14. Brain Freeze

178 14 0
                                    

Dua cewek kembar.

Pengendali Tanah.

Berubah jadi golem.

Oke, sempurna buat ngacak-acak pasukan. Fairi pernah inget waktu Shadan ngajarin dia di perpustakaan sebelum ujian, kalau level tertinggi dari pengendalian tanah itu salah satunya bisa mengubah tubuh menjadi batu, atau disebut golem.

Untuk melawan si golem-golem ini, pasukan Quentine membentuk formasi serang cepat, meskipun hasilnya belum signifikan. Mereka baru berhasil membuat sedikit 'lubang' di bahu salah satu golem. Fairi nggak yakin walaupun stamina mereka sangat bagus, Quentine cs sanggup menghancurkan batu-batu itu. Belum lagi serangan gempa bumi atau retakan tanah yang harus mereka hindari.

Cewek pengendali air itu sendiri masih duduk manis di atas pohon, memantau situasi. Quentine menyuruhnya untuk mengamati dan mencari titik kelemahan musuh mereka. Fairi belum tahu cara menghadapi pengendali tanah yang berubah menjadi golem dalam pertarungan. Ia yakin pelajaran itu ada di salah satu dari puluhan kelas yang ia putuskan untuk bolos. Setengah menyesal, cewek itu bertekad memohon pada Shadan agar menemaninya belajar di perpustakaan setelah dia selamat dari pertarungan ini.

Bila dipikir secara logika, golem terbuat dari batu -moyangnya tanah- yang memiliki sifat lebih keras dan tidak mudah hancur. Hanya dengan pengendalian airnya, ia pesimis akan menimbulkan serangan yang menghancurkan. Fairi bisa saja mencoba mengendalikan sungai lagi dan melihat apakah ia bisa menyapu si golem kembar ini. Tapi ia yakin bakal pingsan dalam sekali serang mengingat staminanya yang sangat payah. Golem ini pun nggak ada jaminan akan jatuh dan terbawa arus seperti para pasukan sebelumnya.

Di depan, Quentine dan Ares lagi asyik menyerang satu golem untuk menghancurkan lapisan batunya dengan cara memperbesar lubang yang telah mereka buat.

Itu dia!

Fairi langsung loncat turun dan maju ke tempat dua temannya. Ia mengeluarkan air dari dalam tanah dan bersiap menembakkannya ke si golem. Tapi belum sempat air itu menyentuh si pengendali tanah, tanah di bawah mereka bergetar dan cewek itu terjatuh. Tenyata golem kembarannya baru saja berhasil melepaskan diri dari kerumunan para pasukan istana dengan cara meninju tanah.

Terdengar suara cewek si golem yang kini sudah berubah menjadi lebih besar, "jadi ini pengendali air yang mengalahkan semua sisa pasukan pemberontak?"nadanya terdengar mengejek, tapi fokus Fairi tidak di situ. Ia memandang wajah golem lekat-lekat.

Dia pasti nafas 'kan?

Ada lubang idungnya 'kan?

Minimal mulutnya akan terbuka waktu makhluk ini ngomong.

"Ternyata hanya gadis kecil yang belum lulus sekolah pengendalian! Tau begitu Jenderal nggak perlu mengirim kami, cukup pasukan.... AAARRGGHHHH!!"

Fairi berhasil memasukkan air ke mulut si golem yang masih ngoceh dan juga lewat lubang hidungnya. Nggak membuang waktu, cewek itu segera mengubah air yang masuk ke tubuh golem menjadi es.

Di belakang si golem yang lagi merasakan sensasi dinginnya es batu curah, golem kembarannya yang masih dikeroyok Quentine c.s kelihatan murka melihat saudaranya menderita.

"KAUU!!! AARRRGGGHHH!!"

Oke, si golem kembar sekarang lagi asyik ngemutin es batu. Tangan Fairi kanan dan kiri masih menyuplai bahan pokoknya, air tanah, ke mulut dan hidung para golem. Cewek pengendali air itu melirik ke arah tuannya yang sedang mengatur nafas.

"Ng.. Q? Honestly, aku cuma bisa bikin mereka brain-freeze.. kau tahu, kayak sensasi pas lagi makan es krim. Tapi aku nggak ngerti gimana cara melumpuhkan batu-batu ini."

FAIRI: Menara Langit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang