Chapter 15

916 165 5
                                    

Kamis, 6 Juni 2019.

___________________

Ji Eun menatap seorang pemuda yang terbaring lemah di hadapannya dengan tatapan sendu, hatinya terasa sangat sesak saat melihat pemuda yang biasanya selalu bersikap konyol dan tersenyum seperti orang bodoh. Kini terlihat sangat menyedihkan.

Tidak, sebenarnya ia lebih menyedihkan. Ji Eun sadar akan hal itu.

Menangisi seseorang yang bahkan sangat tidak di sukainya, apakah itu tidak menyedihkan?

"Lihatlah, kau selalu konyol! Kenapa kau-"

Ji Eun tak sanggup melanjutkan kalimatnya, dadanya terasa sesak dan napasnya tercekat. Bagaimana bisa rasanya sesakit ini?

Ada apa dengan dirinya?

Wanita itu menatap luka di perut Putra Mahkota, lukanya sangat dalam. Dan darah segar tak kunjung berhenti mengalir dari sana, sekarang bagaimana bisa Putra Mahkota akan sadar?

Apa yang harus ia lakukan?

"Bangunlah..."

BRAKK!

Ji Eun terlonjak kaget, ia melihat Kookie datang dengan Suga di atasnya. Pria itu terluka parah, kepala dan punggung nya mengeluarkan banyak darah.

GRRRAAAHH

Kookie mengeram, suaranya tampak berbeda. Seperti terselip kesedihan dan kemarahan di dalamnya.

Lalu tiba-tiba datang cahaya menyilaukan yang membuat Ji Eun menutup matanya dengan tangan, lalu saat ia membuka mata. Hal pertama yang ia lihat adalah tubuh Suga yang melayang di udara.

Tentu saja Ji Eun terkejut melihat ini, namun belum sempat ia pulih dari keterkejutannya. Tubuh Putra Mahkota juga ikut melayang bersama tubuh Suga.

GRRRAAAAHH

Kookie mengeram lagi, lalu perlahan cahaya itu menghilang. Tergantikan dengan wanita dewasa dengan wajah yang sangat cantik.

Wanita dewasa itu menatap Ji Eun dengan sorot matanya yang teduh, kemudian tersenyum lembut.

"Aku akan membawa mereka bersamaku"

Ji Eun terbelalak, wanita dewasa itu tidak akan membawa Suga dan Putra Mahkota menuju-bahkan Putri Ji Eun tak sanggup membayangkannya.

"Aku akan mengobati mereka, sementara itu. Pergilah ke air terjun di Bukit Barat, kau akan menemukan mereka disana"

Cahaya itu kembali hadir, dan saat cahaya nya menghilang. Wanita dewasa itu ikut menghilang, bersama Suga dan Putra Mahkota.

Ji Eun kalap, ia memutar pandangannya. Berharap semua ini hanya halusinasinya saja, namun hal yang ia cari tetap tak terlihat.

Suga dan Putra Mahkota benar-benar hilang.

Lalu, apa yang harus ia lakukan sekarang? Menangis? Tidak, bahkan ia sadar sejak tadi air matanya tak kunjung berhenti mengalir.

Dan tiba-tiba saja Kookie menghampirinya, memberi isyarat agar wanita itu naik ke atas punggungnya.

Meskipun sedikit bingung, akhirnya Ji Eun menaiki Kookie dan berpegangan erat ketika hewan itu mulai berjalan.

Wanita itu membelalakkan matanya kala melihat dua mayat tergeletak di halaman rumah pengasingan, sedangkan seorang pria dengan pakaian mewah terlihat lemah dengan luka menganga di lehernya.

Pangeran Jimin.

Pria itu masih belum mati, namun sudah sangat kritis. Tapi Ji Eun tahu betul, seorang pria seperti Pangeran Jimin tidak akan mudah mati.

Kookie melesat begitu cepat, berlari menuju Bukit Barat untuk menyusul wanita misterius tersebut.

"Suga, Putra Mahkota. Bertahanlah" lirih Ji Eun di sela tangisnya.

=====


Udah tahu kan sekarang Pangeran nya siapa? 😂

Udah tahu kan sekarang Pangeran nya siapa? 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Ganteng-ganteng kok sadis bang

















My Empress [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang