ENAM BELAS

69 8 2
                                    


Terimakasih telah menegaskan
Dari mu aku paham
Bahwa cinta adalah sakit yang tak kenal sembuh

______________

"Apa sekarang fungsi caffe sudah berubah menjadi tempat orang pingsan?!"

Fano tersentak mendengar penuturan gadis itu.Bagaimana mungkin gadis itu tau kalau ia mampir ke caffe bersama salsa kemarin? Sial! Mengapa semuanya menjadi serumit ini.Mengapa seakan-akan ini adalah masalah besar.

"Del gue bis-"

"Gue ngerti fan Salsa itu prioritas lo tapi lo juga jangan bego gara-gara itu.Dimana-mana janji lebih penting diatas segalanya tak peduli ditunjukan untuk siapa janji itu.Gue tau diri kok fan,gue ngga penting buat lo.Tapi apa Salsa sepenting itu buat lo?! Dimana lo yang dulu fan yang selalu mentingin janji daripada hal unfaedah termasuk cinta?! Kenapa sekarang lo jadi penge-"

"APA HAK LO LARANG-LARANG GUE HAH! LO UDAH GEDE JANGAN KAYAK BOCAH DEL!" Bak tersambar petir.Hatinya begitu sakit rasanya begitu ngilu ketika mendengar bentakan Fano.Airmatanya lolos begitu saja dari pelupuk matanya.Pertahanannya benar-benar runtuh.Ia tak mampu lagi menyembunyikan rasa sakit itu.Fano benar-benar telah berubah!

"Apa harus lo bentak gue? Gue tau gue terlalu nuntut lo padahal gue cuma orang asing yang dengan suka relanya lo anggep sebagai adik dan dengan tidak tau dirinya gue malah larang-larang lo.gue sadar gue emang childish.Tapi apa harus lo bentak gue kayak gini? Apa harus lo nyak-"

"Bukan gitu maksud gue del,gue gak maks-" potong Fano dengan suara melemah penuh penyesalan sebelum akhirnya dipotong oleh Deli.

"Udah-udah fan cukup.gue nungguin lo berjam-jam di halte sekolah.Gue kedinginan.Sampe mau maghrib gue nungguin lo disana,sekolah udah sepi hari semakin gelap.Gue takut fan gue takut sendirian disana.Lo mikir ngga?! Sampe akhirnya gue mutusin buat nerobos hujan.Mungkin semesta tau apa yang gue rasain.Lo dengan santainya makan di caffe ketawa ketiwi sedangkan gue? Diluar kehujanan nahan hawa dingin yang menusuk kulit bertubi-tubi.lo ngga tau kan kalo gue pulang jalan kaki fan? Bayangin deh dari sekolah ke rumah jalan kaki hujan deres banget sambil liat pemandangan yang begitu menyakitkan mata? miris banget hidup gue.terlantarkan.Atau mungkin memang dalam cerita gue ngga ada alur bahagianya?" Gadis itu tersenyum getir.Airmatanya sudah membasahi pipinya sedari tadi.Hatinya begitu sesak.Deli benci keadaan ini! Di mana ia terlihat lemah dimata orang lain.

Tubuh Fano bergetar hebat mendengar penuturan gadis didepannya.Sejahat itukah dirinya? Lelaki yang masih memakai seragam sekolah itu merutuki dirinya sendiri karena telah membentak gadis itu.Harusnya ia tak perlu sekasar itu pada perempuan.Tetapi emosinya berhasil mengendalikan dirinya,hingga ia kelepasan.

Melihat airmata gadis itu yang terus terjun bebas membuat dadanya sesak.Airmata itu seakan menjadi duri yang menusuk hati Fano.Ia telah gagal menjadi seorang sahabat sekaligus abang untuk Deli.Harusnya seorang sahabat mampu memberi kebahagiaan dan seorang abang mampu melindungi adiknya.Tetapi,untuk membuatnya bahagiapun ia belum mampu.

Hatinya begitu sakit.Dunianya hampir hancur sepenuhnya.Rapuh.Lelah.Dan ingin mengakhiri semuanya.Batinnya menjerit hebat sedangkan logikanya terus berontak.Tubuhnya melemah lalu hatinya patah.Sempurna.Semesta menghajarnya begitu kejam.Luka demi luka datang tanpa dipinta.Bahagia? Mungkin ia tak sudi untuk singgah pada gadis menyedihkan sepertinya.

Gadis itu terkekeh.Ternyata hidupnya semenyedihkan itu dimata orang lain.Bahkan ia sudah dikenal sebagai the queen of pencitraan.Senyuman bak topeng yang manis tetapi menyeramkan itu ia perlihatkan pada dunia.Si ceria yang rapuh.Si cerewet yang selalu menangis diam-diam.Lucu bukan? Jika dunia tak menerimanya,mengapa dia harus di hadirkan? Semesta pikir ia sekuat itu menerima luka? Hatinya bahkan telah hancur tak terbentuk.

Jatuh MembisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang