Part 16

150 4 2
                                    

Acara karnaval telah berakhir dan para peserta berisitirahat sejenak. Mereka berlalu lalang untuk mencari tempat teduh yang aman agar terhindar dari sinar matahari yang menyengat.
Anggota pramuka SMA Nusa berteduh di bawah pohon yang rindang.

"Panas banget ya," Keluh Nadia dengan mengibaskan tangannya ke kepalanya.

"Iya Nad, nanti waktu pulang dari kemah kulit gue bakalan menjadi hitam." Sahut anggota pramuka cewek yang namanya Salma.

"Bakalan mandi kembang tujuh rupa nih gue," gumam Nadia.

"Gue gak salah dengar kan nad, kalau lo mau mandi kembang tujuh rupa." Vina menebak dengan wajah penasaran karena dia tepat berada di samping Nadia dan mendengar gumaman tersebut.

"Benar kok, lo gak budek."

"Ternyata Nadia yang cuek penampilan, tanpa disangka mandi kembang tujuh rupa."

"Canda doang lah Vin."

"Tuh kan pastinya lo bercanda gak ada serius-seriusnya. Rara sama Voni mana sih kok gak datang-datang, gue haus  banget."

"Entahlah."

Baru saja mereka dibicarakan sudah datang dengan membawa enam es kelapa muda.

"Tadahhh pesenan sudah datang nyonya," Teriak Rara dengan menghampiri teman -temannya.

"Nggak pake teriak juga dong Ra, gue gak budek,"  Protes Nadia dengan menutup telinganya

"Ya maaf lah kan refleks."

"Alasan terus."

"Udah dong ribut mulu, mana minumannya gue haus," Tegur Vina dengan mengambil minumannya.

"Kok cuma beli enam Ra ?" Tanya Salma yang masih berkumpul sama anggota pramuka SMA Nusa.

"Iya, yang lain pada beli sendiri."

"Ohh."

"Sini Ra duduk di dekat gue, gak capek apa berdiri mulu daritadi," Tawar Voni dengan menepuk tanah yang ada di sampingnya.

Aku yang faham dengan maksud Voni pun mendekatinya dan meminum es tadi.

"Gak nyangka ya besok kita pulang, padahal baru kemarin kita mendirikan tenda, dll," Ujar Voni dengan melihat suasana bumi perkemahan tersebut.

"Bakalan kangen suasana seperti ini, kapan lagi kalau kita sehari gak mandi, berjemur di teriknya matahari dll," Ucap Nadia.

"Ih lo jorok deh Nad, yang ada di pikiran lo gak mandi mulu," Protes Vina.

"Kan emang benar, emang lo kemarin mandi nggak ?" Tanya Nadia.

"Nggak lah kan kebanyakan nggak mandi ya gue ikutan dong kan solidaritas."

"Kan benar dong maksud gue, ya kan Ra," Tanya Nadia.

"Iya," Ucap Rara.

Percakapan mereka berakhir dan hening menyelimuti suasana tersebut dan tidak berakhir lama, karena geng rusuh datang yaitu Raka dan kawan-kawannya.

"Rara," Teriak Raka dengan berlari menghampirinya.

"Apa an sih Rak, gangguin orang lagi istirahat aja," Gerutu Rara.

"Gue punya hadiah yang menarik dan lucu banget buat lo."

"Gak butuh, ultah gue masih lama."

"Memberi hadiah gak harus nunggu ultah dulu loh Ra, bisa juga gue memberi hadiah bunga ke lo waktu mengunjungi ke rumah lo."

"Emang gue sudah meninggal yang harus diberi bunga terus menerus."

"Lo gak pernah pacaran ya Ra atau diberi cowok bunga." Tatapan Raka menyelidik Rara dari atas sampai bawah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sayonara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang