ME & MY TEACHER

22

"Nggak tau lah itu siapa?" -Renata

"Bentar-bentar, kalo aku inget-inget lagi." -Lani

"Emang kamu kenal Lan?" -Thalita

"Kamu ya, nanya sendiri jawab sendiri." -Siska

"Anjir, dia kan anaknya Pak Adnan, waktu itu aku ngeliat mereka pernah pulang bareng, trus manggil Pak Andan, ayah gitu." -Lani

"Pak Adnan siapa sih?" -Thalita

"Pak Adnan yang guru Fisika itu?" -Niel

"Yang katanya suka genitin siswi di kelas-kelas itu, sampe di panggil beb, sayang dan sebangsanya." -Renata

"Iya, bener yang itu." -Lani

"Emang ya, buah jatuh nggak jauh dari pohonnya." -Siska

"Hoo njirr, mentang-mentang Bapaknya disini berani bener itu bocah." -Lani

"Lah emangnya Pak Adnan udah nikah?" -Thalita

"Udah Tali." -Lani

"Dia kelas berapa?, mukanya nggak familiar gitu." -Renata

"Namanya sekalian." -Niel

"Dia itu keknya, Rara kelas 11 MIPA 3." -Siska

"Beneran Sis?" -Lani

"Hoo, dia temennya sepupu aku." -Siska

"Lah anjir Sis, dari tadi udah tau ternyata." -Renata

"Kan mikir dulu, kalian juga nggak nanya soalnya tau nih dia siapa." -Siska

"Bener Siska, Lan?" -Thalita

"Bener keknya." -Lani

"Udah-udah ayo kantin lagi, laper pen makan lagi." -Niel

"Bukannya udah kenyang Niel tadi?, makan ati." -Lani

"Ehh anjir." -Niel

***

Sekarang udah waktunya pulang sekolah, tapi entah males aja pengen pulang gara-gara yang tadi. Sumpah ya kok cetakan cewek model gituan dijaman enak ini, nggak ikut musnah.

Aku masih setia di dalem kelas, maenan HP sambil rebahan. Itu manusia satu kenapa juga nggak nonggol-nonggol, udah ditungguin dari tadi juga.

[ Pesan masuk ]

Pak Putra
Niel, sudah pulang? |

Daniella
| Menurut Bapak gimana?

Pak Putra
Maaf hari ini saya tidak bisa antar, |
kamu tidak apa-apa kan pulang sendiri? |

Daniella sent a sticker.