s a t u

141 34 4
                                        

Kayna sedang berada di ruang rias. Ia tak sendiri melainkan bersama dengan Cheryl yang setia menemaninya. "Yah, gue dilangkahin nih ceritanya."ucap Cheryl yang sengaja dibuat dengan nada kecewa. Kayna terkekeh melihat tingkah kakaknya saat ini. Baru saja kakaknya itu senang melihat adiknya menikah. Dan sekarang ia malah kecewa karena adiknya mendahuluinya. Sungguh kakak yang aneh.

"Kak, ntar lo bakal kangen ga sama gue?" tanya Kayna dengan polosnya.

"Heh bego! Kakak mana sih yang ga kangen sama adiknya sendiri! Nih ya, walaupun kita ga sedarah tapi gue sayang sama lo Kay." Ucap Cheryl tulus.

Kayna terdiam. Yang bisa ia lakukan sekarang adalah memeluk kakaknya. Acara berpelukan pun terpaksa dihentikan karena mereka mendengar kalimat ijab qabul yang dibacakan oleh Kevin dan Arka. Setelah terdengarnya kata "sah" dari para saksi dan kata hamdalah, Arka pun menjemput seorang wanita yang sudah sah menjadi istrinya itu.

Cklek!

"Kay itu suami lo. Gue keluar ya!"pamit Cheryl pada Kayna yang dibalas anggukan dan senyum tipis oleh sang empunya. Arka berdehem guna menetralisirkan degupan jantungnya.

"Ayo, kita kebawah sama sama."ucap Arka kaku. Hanya senyuman yang Arka dapatkan. Setelah sampai dibawah mereka bertukar cincin. Sesekali Arka memerhatikan Kayna yang tidak henti hentinya terseyum.

*****

Hari sudah menunjukkan pukul 21.00 Kayna dan Arka masih dalam perjalanan ke apartemen. Meski sudah memiliki rumah, tetapi mereka masih belum ingin menempatinya. Tibalah mereka di apartemen Arka. Mereka tidak berbicara apapun diperjalanan tadi. Hanya hening. Dan Kayna paling tidak suka keheningan.

Saat memasuki apartemen milik Arka, Kayna hanya mematung seraya menatap intens ruangan itu. "masuk"ucap Arka dingin. Kayna memutar bola matanya malas.

Benerkan! Gue bilang juga apa.
Sama istri sendiri aja dingin kayak es kutub!
Kira kira ni orang bisa meleleh ga ya sama gue.
Mimpi lo ketinggian Kay!!!
-batin Kayna

Arka mengantarkan Kayna ke kamarnya. "Kita sekamar?"tanya Kayna dengan polosnya.

"Ya" Kayna menghela napasnya.

"Lo mandi, habis itu tidur, gue tau lo pasti capek. Gue ga mau ya ngurus lo kalau sakit. Bakalan repot."

Kayna agak tersinggung dengan perkataan Arka yang terakhir. Karena kesal, Kayna melampiaskannya pada pitnu yang tak bersalah. Kayna menutup pintu kamar mandi dengan keras.

"emangnya salah kalau istri merepotkan suaminya sendiri?"gumam kayna pelan.

Sedangkan di sisi lain, "Gue salah ngomong ya? Kay pasti tersinggung sama omongan gue tadi. Tapi apa salahnya sih suaminya khawatirin dia?"gumam Arka seraya berlalu.

Setelah 15 menit menyelesaikan ritual mandinya, Kayna langsung keluar kamar mandi. Ia tidak melihat keberadaan suaminya. Saat memutuskan untuk keluar, pintu kamar terbuka dan terlihatlah Arka yang sedang bertelanjang dada yang menampilkan perut sixpacknya.

Dengan susah payah Kayna menelan salivanya. Arka yang menyadari itupun tersenyum kecil. Arka berdehem membuat Kayna menjadi salah tingkah.

"Kenapa lo ga pake baju sih?"tanya Kayna kesal. Kayna berpura pura kesal. Ya, hanya berpura pura.

"Gue nanya lo Arka. Lo lupa ya ada gue nanti kalau gue khi-"omelan Kayna terhenti saat Arka langsung memotongnya.

"Ya gak papa dong kalau lo khilaf. Kita kan udah sah"ucap Arka enteng seraya melenggang pergi menuju lemari pakaian miliknya. Arka tersenyum tapi tak terlihat oleh Kayna. Kayna yang sibuk mengurus detak jantung dan pipinya yang merona.

"Itu pipi kenapa merah? Kayak kepiting rebus aja!"ketus Arka.

"ngerusak suasana banget sih lo!" kesal Kayna.

"Udah ah gue mau masak. Lo mau dimasakin apa?"tanya Kayna

"Ga usah gue udah delivery waktu lo mandi tadi."

"Oh"

"Lo ngapain masih disitu? Mau ngelihatin gue ganti baju?"tanya Arka dangan nada menjengkelkan

"Eh. Ge-er banget lo siapa juga yang mau lihat lo ganti baju. Ga napsu!" kekesalan Kayna bertambah berkali kali lipat. Setelah Kayna pergi meninggalkan Arka, Arka terkekeh melihat tingkah istrinya.

Tok! Tok! Tok!

"Ka! Makanannya udah datang nih! Makan dulu yuk!" ajak Kayna.

"Iya sebentar" balas Arka seraya membukakan pintu kamar. Mereka menikmati makan malam dalam diam.

Setelah 20 menit akhirnya mereka selesai makan. "Udah lo tidur aja, biar gue yang nyuci. Lo pasti capek. Tidur aja gih! Ntar lo sakit"ucap Arka lembut. Kayna mengerutkan dahinya, sebab baru pertama kali Arka berkata lembut padanya.

"Tenang aja kali, kalo gue sakitgue ga bakal ngerepotin lo!"ketus Kayna.

"Yaudah terserah lo pokoknya gue sebagai suami udah peringatin lo. Kalau lo ga mau nurutin gue itu hak lo"ucap Arka yang mencoba sabar dengan makhluk yang ada dihadapannya ini. Mendengar kata "suami" yang terlontar dari mulut Arka,Kayna langsung merasa jika pipinya memanas.
 

TBC guys...

Ceritanya ngebosenin yah?

The Matchmaking Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang