Seminggu sudah David berada disekolah Kayna, tanpa percakapan, tanpa sapaan dan tanpa tatapan sekalipun. Jessy yang tak tahu apapun hanya bisa diam, bingung apa yang terjadi kepada sahabatnya selama seminggu belakangan. Anna? Gadis itu bahkan hanya bisa menertawai nasib sahabat baiknya itu.
Desas desus anak baru yang tampan pun menyebar ke seluruh sekolah.
"Beneran itu dia Na?" tanya seseorang kepada Anna selaku saksi.
"Iya, itu dia kak, kalau kakak ga percaya, tanyaaja langsung ke Kayna." bela Anna
"Tapi Kay ga pernah bilang apapun ke aku, dan ya, mungkin seminggu ini kami bisa dibilang jauh, tapi dia ga mungkin ga cerita ke Cheryl kan?"
"Sepertinya mungkin sebab Kay nggak akan mau ngungkit itu lagi."
"Ah, sudahlah aku pusing. Makan dulu beb." ucap Zafran menyudahi.
Saat ini, jam istirahat untuk para anak didik SMA Diamond's. Seperti murid yang lainnya Zafran dan Anna berada dikantin dan sedang mengisi perutnya. Berada berjauhan dengan Kayna dan Jessy, sengaja agar bisa mendapat luang untuk mengobrol.
"Gue kok agak aneh ya Kay sama lo." ucap Jessy tiba tiba
"Aneh apanya? Ngaco lo"
"Lo gak pernah natap itu cowo selama seminggu, gila lo! Lo juga lebih milih ngerjain tugas daripada nemenin itu cowo. Rejeki nomplok lo tolak. Gue aja ni ya, ga natap si Anna sehari aja ga nahan gue, lah ini lo, jangan kan ngomong, natap aja ga pernah"
"Kenapa jadi bahas ini sih. Udah ah mending lo mikirin jodoh lo noh!" alih Kayna
"Ish lo mah! Udah jelas jelas gue lagi mikirin jodoh gue"
"Jangan bilang lo suka sama itu cowo Jes!"
"Lo peka deh Kay, makin sayang gue sama lo!" manja Jessy.
"Najis! Udah ah makan keburu bel."
*****
Sepulang sekolah, Kayna langsung berjalan ketempat pemotretan. Ya, Kayna seorang model, sejak kelas sepuluh, karena kecantikan dan badan yang terurus, Kayna ditawarkan menjadi model disalah satu perusahaan pakaian dari Australia, Kayna menyanggupinya karena tidak memiliki kegiatan selain disekolah, tapi sekarang ia berencana mengakhiri kerja sama nya dengan perusahaan itu sebab ia ragu bisa membagi waktunya dan ia ragu jika Arka tidak mengizinkannya.
Dan keraguan nya benar, Arka tidak mengizinkannya untuk mengikuti dunia permodelan lagi, dan Kayna berjanji jika ini untuk yang terakhir kalinya.
Saat sedang makan malam berdua dengan suaminya, Arka. Telepon genggamnya berdering menandakan ada panggilan masuk.
Drt.. Drt..
"Halo" sapa seseorang diseberang sana.
"Ah iya Pak Hans, ada apa ya?"
"Begini Kay, besok ada pemotretan, bagaimana? Kamu bisa? Tenang saja, pemotretan nya setelah kamu pulang sekolah kok, Saya masih ingat dengan prinsip kamu, pendidikan nomor satu, jadi bagaimana?"
"Maaf sebelumnya Pak, tapi saya harus izin dulu, jika saya sudah diizinkan baru saya bisa datang untuk pemotretan."
"Bukankah kamu sudah diberi izin oleh orang tua mu dulu? Lalu sekarang meminta izin kepada siapa?"
"Itu yang ingin saya bicarakan kepada bapak, mungkin besok kita bisa bertemu? Ah atau saat pemotretan saja? Saya usahakan besok saya akan datang pak, terima kasih sebelumnya"
"Baiklah, saya tunggu ya Kay"
"Iya pak, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" sambungan telepon pun terputus.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Matchmaking
Lãng mạn•Let's enjoy the story! Kayna Anastasia yang enggan untuk dijodohkan pun luluh saat mengetahui yang menjodohkannya adalah ibu kandungnya sendiri. Berbeda dengan Arka Ardana Aditama yang awalnya menolak tetapi akhirnya menerimanya dengan lapang dada...