1

9.6K 233 3
                                    

Hari ini adalah hari pertama aku masuk ke sekolah, setelah hibernasi yang lumayan lama. Hari senin, entah hari itu terasa sangat horror bagiku mungkin bagi sebagian murid sepertiku. Tapi di hari ini juga semuanya akan dimulai.

Sebenarnya dari tadi aku udah bangun, tapi karena gaya gravitasi kasur yang kekencengan dan rasa posesif kasurku yang cukup besar jadi aku tidur lagi.

"Dek, kebo bangun cepetan!, kamu sekolah nggak?" teriak Kak Saiton yang suaranya udah ngalahin toa masjid diujung komplek.

"Apaan sih Kak, berisik banget?!, gangguin orang tidur aja!" jawabku yang bangkit dari kubur ehh salah dari kasur sambil ngeliat jam dinding.

"Anjir kok udah jam 7, Kak!, kenapa nggak bangunin aku dari tadi?!" tanpa babibu, aku meraih handukku langsung lari ke kamar mandi.

"Jangan salahin aku, dari tadi udah di bangunin, udah teriak-teriak juga, kamunya aja yang kebo!, dandannya cepetan kalo nggak aku tinggal!" teriak Kak Saiton dari ruang tengah.

10 menit kemudian, aku udah rapi, cakep, wangi dan tentunya siap berangkat sekolah. Pagi ini cuma sarapan roti coklat dadakan plus susu hangat, buatan Kak Saiton tentunya.

"Kak ayo!, ngerti telat nggak?, Kakak mau di hukum?, kalo aku sih nggak mau." teriakku di depan dia yang dengan santainya nonton tv.

"Ehh, anjir tau gini aku tinggal aja tadi, biarin kamu kesiangan kalo gitu." ucap Kak Saiton sambil nyalain motor sportnya.

Sebenarnya jarak dari rumah ke sekolah hampir 30 menit, tapi ini gara-gara Kak Saiton jalanin motornya kek orang kesurupan jadi kita sampai ke sekolah kurang lebih cuma 15 menit.

Gila kan?, coba deh kalian bayangin kencengnya kayak apaan tuh. Mungkin sekelas Valentino Rossi atau juara motor gp lainnya aja kalah sama kita saat ini.

***

"Syukur dah nggak telat, males banget hari pertama masuk udah denger ceramah guru BK, kalo beneran telat kamu yang aku marahin." curhat Kak Saiton, "Aku ke kelas dulu, kamu belajar yang bener."

"Dih Kak, bisa-bisanya gitu, incess juga pergi dulu ya!" jawabku sambil berjalan ke kelas.

Ditengah-tengah perjalanan ke kelas, aku ngerasa nabrak seseorang. Keknya cowok deh?, ehh tapi orangnya nggak aku kenal, siapa si?. Bahkan dari kelas 10, kalo di liat-liat tampangnya bukan murid sama guru di sini.

"Aduhh" desisku

"Maaf saya tidak sengaja." ujar cowok itu sambil ngulurin tangannya.

"Iya nggak apa-apa." jawabku sambil nerima uluran tangannya. Untuk beberapa detik terjadilah kontak mata antara kita berdua. Kalo di lihat-lihat lagi tampangnya cakep juga ini cowok, udah tinggi, kulit sawo mateng, dan mata coklatnya menambah indah ciptaan Tuhan yang satu ini.

"Kamu kenapa?, ada yang sakit?, mau saya bantu ke UKS?" tanyanya bertubi-tubi, aku hanya menjawabnya dengan gelengan kepala dan mencoba bangun dari posisiku dengan bantuannya. "Kamu tau ruang kepala sekolah dimana?" tanyanya lagi

"Ohh, ruang kepala sekolah, ada di lantai dua deket perpus ruangan paling adem di sekolah." jawabku sambil membenarkan seragamku

"Terimakasih." ucapnya singkat, sambil tersenyum menampakkan satu lesung pipinya dan langsung berjalan menjauh.

Asikk di pagi hari yang cerah ini dapet pemandangan yang indah plus vitamin yang bergizi di pagi hari, nggak nyesel dah aku berangkat telat hari ini.

"HALLO EVERYBODY PADA KANGEN NGGAK SAMA INCESS!" teriakku saat sampai di depan pintu kelas. Sialnya di dalem lagi ada guru piket yang bagiin jadwal pelajaran, ya auto malu lah aku.

"Kamu kenapa sih Niel?"

"Niel masih waras kan?"

"Jangan gila dulu, masih pagi ini."

"Kalo dipikir juga, aku ngapain kangen sama kamu?"

Itu beberapa jawaban dari teman-temanku yang membagongkan. Kalian tidak berbakti sekali dengan incess yang cantik membahana ini, awas saja tunggu pembalasanku.

"Tali bantuin ngapa!?, diem-diem aja dari tadi." ucapku pada Thalita, "Sariawan ya kamu?"

"Mager, nggak sariawan and please jangan ganti nama anak orang seenak jidat kamu." jawab si Thalita ngegas.

"Mengsorry Tali, tapi tumben protes?" -Niel

"Btw tau nggak?, katanya ada guru baru yang bakal gantiin Pak Revan*." -Lani

*Pak Revan guru olahraga, orangnya cakep tapi galaknya nauzubillah apalagi kalo kita praktek trus nggak bisa-bisa, telat dikit disuruh push up 50x kalo nggak di suruh lari keliling lapangan upacara 20x.

"Wahh asik ghibah nih." -Siska

"Hoax nggak?" -Thalita

"Ghibah pemersatu kelas." -Renata

"Sungguh indah sarapan ghibah di pagi hari." -Niel

"Nggak lahh, tapi aku dapet infonya dari gc osis jadi terbukti no hoax." -Lani

"Alhamdulilah bakal di ganti, tapi nanti aku kangen gimana ya?" -Siska

"Iya-iya Lan, anak sibuk mah beda." -Thalita

"Bener juga kamu Sis, nanti rindu Pak Revan gimana?" -Renata

"Anjir kalian, yang diotaknya cuma Pak Revan terus." -Niel

Bel istirahat berbunyi kelas yang awalnya terlihat gaduh, udah nggak ada lagi penghuninya. Karena aku tadi sarapan sedikit gara-gara Kak Saiton jadi langsung ngajak anak-anak gas ke kantin.

"Kantin kuy." -Niel

"Gas lah, cacingku udah pada demo minta makan." -Lani

"Apa lagi aku." -Renata

"Cacingku aja udah konser 10 album." -Siska

"Wih manteb!" -Lani

***

"Ini Kak Saiton kemana sih?, udah laper banget, mana dari tadi batang hidungnya nggak kelihatan." disaat itu juga aku ngeliat cowok yang aku tabrak tadi pagi.

"Ehh, bukannya itu cowok yang tadi pagi?, kok pake seragam olahraga?, atau itu guru barunya?" gumamku

Kalo diliat lagi orangnya lumayan si, lebih cakep dari Pak Revan juga. Tapi emang guru baru sini?, jarang banget soalnya sekolah ini hiring guru muda mana cakep banget. Tanpa aku sadari Kak Saiton dateng dan nggagetin, "Kampret kamu satt."

"Ehh, omongannya dijaga, emang lagi liatin apa si?" -Kak Saiton

"Nggak liatin apa-apa, lagian nungguin kakak lama banget." protes Niel

"Ayo pulang ngantuk berat ini, laper juga." -Kak Saiton

"Lagian siapa suruh keluarnya paling akhir Kak?, kalo kakak keluar dari tadi pasti udah rebahan di rumah." -Niel

Ampe sini dulu ceritanya moga kalian suka >_<

ME & MY TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang