ENAM

57 11 0
                                    

Air yang tenang jauh lebih berbahaya dari arus yang kencang
Berhenti menilai sesuatu dari fisik yang kau lihat saja
Tidak semua bidadari berhati bersih
Jika joker berkata orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti
Maka, orang humoris terlahir dari tumpukan luka yang mengerikan
Tubuhnya sudah tidak mampu lagi menahan luka yang setiap hari menghujamnya
Sehingga ia kehabisan ekspresi wajah

___________

"Anak bunda tuh sebenernya Fano apa Deli si?! Bukannya nanyain keadaan Fano malah sibuk kangen kangenan peluk pelukan!" rajuk Fano membuat tawa Keina dan Deli pecah.

Melihat keina dan Deli tertawa membuat Fano mendengus kesal. Fano benar benar seperti bocah 5 tahun sekarang. Hadehh, gawat nih kalo sifat manja Fano muncul pas lagi ngambek. Inimah nyembuhinnya ibarat minta nikah sama anaknya raja salman, Autoo sulid pake bangett. Harus ekstra sabar ngadepin Fano pas lagi gini nih. Pasang baja hati pokonya.

"Em, ada yang cemburu kayaknya nih, Del,"  goda Keina.

"Aduh mah, bayi gedenya ngambek gimana dong mah beliin susu SGM aja gimana mah?" Kini Deli ikut ikutan meledek membuat Fano mencebikkan bibirnya dan memalingkan wajahnya.

"Utututut bayi bunda udah gede tapi tetep aja kek bocah, Del. Kayaknya kamu perlu beliin mobil-mobilan aja deh, di toko mainan deket kapolsek." Telinga Fano sudah benar-benar panas mendengar ledekan ledekan mereka.

Meledek Fano adalah suatu candu bagi Deli dan Keina. Reaksinya yang menggemaskan membuat mereka selalu ingin menggoda pria itu.

Sabar Fano sabar anak gans harus sabar inget mereka perempuan sabarr batin Fano

"Kamu ngapain milih daleman di sini kan buat cowo di sana, masa cowo make flozen," ucap Deli menirukan suara anak kecil. Ledekan Deli semakin menjadi-jadi.

"Ih ya ngga papa, lagian cewe kan juga ada yang make daleman supelmen masa cowo gaboleh pake flozen." Keina menjawab dengan suara dibuat buat seperti suara Fano kecil.

Fano melotot mendengar ledekan merka yang semakin membuatnya kesal. Memalukan. Ucapan kedua wanita itu seketika membuat wajah Fano bersemu merah karena mengingat kejadiaan waktu itu.

Flasback on

"Bun, Ano liat tuh sempaknya lucu-lucu deh gambalnya cantik-cantik," ucap bocah laki laki berumur lima tahun yang sedang meneliti pajangan daleman untuk anak kecil.

"Faano kan cowo masa mau pake sempak princes kaya gitu. Cowo tuh pakenya yang gambar ro-" belum selesai wanita itu menasehatinya bocah itu sudah mengicir ke arah rak tempat dimana ada banyak daleman untuk bocah perempuan.

Bocah laki laki itu dengan penuh semangat melihat lihat sempak dan mencari yang dia inginkan. Tidak lama kemudian dia menemukan yang menurutnya sangat menarik. Sempak berwarna biru muda terang bergambar karaker frozen dia pilih. Tetapi saat tangan mungilnya akan mengambil ada tangan mungil lain yang juga akan mengambilnya.Dengan cepat Fano menarik sempak itu.

"Ini punya aku," sarkas bocah laki laki berpipi gembul.

"Ih kamu ngapain milih daleman disini? kan buat cowo di sana, masa cowo pake flozen," ucap bocah perempuan dengan suara khas anak kecil.

Jatuh MembisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang