Ibarat kutub magnet yang memiliki medan magnet berlawanan arah namun malah memiliki gaya tarik menarik yang kuat.
School life
Maincast
Suga BTS
Wendy RV
Bahasa Baku non Baku. 😅
Kaya dengan kearifan lokal.
160219 ~
23072019
1# Book out of 1K stor...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika pada umumnya murid murid akan menggunakan waktu jam kosong untuk bersenda gurau dengan teman teman sekelasnya atau malah berkeliaran di kantin sekolah saat tugas yang diberikan oleh guru bisa mereka kerjakan dirumah dan dikumpulkan keesokan harinya. Namun berbeda dengan beberapa remaja tanggung ini mereka berkumpul didalam ruangan yang mereka namai 'MaBes' atau markas besar. Sebenarnya itu adalah ruangan sekretariat OSIS namun agar terdengar lebih keren maka mereka menggantinya sendiri.
Seperti biasanya jika mereka akan mengadakan rapat maka pengurus inti dan ketua divisi wajib melakukan rapat kecil terlebih dahulu guna membuat rancangan pembahasan yang nantinya akan dikembangkan dalam rapat besar dengan seluruh anggota OSIS lainnya.
"Ya nggak bisa lah. Coba deh kamu pikirin lagi omonganku barusan. Pokoknya aku nggak setuju kalo acaranya selama dua hari satu malam." Kata Anggit mengakhiri argumennya dengan Ivan ketua Divisi keagamaan.
Sudah hampir setengah jam sendiri mereka beradu argumen namun belum juga mendapat titik terang. Ivan memiliki rencana untuk membuat acara lomba disela sela kegiatan Nuzulul Qur'an pada bulan ramadhan nanti dan dia juga mengusulkan untuk menambah satu hari agar bisa lebih maksimal. Sedangkan Anggit terlihat tidak setuju dari awal dengan usulan tersebut. Jika menambah hari selain dana anggaran akan mengembung, siswa pun akan kelelahan padahal saat bulan puasa pelaksanaannya serta terlalu membuang buang waktu. Padahal acara tersebut tujuan utamanya adalah untuk beribadah secara bersama sama dalam menyambut malam Nuzulul Qur'an.
Berbeda lagi dengan Ivan yang mencoba untuk berinovasi mencoba hal baru. Pasalnya tahun tahun sebelumnya peringatan malam Nuzulul Qur'an hanya diadakan satu hari satu malam saja.
Agatha menghela nafas pelan. Gadis itu sebenarnya setuju dengan apa yang Anggit kemukakan namun otaknya juga sedang berpikir keras karena usulan dari Ivan memang inovatif menurutnya.
"Anggit keren juga ya ternyata kalo dilihat lihat." Gumam Alexa yang duduk disebelah Agatha.
Walaupun pelan ucapan Alexa tadi masih dapat ditangkap dengan baik oleh kedua telinga Agatha. Gadis itu menengokkan kepalanya dan mendapati sahabatnya sedang memandang bendahara OSISnya dengan tatapan kagum. 'Dasar, sebenarnya tertarik kan sama Anggit tapi tiap hari denial terus. Bagus Alexa denial aja terus.' Batinnya sambil menggelengkan kepala.
Dengan usil Agatha membisikkan sesuatu pada sapupu dari Antares itu. "Ganteng ya Lex, mirip V BiTieS." Tanpa disangka sangka Alexa pun menganggukkan kepalanya dan membuat Agatha terkekeh pelan.
"Nggak nggak." Pekik Lexa tiba tiba dan secara spontan membuatnya menjadi pusat perhatian teman temannya.
"Nggak apa Lex?" Tanya Ivan.
"Ah. Itu emmm." Alexandra mengusap usap sikunya, kebiasaan gadis itu jika sedang gugup. "Kayaknya emang jangan dibuat dua hari deh Van. Menurutku kurang efisien aja." Lanjutnya lagi. Gadis itu mendesah pelan kemudian memicingkan matanya pada Agatha. 'Sialan Atha malah ngerjain. Awas aja ntar.' Batinnya.