9

2.1K 309 24
                                    

Kyungsoo mengamati kembali deretan wadah yang berisi bahan ramuan miliknya seingatnya dia masih menyimpan beberapa helai fluxweed namun dia tidak berhasil menemukan satupun daun tumbuhan itu, kyungsoo berdecak sebelum duduk dimeja belajarnya dan meraih perkamen serta pena bulu angsa miliknya. Pintu kamar kyungsoo diketuk beberapa kali disaat dia memberikan gulungan perkamennya kepada burung hantu berbulu hitam yang ia namai baekju, kyungsoo mengelus kepala burung itu pelan sebelum melepasnya dan bergerak membuka pintu kamarnya. Kyungsoo tidak terkejut melihat Suho dan Luhan berdiri didepan pintu asramanya kini namun dia heran kenapa Baekhyun juga berdiri diambang pintunya, bukankah bocah mesum pendek itu masih marah. Belum sempat kyungsoo bertanya luhan sudah lebih dulu menyerobot masuk dan langsung duduk diatas ranjang milik yoongi, kyungsoo yakin bocah kelebihan pigmen putih itu akan mengamuk jika tahu ranjangnya disentuh orang lain.

"ada apa hyung?" tanya kyungsoo setelah mempersilahkan suho dan baekhyun masuk, dia melirik sedikit kearah baekhyun yang dengan seenaknya berbaring dikasurnya, kyungsoo mendengus lalu berbalik mempersilahkan suho duduk disofa yang terletak disudut ruangan

"kata yifan kau sakit jadi kami ingin melihat keadaanmu" ucap suho "tapi sepertinya kau sudah baik-baik saja" celetuk luhan yang kini sudah berpindah memperhatikan deretan botol ramuan yang dipajang diatas rak disamping sofa dimana suho duduk.

"aku sudah meminum ramuan yang dikirim ibu, jadi aku baik-baik saja hyung" jawab kyungsoo, dia melangkah ragu menuju kasurnya berniat duduk namun melihat baekhyun masih berbaring dengan santai, kyungsoo mundur dan memilih duduk dikursi belajarnya menghadap kearah suho dan mencoba mengabaikan luhan yang berkeliling kamarnya seolah sedang melakukan tur.

"baguslah kau sudah tidak apa-apa" ucap suho lega, kyungsoo mengangguk namun matanya melirik kearah baekhyun, bocah itu kini tertidur dengan memeluk bantalnya, kurang ajar sekali

"kyung?"

"ah iya apa hyung?" gagap kyungsoo saat suara suho menginterupsi kegiatannya mengutuk baekhyun, suho tersenyum dan melirik kearah baekhyun

"ah yifan dan sehun mana?" tanya kyungsoo, dua bersaudara itu tidak terlihat membuatnya memikirkan ulah apa lagi yang dilakukan si bungsu Wu itu, "mereka sedang bersama paman WU" jawab Luhan, dia kini sudah duduk manis disamping suho dengan satu buku yang diambil dari rak milik yoongi ditangannya, kyungsoo berani bersumpah jika yoongi tahu kelakuan luhan bocah rusa itu pasti habis.

"paman Wu ada di Hoghwarts?" tanya kyungsoo heran, ahh pasti akan ada masalah besar jika tuan Wu itu tahu apa yang menimpa anak bungsu kesayangannya "oh hyung, jadi bagaimana kalian bisa masuk ke sini?" siapa yang membukakan pintu asrama jika tidak ada yifan? Kata kuncinya hanya diketahui oleh anak-anak slytherin sudah pasti. Suho tersenyum geli dan menunjuk baekhyun dengan dagunya, ck ya benar siapa lagi kalau bukan baekhyun sang pembobol ulung Ravenclaw. Kyungsoo berdiri dan menghampiri baekhyun berniat menarik bocah itu dari atas tempat tidurnya. Luhan mengintip pergerakan kyungsoo dari balik bukunya, dia menantikan apa yang terjadi namun tangannya lebih dulu diseret suho

"kyung, kami permisi, kalau kau masih sakit sebaiknya periksakan dirimu ke hospital wings dan beristirahatlah" ucap suho lalu melangkah pergi dengan menyeret luhan yang memberontak. Kyungsoo melihat kepergian suho dengan alis bertaut, senyum hyung angelnya itu mencurigakan batinnya, tapi dia segera membuang pikiran itu sekarang yang harus dia lakukan adalah menyeret bacoon diatas kasurnya ini. kyungsoo berdiri disamping kasurnya memandang kearah baekhyun yang tampak memejamkan mata, kyungsoo tidak yakin bocah itu bena-benar tidur

"bangun, heii bangun suho hyung sudah pergi kau harus pergi juga" kyungsoo berdecak kesal saat omongannya tidak digubris baekhyun sama sekali bocah itu masih setia menutup mata dengan memeluk bantal putih milik kyungsoo,

OOC (Amortentia effect)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang