DUA BELAS

44 8 0
                                    

Bagimu janji hanyalah kata penenang dan senjata untuk menyelamatkan kepercayaanku.
Tapi kau perlu tau, bahwa janji adalah bumerang yang paling mematikan.
Sekali kau ingkar, selamanya kepercayaan itu akan hilang.

____________

"pulang sekolah tunggu gue di parkiran, kita jalan udah lama kita ngga main barengkan," ucapan Fano berhasil membuat hati Deli nyeri

Semenjak Fano dekat dengan Salsa mereka memang jarang sekali bermain bersama bahkan untuk sekedar makan bersama di kantin pun sudah sangat jarang sekali. Deli menertawakan dirinya sendiri didalam hati. Benar-benar gadis menyedihkan.

Deli ingin menolak sebab ia tak mau merusak hubungan antara Fano dan Salsa tetapi gadis itu tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Lagian semua orang juga tau kalau Fano sudah menganggap Deli adiknya, apa salahnya jika Deli menerima tawaran itu. Salsa juga pasti akan mengerti sebab Deli sudah lebih dulu dekat dengan Fano daripada Salsa. Meskipun dalam hal perasaan itu bukan tentang siapa yang lebih dahulu mengenal.

"Oke sipdeh, nanti gue tunggu diparkiran sekolah," ujar Deli sambil tersenyum manis kepada Fano.

Deli memang sangat menggemaskan. Fano mengacak rambut Deli gemas lalu menciumnya.

"Oke, gue ke kelas dulu," cowo itu berlalu pergi meninggalkan gadis bernama Deli yang masih diam membeku merasakan degupan jantung yang berdetak semangat karena perlakuan manis dari Fano.

Deli tersenyum manis menatap punggung Fano yang semakin menjauh. Rona merah tercetak di pipi gembul gadis itu. Hatinya bersorak-sorai Fano yang Deli kenal telah kembali.

Tetapi separuh jiwa dalam diri Deli memperingatinya bahwa Fano hanya bersikap baik semata mata karena Deli adalah adiknya bukan orang yang spesial dan terprioritaskan. Lagi-lagi hati deli meringis mengingat kenyataan itu.

Sudahlah Deli lelah memikirkan hal itu, sebab itu hanya akan membuat luka dalam hati Deli semakin dalam dan semakin menyakitkan. Deli ingin melupakan sejenak hubungan yang ada antara Fano dan Salsa. Sama halnya dengan Salsa, Deli juga memiliki posisi tersendiri di hidup Fano itu berarti Deli juga memiliki hak atas Fano meskipun presentasenya lebih besar Salsa.

Deli beranjak pergi menuju kelasnya. Senyumnya terbit begitu saja dengan indah. Fano berhasil membuat Deli bahagia hari ini.

*****

Bel pulang sekolah telah berbunyi nyaring. Para siswa bersorak sorai bahagia. Bak burung yang berhasil keluar dari sangkar, mereka terlihat sumringah sekali.Yang tadinya mengantuk karena pelajaran sekarang sudah segar karena bunyinya bel pulang.

Kebiasaan pelajar Indonesia memang seperti itu. Di suruh mendengarkan guru menjelaskan pelajaran pura-pura tuli, ngantuk, lesu, males-malesan tapi giliran denger bel mata auto melek, telinga auto plong, nyawa auto full seakan-akan kehidupan barunya dimulai. Bagaimana mau maju bangsanya kalo pelajarnya saja seperti itu?

Siapa yang disalahakan jika seperti ini? Guru?

Guru memang berperan penting dalam suatu pendidikan tetapi bukan berarti setiap kesalahan yang muridnya lakukan itu karena guru. Guru dituntut untuk memperbaiki karakter murid, guru dituntut untuk mendidik murid menjadi lebih baik agar muridnya pintar. Semua itu butuh proses yang lama, sebab siswa perlu beradaptasi dengan perubaha-perubahan dan keadaan. Prosesnya begitu panjang, tidak instan.

Jatuh MembisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang