11

1.7K 260 65
                                    

Malam ini ruang makan hoghwarts terlihat megah, langit-langit kastil menunjukkan langit cerah dengan bintang-bintang bertaburan dengan rembulan bersinar terang bersanding dengan lilin-lilin yang melayang indah. Para siswa sedang ribut membicarakan rombongan dari sekolah sihir dumstrang yang sore tadi telah tiba di hoghwarts, para siswa perempuan berbisik-bisik mengenai betapa tampan dan gagahnya para siswa dumstrang sementara para siswa laki-laki sibuk mengejek dan mencela semakin menunjukkan rasa iri mereka. Sementara itu dibarisan asrama gryfindor ada satu orang yang dari tadi duduk gelisah, berulang kali melihat kearah pintu besar bercat coklat itu mengabaikan makanannya maupun orang disebelahnya yang menatapnya kesal

"hun berhentilah bersikap gelisah begitu, dia pasti akan datang tenang saja" ucap orang yang ternyata luhan itu sambil memasukkan potongan daging kedalam mulutnya, menu makan malam hari ini sangat beragam dan terlihat sangat menggiurkan, hoghwarts benar-benar menjamu tamunya dengan baik dilihat dari acara penyambutan tadi sore, makan malam hari ini serta semua dekorasi yang hampir membutakan mata luhan ini.

"aku sangat gugup hyung, bagaimana jika kai nanti tidak mengenaliku atau bagaimana jika dia tidak menganggapku sahabatnya lagi" luhan menyernyitkan dahinya menatap sehun yang gelisah, keringat dingin membanjiri dahi bocah itu dan tangannya tidak berhenti memainkan jubahnya hingga bagian depan baju itu terlihat kusut dan berantakan. Tidak mengenalimu, yang benar saja? Kalian baru bertemu saat liburan kemarin bagaimana mungkin dia tidak mengenalimu batin luhan kesal

"tolong katakan siapa kai ini kenapa sehun sampai seperti ini hanya karena orang itu?" suara mingyu mengalihkan perhatian sehun sejenak dari pintu, dia mulai mengoceh tentang kai kepada mingyu membuat luhan muak dan memilih melanjutkan makannya

"apa dia tampan?" tanya jimin, namja pendek itu ternyata juga ikut mendengarkan dongeng sehun tentang kai, sehun mengangguk penuh semangat

"tentu saja dia tampan, dia tinggi, gagah, kulitnya tan lalu matanya"

"kalian lihat saja sendiri nanti, tapi aku rasa dia sedikit mirip mingyu" potong luhan membuat sehun yang sedang bersemangat menjelaskan ciri-ciri kai merengut kesal, dia menyilangkan tangannya didepan dada lalu menggeleng ribut

"tidak, kai tidak mirip mingyu, kai lebih tampan, mingyu itu jelek" ucap sehun, mingyu yang duduk dihadapan sehun segera menyanggah ucapan bocah kelinci itu lalu mereka mulai berdebat tentang siapa yang lebih tampan sehingga menarik perhatian semua orang. Jimin dan luhan saling berpandangan lalu kompak menggeleng lelah melihat kelakuan absurd kedua temannya.

Suara dentingan sendok mengalihkan pandangan seluruh siswa kearah meja barisan para guru, menatap kepala sekolah hogwarts yang tampak anggun dalam balutan gaun berwarna abu-abu. Wanita itu meletakkan sendok ditangan kanannya, senyum anggun tak lepas dari bibir merahnya

"selamat malam semuanya" ucapnya, pandangannya menyapu seluruh isi ruangan menatap wajah-wajah muridnya yang terlihat antusias

"aku harap kalian semua menikmati makan malam spesial hari ini" ketika ucapannya baru selesai seluruh murid kompak menjawab betapa mereka menyukai makan malam hari ini

"seperti yang kalian semua ketahui hari ini kita kedatangan tamu istimewa, karena untuk tahun ini kita dipercayakan sebagai tuan rumah untuk turnamen quidditch antar sekolah. Jadi aku mohon agar kalian menyambut dan memperlakukan tamu kita dengan baik, tunjukkan kepada mereka keramahan dari kastil tua hoghwarts" kembali semua murid kompak menjawab iya, seluruh guru tersenyum dan berharap murid-muridnya tidak membuat ulah

"baiklah, sekarang saatnya sambutlah para pemuda gagah dumstrang" seru sang kepala sekolah sembari menatap pintu masuk, dari arah luar terdengar suara derap langkah yang mampu menggetarkan kastil hoghwarts lalu pintu lebar itu terbuka dan dari baliknya muncullah para pemuda gagah dengan seragam dumstrang serta tongkat ditangan, mereka berderap melangkah sembari menghentakkan tongkatnya hingga memunculkan percikan api membuat para gadis hoghwarts meleleh terpesona dan para laki-laki bedecih iri.

OOC (Amortentia effect)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang