Place : warung takjil mba Bella, samping Indomaret.
***
"Mba Bell, maap telat." Hermione setengah berlari menghampiri Bellatrix dan Rodolphus yang sedang melayani pembeli.
"Gak apa, Mione." Sahut Bellatrix.
"Bang Rodo lanjut goreng aja. Biar Mione yang layanin." Ujar Hermione lalu dengan siaga memberi plastik ke pelayan.
Puasa hari ketiga warungnya masih sangat ramai, dengan kompor dua aja tidak keburu goreng gorengan. Keteteran.
Mereka butuh kompor baru.
Jam 5:30 tinggal beberapa orang aja yang menjadi pembelinya.
"Ka Dyaco atu mau agel." Ujar seseorang anak kecil, aku melihatnya kealingan meja lalu tersenyum.
"Ade mau ager?" Tanyaku, tersenyum menahan gemasnya bocah itu.
"Ya, Daphne bantuin adekmu." Pria yang dipanggil Dyaco ini sibuk telponan, ya dan sepertinya penting.
"Ugh." Daphne yang sedang menyender di mobil pun menghampirinya dengan malas.
"Kak, ada tahu jeletot?" Tanya Daphne.
Hermione mengangguk, "berapa?" Hermione memberi plastik kepada Daphne.
"Hm, kak Draco mau gak?"
Oh, Draco namanya, cakep juga. Batin Hermione.
"Mau sok, bentar ya." Draco meninggalkan adek-adeknya. Bellatrix membantu pelayan lain. Sedangkan Hermione masih sibuk dengan ketiga orang berambut pirang.
"Aunty bisa bantuin aku nda?" Tanyanya. "Toly nda nampe."
Hermione tersenyum, "boleh aunty gendong?"
Tory—atau Astoria ini langsung mengangkat tangannya, meminta untuk digendong. Hermione pun langsung menggendong nya.
"Kak Aphne, aku mau ini." Astoria menunjuk jus jambu, ager, sosis.
"Hey, jadi beli apa?" Draco menghampiri dan melihat Astoria sedang digendonganku lalu mencium pipi Astoria lembut.
Dan tidak sengaja mata kami bertemu. Cukup lama sampai akhirnya Hermione mengalihkan duluan.
"Tory udah?" Tanya Hermione.
"Huum, kak Dyake endong." Astoria berpindah gendongan. Hermione hanya tersenyum dan pindah ke tempatnya lalu menawarkan plastik ke ibu-ibu tua.
Draco melihat cewek itu dengan senyuman, Astoria sangat jarang ingin digendong seseorang.
"Kak Draco mau apa?" Tanya Daphne.
"Lontong aja."
Hermione memberi kembalian kepada ibu-ibu itu, "terima kasih."
"Mione, mba Bell bantu gantiin Rodolphus dulu, dia lagi pulang."
"Siap." Jawab Hermione.
"Udah nih." Daphne memberi dua kantung plastik. "Duluan ke mobil."
Hermione menghitungnya, "45 ribu mas. Sosisnya tiga?"
Draco mengernyit dan melihat Astoria sudah mengangguk senang. mengambil duit didompetnya. "Kembalinya buat Eneng aja."
"Makasih." Hermione tersenyum.
"Yeayy cocis cocis." Astoria berseru senang.
***
Dua Minggu kemudian.
Hujan sudah mereda, dan lapangan jualan mereka masih becek.
5:54 sudah adzan Maghrib dan kami masih berbincang tentang kelebihan dan kerugian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dramione Ramadhan
Historia CortaONE-shot DraMione setiap bulan Puasa. Untuk menemani hari-hari puasa kalian. Alternative Universe Dan oia soal Covernya. Jidat Hermione ilang duh. Gapapa ye? Males edit. Jangan ketawa liat muka Hermione ya. Disclaimer : mengandung bahasa kasar [Di...