"Yung ayo kita main."
"Baiklah Saeng, kau ingin main ap-"
"Hyungg kenapa kau hanya main dengannya saja, kau lupa denganku!?"
"Bukan begitu, dia masih kecil,sedangkan kau sudah besar Saeng."
"Hyung berubah, Yung jahaatt."
"Aku tidak berubah Saeng, ak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Akhirnya kita bisa keluar jugaa.." °°°
"Mereka manaa??? Lama sekali... Hufftt... Kau betah sekali disini... Lakukan sesuatu.. Kenapa hanya diam..!" Protes Jisoo
"Aku harus bagaimana??" Jin pasrah
"Yakk.. Berpikirlah supaya kita bisa keluar." Ucap Jisoo
"Ckk... Kau... Sungguh sangat-sangat keras kepala..." Jin capek, sudah sedari tadi Jisoo tidak berhenti mengoceh, jika harus seperti ini sampai Namjoon membukakan pintu, telinga Jin bisa pecah.
"Huhhh.... Memang kau betah disini??" Tanya Jisoo yg juga sudah mulai kesal
"Tidak... Tapi berhentilah mengoceh... Kau tau telinga kuu sudah mau pecah." Ucap Jin tak kalah kesal.
"Huhh... Tapi aku su--"
"Diam atau aku ak--"
"Iya aku diaamm"Jisoo akhirnya menyerah.
Setelah perdebatan itu akhirnya Jisoo menutup mulut. Tak berselang lama ia sudah mulai mengoceh lagi.
"Jin.. Aku punya firasat, kalau disini masih ada pintu selain disitu... Aku yakin... Ingat-ingat lah... Kau pasti tau setiap sudut rumah." Ucap Jisoo, ia serius dan tidak seperti sedang main-main.
"Ckk.. Kau mu--"
"Aku seriuss.... Kali ini aku benar² serius.. Pikirkanlah lagi... Tidak mungkin kan hanya ada satu pintu dan hanya lubang udara, bukan jendela... Itu kan bahaya.. Aku tau itu hanya gudang, tapi harusnya setiap ruangan punya pintu cadangan." Ucap Jisoo memotong pembicaraan Jin, mendengar penjelasan itu membuat Jin diam, ia kembali berpikir.
"Kau benar... Aku... Tunggu... Aku tau..."
"Apaa??" Jisoo penasaran, sudah pasti Jin mengingat sesuatu.
"Aku pernah liat pintu kecil di sisi gudang ini... Tapi aku tidak tau letaknya... Kalau tidak salah letak nya ada disebelah Timur... Mungkin tertutup lemari, atau barang-barang lain." Ucap Jin.
"Sudah ku bilang, pasti ada jalan keluar nya... Ayo kita cari..." Ajak Jisoo semangat, ia bangkit dari duduknya.
"Hmm.. Mian aku lupaa... " Ucap Jin, ia menggaruk tengkuk nya yg tidak gatal,ia merasa bersalah, karna sejak tadi ia terus saja mengelak.
"Gwenchana... Lupa itu wajar... Ayo kita cari." Ucap Jisoo ia tersenyum manis ke arah Jin, membuat sang empu membeku.
"Jin... Are you ok??" Tanya Jisoo, ketika melihat Jin terdiam, Jin kembali tersadar.
![김 형제 [Kim Brother] (Tahap Revisi)](https://img.wattpad.com/cover/185809252-64-k925842.jpg)