The Matchmaking

t i g a

*

****

   "Akhirnya dateng juga lo" seru Iqbal saat mendapati Arka yang tengah memasuki kelas.
  
"Udah selesai bulan madunya?" tanya Alex

   "Hah?! Bulan madu? Lo kawin Ka?" Arka melihat sinis Alex yang seenaknya saja bertanya hal yang begitu sensitif baginya. Arka jadi ragu itu temennya apa bukan.
  
"Gue tau lo pacarnya Cheryl, tapi bukan berarti lo bebas bertanya apapun soal gue!" kesal Arka.
  
"Ka! Pertanyaan gue belum lo jawab"
  
"Yang mana?"
  
"Lo kawin?"
  
"Nikah! Bukan kawin. Bedain mana kawin sama nikah!"
 
  "Ya kan gue ngiranya lo ngehamilin anak orang"
  
"Punya otak ga sih kalau ngomong! Emang gue kayak lo!"
 
   Iqbal nyengir, "ya maap, gue kan kagak tau, makanya lo kasih tau gue dong"

Tak ingin berlama lama lagi dengan teman gilanya yang satu itu, Arka pergi ke tempat dimana seharusmya dia berada.
  
TRINGG!!!

Bel tanda istirahat pun berbunyi. Semua murid SMA Diamond's bergegas hendak ke kantin, tak terkecuali Kayna, gadis yang telah sah menjadi istri dari seorang Arka.
 
  "Kay, gue ga ke kantin deh hari ini."  sahut seorang cewek yang notabene nya adalah sahabat baik Kayna, Anna, tidak hanya Anna, Kayna juga memiliki seorang sahabat yang baru dikenalnya sejak kelas sepuluh, Jessy.
 
  "Loh? Kenapa? Bukannya elo yang antusias banget kalau mau ke kantin. Lo bilang bisa ketemu Zafran." ujarnya

 "Tapi, tujuan gue itu ada di perpus dan sekarang gue ke perpus dulu, baru ntar kalau ada waktu gue ke kantin. Udah ah lo sama Jessy aja oke?"

   "Hm, oke yaudah deh"

   "Nah gitu dong"

   "Jadi ke kantin ga nih?" sahut seseorang yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan keduanya.
 
  "Yaudah yuk"

Suasana kantin yang ricuh, membuat Kayna enggan memasukinya, tapi apalah daya, ia sudah dipengaruhi oleh rasa laparnya sendiri, jadilah ia berada didalam kantin yang ricuh ini.
   
"Lo pesen apa Kay?" Tanya Jessy
 
  "Samain aja Jes."
 
  "Oke lo duduk ditempat biasa ya"
Jessy berlalu, meninggalkan Kayna seorang diri yang hendak berjalan ke meja tempat ia makan seperti biasa. Langkah Kayna terhenti saat seseorang memanggil namanya.
 
  "Kayna!" panggil orang itu.
 
  "Sini!" lanjutnya

Dih, ngapain coba tu orang manggil gue? Gak ada kerjaan banget sumpah! Datengin ga ya? Ah datengin aja deh. Batin Kayna.

"Apaan?" ketus Kayna

"Duduk disini aja Kay, temenin calon abang ipar lo, beserta suami dan sahabat suami lo" Tawa Alex pecah setelah mengucapkan kalimat yang tak jelas menurutnya.

"Dih, gila lo! Jadi ngeri gue punya abang ipar kayak lo!" sewot Kayna

"Duduk Kay" ucap Arka

"Nggak usah!" kesal Kayna.

Arka tak tinggal diam, ia berdiri dari tempatnya dan mendudukkan Kayna tepat diposisi nya tadi.

"Apaan sih Ka? Gue udah ada tempat duduk dan gue gak sendiri!"

"Ajak aja temen lo kesini susah amat" bukan Arka yang menjawab, melainkan Iqbal yang sedari tadi hanya menonton kedua sahabat, dan satu perempuan yang Iqbal ketahui adalah ketua ekskul dance, most wanted sekolah, adik tiri dari pacar sahabatnya dan sekarang? Yang dapat ia tangkap dari pembicaraan ini oh lebih tepatnya perdebatan ini adalah Kayna istri dari seorang Arka.