ME & MY TEACHER

17

Ini hari terakhir sekolah, betul besok kemah akhir tahunnya akan dilaksanakan. Tapi gimana kurang banget, soalnya Pak Putra nggak bakalan ikut ke kesana.

Menurut kalian bakal ikut kemah nggak harusnya?, ikut dong ya?, kan masih muda nanti bisa bantu guru-guru lainnya juga buat ngawasin kita yang kemah.

"Masih pada kepo nggak?, guru yang bakal ikut KAT besok?" -Lani

"Kepo banget, spill cepet." -Renata

"Siapa yang bakal ikut?" -Siska

"Semoga yang gans-gans ikut semua." -Thalita

"Siapa Tal?" -Siska

"Ya jajaran guru-guru baru lah." -Thalita

"Inget Tal yang satu udah ada yang punya." -Renata

"Btw Niel diem-diem aja?, kenapa?, kesambet ya?" -Lani

"Itu tuh lagi mikir, tiga hari kedepan nggak bisa ketemu doi." -Siska

"Ghibah aja sendiri dulu, aku lagi semedi." -Niel

"Cepet Lan, katanya mau ngasih tau guru yang bakal ikut KAT." -Renata

"Anjir, lupa." -Lani

"Makanya jangan kebanyakan bacot." -Niel

"Anjrit Niel, gini dengerin baik-baik guru yang bakalan ikut KAT jumlahnya ada enam orang nanti bisa tambah lagi kalau ada apa-apa." -Lani

"Dikit banget, tahun kemaren aja delapanan orang." -Renata

"Nyaut aja kamu, lanjut nggak?" -Lani

"Lanjut Lan." -Siska

"Enam orang itu, dua guru cewek sama empat guru cowok." -Lani

"Namanya Lan, langsung." -Renata

"Yang guru cowok aja duluan." -Siska

"Iya-iya sabar, Pak Rizal, Pak Doni, Pak Somat sama Pak Toni." -Lani

Ada rasa kecewa yang muncul saat nama Pak Putra nggak disebutin Lani. Beneran nggak bakalan ikut dia?, kirain dalam waktu seminggu bisa ngebuat dia jadi pembinanya.

"Btw, udah pada belanja belum?" -Renata

"Udah dong." -Siska

"Aku nanti sore sih." -Lani

"Udah dari kemaren, takut nggak sempet." -Thalita

"Kamu Niel gimana?" -Siska

"Kemaren udah nyicil, mungkin sisanya nanti pulang sekolah." -Niel

Bel istirahat berbunyi untuk terakhir kalinya. Tumben-tumbenan siang-siang gini Pak Putra nggak kelihatan di sekolah. Mimpi apa dia kemaren?, biasanya aja tiap istirahat ke kelas terus. Atau lagi sibuk ya?, nilai tugas?, kemana sih orangnya?