyung yaa... Karena.... baca aja deh, nanti juga tau apa yang aku maksud.
chapter sebelumnya kan aku kan lebih nyeritain tentang Hyuna, Ryuka, Hana. Nah, kebetulan sekarang Idul Fitri, jd aku mau ngasih hadiah ke kalian dengan chapter spesial JimTae!
gak cuma chapter kali ini doang kok, nanti aku juga bakal bikin chaper khusus BTS dan kemungkinan aku juga bakal bikin POV BTS. gak semua member si... cuma beberapa doang. So, tunggu chapter selanjutnya!
Oh iya. Mulai sekarang aku bakalan update seminggu sekali! Horeeeeyyyy!!!... (apa si, gk jelas bgt -_-). Kemungkinan aku update setiap hari minggu atau sabtu. Klo aku gak sabar, aku update hari sabtu. klo aku lg mager nulis aku update hari minggu. Tapi klo aku telat update mohon dimaklumkan yaa...
Jangan lupa vomment, guys!
Happy Reading!
.
.
.
.
.
Jimin memegang pegangan pintu, mendorongnya hingga pintu itu terbuka lebar. "Taehyung-ah?" teriaknya sambil melangkah masuk plus menutup pintu sekaligus. Tidak ada siapapun dikamar ini. Jimin melangkah lebih dalam. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri sambil terus mencari-cari keberadaan temannya. Nihil, orang yang ia cari tidak ada disini.
Itu tidak mungkin!
Jimin yakin sekali Taehyung ada di kamarnya. Sebelum Jimin masuk, ia melihat Taehyung masuk ke kamarnya lebih dulu. Tidak mungkin Taehyung menghilang begitu saja.
"Taehyung-ah, kau dimana?" Tidak ada yang menyahut. Jimin berjongkok, memeriksa kolong tempat tidur, berharap menemukan Taehyung disana. Tidak ada. Jimin beralih ke kamar mandi. Juga tidak ada. ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ini tidak masuk akal sekali. Jimin seratus persen yakin Taehyung masuk ke kamarnya sebelum dia.
Tunggu? Tidak mungkin.... HANTU!
Jimin bergidik ngeri. Ia bergegas keluar dari kamar itu. Setengah berlari Jimin mendekati pintu, membukanya dengan cepat. Namun sialnya, pintu itu terkunci!
"Siapa pun, buka pintunya!" teriak Jimin sambil terus mencoba membuka pintu, mengedornya berharap ada yang mendengar. Keringat dingin sudah membanjiri tubuhnya. Tangannya yang bergetar terus mencoba membuka pintu. Didalam kepalanya sudah bertengger berbagai macam pikiran buruk tentang hantu.
Lampu mati tiba-tiba. Ruangan itu menjadi gelap seketika. Tidak ada sedikitpun cahaya masuk.
Sial, apa yang terjadi? batinnya. "Ya! Ya! Hidupkan lampunya! Jangan bercanda!"
Suasana menjadi mencekam. Deru napas Jimin mulai memburu seperti habis berlari maraton puluhan kilometer. Jantungnya berdetak lebih cepat. Bajunya kini sudah setengah basah akibat peluh. Segala macam sumpah serapah telah ia lemparkan kepada temannya itu dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Secret
FanfictionAku adalah gudang rahasia mereka. Aku adalah pendengar yang baik. Mereka memberi tahuku dengan suka rela dan aku akan merahasiakannya. Mereka adalah sahabatku. Dua gadis dengan rahasianya sendiri. Gadis Korea itu bernama Byun Hyuna. Gadis berhati ha...