Hermione mendudukan dirinya di bangku cafe, dan menghela napasnya.
"Macet banget anj maaf." Hermione meminta maaf.
"Santai Mione." Ginny tersenyum.
"Gue udah pesen makanannya." ujar Harry.
"Okay. Jadi ada berita apa ni?" tanya Luna.
"Kita akan menikah satu bulan lagi." Harry dan Ginny menunjukan cincin dijari manis mereka.
Hermione terkaget lalu tersenyum senang. "Aw selamat kalian berdua."
"Makasih. Lu kapan nyusul?" tanya Harry.
"Tidak akan menikah sebelum 27 tahun." jawab Hermione.
"Dulu juga gue ada rencana gitu Mione. Tapi lihatlah gue, 22 tahun dengan rencana koas tahun depan. Gue bakal jadi nyonya Potter, Mione." jelas Ginny.
"Pasangan dokter terkeren ditahun 2021." ujar Hermione. "Sekali lagi selamat!"
..
Setelah mereka menikmati buka bersama dan solat maghrib.
Luna dan Ginny memutuskan untuk belanja dilantai atas. Sedangkan Hermione dan Harry tetap di cafe.
"Lu kenape kaga ikut calon bini lu dah?" tanya Hermione meminum thai teanya.
"Tau sendiri gue males." jawab Harry. "Eh bentar deh, ada sesuatu yang mau gue tanyain."
"Wah apatu." Hermione bertanya dengan nada kepo.
"Lu nolak si Draco?" tanya Harry.
"Astaga Harry, gue kira penting, taunya kagak penting." Hermione memutar matanya males. "Iye gue nolak die. Kenape?"
"Lu kenapa nolak dia?"
"Serius Har? Ini penting? Ya Allah.." Hermione mengusap wajahnye. "Ya karena gue gak suka. Lagian jijik juga. Gayanye cringe, tengil abis."
"Mione.. Itukan saat SMA, sekarang sudah berubah menjadi dewasa."
"Har. SMA masa-masa dimana kita menentukan jati diri kita. Dan si onoh memutuskan untuk—"
Harry langsung men-syut-kan bibirnya dan melihat Hermione. "SHTT SHTT SHTT. Ya itu benar, SMA hanya untuk menentukan kan? Sedangkan dia sudah kerja. Jelas dia sudah dewasa."
"Har.."
"Mione.. Lu nolak dia hanya karena sifatnya di SMA. Apa karena miskin?"
"Dihh lu kata gue cewe matre? Ya emang si. Tapi untuk cowo gak nyari yang kaya. Sederhana gapapa. Tapi miskin gapapa, asal dia mau berusaha cari kerja, bukan yang nganggur." jelas Hermione.
Harry hanya mangut-mangut. "Mau sampai kapan lu nolak Draco?"
"Sampai kapanpun gue gak akan mau."
Harry menggelengkan kepalanya. "Mau sampe perawan tua lu?"
Hermione tersontak. "Heh!" lalu meminum thai teanya. "Gue masih 22 tahun dengan rencana hidup menjadi dokter di Jerman nanti, gajinya gede bor, dan gue masih mau jomblo, dan juga kaya. Gue masih gak ada pikiran memulai pacaran, apalagi sampe ke jenjang yang lebih tinggi. No banget Har."
"Lu bilang gini karena trauma memulai hubungan lagi semenjak.." Harry menggantungkan ucapannya.
"Semenjak apa?" tanya Hermione.
"Kasus Krum, dia selingkuhin lu, dan melakukan hal tidak senonoh tru—"
"Har stop. Gue gak ngentiw sumpah, jangan bilang senonoh napa, kesannya kayak gue nganu-nganu njir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione Ramadhan
ContoONE-shot DraMione setiap bulan Puasa. Untuk menemani hari-hari puasa kalian. Alternative Universe Dan oia soal Covernya. Jidat Hermione ilang duh. Gapapa ye? Males edit. Jangan ketawa liat muka Hermione ya. Disclaimer : mengandung bahasa kasar [Di...