Jodohku Ada Di Mall : Destiny

290 33 3
                                    

Setelah ditraktir McDonalds oleh keluarga Malfoys, guepun pamit. Awalnya ditawarin untuk diantar, tapi gue nolak. Toh ngerepotin banget. Harus jaim lah kalau di depan mertua. Hehe.

Did i said mertua? Oh yeah. Maybe.

Gue dijemput oleh Harry dan Ginny. Kebetulan mereka baru pulang dari toko bayi. Fyi, Ginny sedang mengandung 9 bulan. Dan diprediksi akan melahirkan tanggal 20-21 Juni.

"Gimana, dapet barangnya?" tanya Harry ketika gue baru masuk di mobilnya.

"Ya, dapat. Dan ini eskrim McD." gue ngasih dua sundae ke mereka.

"Wow, McDonalds! Sangat jarang lu makan di restaurant." ujar Ginny menerima mangkuk sundaenya.

"Tadi ada emak-emak yang traktir gue, lumayanlah duit gue irit." ujar gue tertawa.

"Wah, apakah anak dia ganteng?" tanya Harry.

"Asumsi yang tepat, Potter. Ya, anak dia cowo dan ganteng sih." jawab gue.

"Kenapa ga deketin?" tanya Ginny.

Gue menghela napas, "Karena, kayanya gue gak cocok ama tu orang. Dia tu well apa ya.. Anak mamih banget."

"Semua orang di depan orangtua mereka pasti sifat manjanya keluar, Mione. Ayolah jalanim aja dulu. Umur udah mau 27 lu masih jomblo? Mau jadi perawan tua lu?" tanya Ginny menyindir.

"Oh ayolah. Ini hanya kebetulan ketemu di mall. Jodoh gue masih shooting kok. Chris Evans masih setia nunggu gue, kalau ga Chris ya ada Sebastian Stan." jawab gue acuh.

Ginny memutar matanya, "Lu hidupnya di layar mulu sih. Mereka gak bakal ada buat jadi jodoh lu."

"So deep, Ginny."

"Okay. Kalau tahun depan lu masih jomblo. Fix gue jodohin ama Neville." ujar Harry.

"What! Neville si badan gajah itu? Gue sih ogah ya."

"Terus kapan lu mau nikah? Lama-lama kaya Yuni Sarah lu."

"Okay please Harry. Jalankan mobilnya."

Harry memutar matanya, Ginny menghela napas, dan gue memikirkan masa depannya.

***

Draco's POV.

"Son, bibi Bella mau dateng nanti kalau ada bel bunyi bukain ya." ujar ibu gue.

"Iya mom. Sorry, I mean mother." lanjut gue, dan sibuk ngelanjutin game PUBG.

"Sialan kena knock." guepun keluar dari aplikasi tersebut dan menyetel lagu Remember Us This Waynya Lady Gaga dan gue keinget cewe berambut coklat yang gue temuin tadi di mall.

"Siapa nama cewe tadi? Hermione Ganster?" ujar gue dengan lihai mengetik di laptop.

"Did you mean Hermione Granger.." gue membaca layar laptop gue. "Penulis ternyata, karyanya kebanyakan thriller dan politik."

Gue buka aplikasi facebook dan mencari nama dia. (Facebooknya ada di mulmed)

"Is that Chris Evans?" pekik gue kaget. Dan membuka foto profil itu lalu menzoomnya. "Editan atau asli sih?"

"Au ah bodo amat." gue memencet tombol tambahkan pertemanan dan menunggu dia untuk menerimanya.

Setelah satu jam akhirnya gue di konfirmasi olehnya. Dan langsung aja gue messanger si doi.

"Gue kirim apa ya? Uhm p—gue memencet huruf p dan mikir lagi—p itu atheis masa iya. Ehm—dengan lihai gue tulis sesuatu di sana—Assalamualaikum."

Dramione RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang