5

3.8K 147 0
                                    

Sudah seminggu sejak hari itu, tapi kenapa juga waktu itu dia ngeliatin aku sama Kak Saiton serius banget?, emang aku gorengan yang masih anget di kantin?

Pelajaran matematika pun selesai, abis kesamber apa-apaan itu guru?, hari ini ngasih tugas banyak banget. Kan greget baru liat soalnya aja udah kek ngeliat malaikat penyabut nyawa.

"Duh, Pak Dandun nggak berperikemanusiaan ini namanya." -Lani

"Hoo Lan, sebenernya dia manusia apa bukan?" -Siska

"Kaga tau coba tanya sendiri ke orangnya." -Renata

"Ogah Ren, ngeri." Thalita

"Hahaha." -Niel

"Dari pada mikirin itu guru, mari ganti baju." -Thalita

"Gas lah, ogah juga mikirin Pak Dandun." -Niel

Setelah kami sekelas selesai ganti seragam olahraga, Pak Putra masuk ke kelas sebentar buat ngasih tahu kita buat langsung ke lapangan basket.

"Mata, otak ama usus ini langsung jernih gini kalo liat Pak Putra." -Lani

"Bisa aja kamu." -Renata

"Aku baru ngerti Lan, ternyata selama ini kamu punya otak." -Thalita

"Anjrit Tal." -Lani

***

"Selamat siang anak-anak!" -Pak Putra

"Selamat siang!" ucap kami semua kompak

"Kalian tahu materi untuk hari ini?" tanya Pak Putra

"Pasti materinya kiat-kiat mencintai Bapak kan?"

"Kalo nggak cara menjadi istri idaman Pak Putra."

"Kampret kalian, yang bener dikit jangan malu-maluin." -Lani

"Materi kali ini adalah bola basket." -Pak Putra

"Kita nggak salah kok Pak, kan cewek selalu benar." -Renata

"Renata mulai ketularan." -Niel

"Sudah-sudah, disini siapa yang bisa basket?" -Pak Putra

"Niel Pak!"

"Niel!"

"Ehh?, lah kok aku?" -Niel

"Iya lah, Kakak kamu kan kapten tim basket." -Thalita

"Nggak gitu juga, beda." -Niel

"Baik Niel, sekarang kamu praktekan gaya lay up. Nanti akan saya jelaskan sebentar, lalu kalian semua praktek satu-persatu." jelas Pak Putra

"Kalo berdua ama bapak nggak boleh nih?" -Lani

"Bibit bucin kumat ya Lan." -Renata

"Ampun nyai." -Lani

Saat aku mulai praktek, Pak Putra ngeliatinnya gimana ya?, iya sih karena mau ngasih nilai trus aku prakteknya bener apa nggak. Tapi apa aku aja yang kepedean?, terserah nggak ngurus aku.

ME & MY TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang