aku tidak berharap rupa teduh itu akan menjadi panorama pertama saat aku bangun dari tidurku
pun tidak pernah aku menanti datangnya hari di mana aku menjemputmu di satu-satunya bandar udara di kota kelahiran kita
lagi, aku tidak pernah menduga bahwa aku akan meluangkan waktu untuk mendengar semua keluhmu karena sibuk bekerja dari pagi hingga petang
aku pun tidak menyangka bahwa hari itu aku membuatkanmu minuman hangat pereda rasa lelah karena kau keras kepala mengerjakan proyekmu hingga jatuh sakit
aku tidak pernah berharap itu semua terjadi, tidak lagi,
karena pernah sekali aku berharap dan semua itu terjadi,
tapi hanya pada tidurku,
pada mimpiku lebih tepatnya.