Merubah Preman Jadi Santri?

153 20 20
                                    

Yayasan Al-Gryffindoriah sedang berkumpul di taman kawasan Hogwarts Residence.

"Masing-masing yayasan mendapatkan tugasnya. Dan setiap orang juga berbeda-beda tugasnya. Ad—"

"Assalamualaikum bapak kiai haji Albus Dumbledore spd. Agama. Hampura pak, Ginny teh telat." Ginny datang dan menghampiri Albus Dumbledore.

"Kali ini apa lagi alasannya neng?" tanya Albus.

"Anu bapak, mamah saya mak Molly, minta motong-motong sayuran untuk dagang takjil nanti sore." jelas Ginny.

"Masih alasan yang sama terus. Yasudah gapapa, duduk gih. Bismillah gorengan lima ribu." ujar Albus.

"Beli lah pak." Ginny berjalan menghampiri Hermione.

"Ginny Weasley! Sudah berapa kali bapak bilang untuk tidak memakai celana ketat kesini!"

"Bapak. Inituh celana cutbray. Gak ketat." jawab Ginny.

"Itu ketat bagian pahamu Ginny. Astaghfirullah."

"Atuh pak. Ari gak ada celana lagi mau gimana? Mau beliin?" tanya Ginny. "Canda pak, tapi kalau beliin bisa kok."

Albus hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan Ginny. Mau berapa kali dia mengadukan sikap Ginny ke Arthur. Ia sudah capek kali ini.

"Sudah Gin." Hermione menarik tangan Ginny.

"Ada tugas apa lagi?" tanya Ginny.

"Belum dikasih tahu."

Albus memberitahu tugas kelompok masing-masing.

"Assalamualaikum. Ustadz maaf ini, saya perwakilan dari Al-Ravenclawiah, ini ada satu anak gak dapat kelompok." ujar Helena.

"Ah begitu ya. Kesini dan perkenalkan dirimu."

Gadis bergamis kuning berbunga-bunga itu menghampiri Albus.

"Assalamualaikum. Saya Luna Lovegood dari Al-Ravenclawiah."

"Ehm. Kelompok keberapa sekarang?" tanya Albus.

"31 pak." jawab Harry.

"Okay. Kelompok 31, Hermione, Ginny, dan Luna ya. Tugasnya ke tempat gang Al-Slytheriniah dan merubah tiga orang disana menjadi lurus." jelas Albus.

"Pak tapikan Slytherin sudah dicoret dari Hogwarts?" tanya Ginny.

"Belum. Semuanya lagi berjuang untuk kembali ke jalan Allah. Dan ada Tiga orang yang paling susah. Draco Malfoy, Theo Nott, Blaise Zabini. Dan bapak tugaskan mereka bertiga ini ke kalian."

"Shit." umpat Ginny.

"Language." ujar Luna saat duduk disebelah Ginny.

"Harus banget apa. Ish anjing lah."

"Udah bego gak usah ngumpat." ujar Hermione.

"Lu juga ngumpat tolol." Ginny tidak terima.

"Ish kalian teh kenapa kasar banget sih. Di Al-Ravenclawiah gak ada yang begini loh." ujar Luna.

"Ya itu lu Al-Ravenclawiah. Ini Al-Gryffindoriah. Gak usah disamain." jawab Ginny.

"Sudah Ginny bego. Dia pindahan, kalau kena mental gara-gara lu bahaya bedon ih." ujar Hermione. "Maafin Ginny ya Lun," Luna hanya mengangguk.

"Atuh da anjing gue kesel. Gue haid bajingan." ujar Ginny.

"Masih untung bisa haid lu, kalau kagak mah ntar lu panik." Hermione membenarkan kerudungnya.

"Yeuh lagian juga mau hamil sama siapa bego. Gue single and happy."

"Sama Blaise. Lagian gue gak percaya lu happy. Sw lu aja galau semua." ujar Hermione, lalu meniup kerucut kerudungnya.

Dramione RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang