4

4.2K 160 2
                                    

Jam pelajaran olahraga pun berakhir, entah kenapa mood yang tadinya mengebu-gebu buat ke kantin juga hilang tiba-tiba gini. Ini pertanda apaan coba? Pertanda hujan apa gimana nih?

"Niel, ke kantin nggak?" tanya Thalita

"Nggak Tali, mager aku." -Niel

"Idih kamu ya, tadi aja ngebet pengen ke kantin." -Thalita

"Niel ada apa bangkotan ini?" -Lani

"Nggak ada apa-apa." -Niel

"Nitip nggak nih?" -Renata

"Es jeruknya Mang Oky aja Ren." -Niel

"Ok Niel." -Renata

"Kita tinggal dulu jangan rindu." -Siska

"Bodo amat." -Niel

Dari tadi Pak Putra belum keluar dari kelas, sepertinya dia lagi ngerjain sesuatu di laptopnya. Masa bodohlah yang penting selama nggak ganggu satu sama lain jadi aman.

Sambil ngenakin posisi buat rebahan, ngebuat tasku jadi bantal dadakan di atas meja. Aku menancapkan ujung headsetku lalu memutar salah satu playlist favoriteku.

Baru satu lagu selesai dan mau ganti lagu selanjutnya, aku ngerasa ada yang nyolek-nyolek tangan aku. Menurut aku si anak-anak ehh ternyata.

"Es jeruknya taruh di situ aja, jangan colek-colek segala emang aku sambalado?" protesku langsung mengangkat kepalaku, menatap tepat di kedua mata Pak Putra

"Lagi sakit ya?, tidak mau ke UKS saja?" tanya Pak Putra

Suara bariton itu menyadarkanku. Bener juga Pak Putra dari tadi masih disini, kirain yang colek-colek tuh Lani ternyata Pak Putra. Tapi kaget banget beneran tau-tau colek-colek gitu.

"Maaf Pak, kirain temen. Cuma lagi males buat ke kantin aja kok Pak tadi udah nitip jajan juga." jelas Niel

"Kirain lagi sakit, kamu mau ke kantin malas, atau kamu ke kantinnya sama saya?, sekalian antar saya kesana." ajak Pak Putra

Hah?, habis mimpi apaan aku semalem, ini tawaran kalo di tolak sayang trus ini nggak bakalan dateng lagi untuk kedua kalinya. Tapi kalo diterima aku lagi males berat ini.

"Nggak Pak, aku tadi udah nitip temen kok beneran." -Niel

"Daripada kamu nanti sakit, nanti yang disalahin juga saya karena tidak memperhatikan muridnya." -Pak Putra

Ini gimana?, kok malah kayak gini?, gas nggak kira-kira?, tapi mayan sih nanti bakal ditraktir pasti. Kan berani ngajak ke kantin, jadi berani traktir juga kan?

"Oke deh Pak." -Niel

"Tapi saya ke kantor dulu." -Pak Putra

***

"Kamu mau pesen apa?, mau saya pesankan?, biar sekalian." -Pak Putra

"Sama kek Pak Putra aja." -Niel

"Baiklah, tunggu sebentar." -Pak Putra

Waktu Pak Putra pergi buat mesen makanan, ternyata anak-anak masih ada di kantin. Mereka tentunya nyamperin meja yang aku tempatin sama Pak Putra.

"Ehh, katanya nggak mau ke kantin?" -Thalita

ME & MY TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang