CLOVER - BTS Kim Taehyung FF [4] [✔️]

29 - Pelarian

Kali ini Taehyung yang berhenti mendadak. Hampir saja membuatku menabrak punggungnya.

"Crane game!" Serunya. Membuat aku menoleh pada mesin kotak berisi banyak boneka.

"Sunbae mau?" Tanyanya bersemangat.

Aku mengibaskan tangan. "Aku tidak perlu boneka. Aku punya banyak."

Laki-laki itu tersenyum manis. Ah, aku ingin cepat pulang saja. Aku tidak mau pingsan atau mimisan disini.

"Lihat sunbae, itu semanggi!" Tunjuk Taehyung pada salah satu boneka.

Aku mendekatkan diri memperhatikan boneka tupai dengan baju putih bergambar semanggi berkelopak empat. "Hoh, iya benar." Aku kagum dengan kejelian matanya yang bisa melihat boneka sekecil itu.

"Aku akan mendapatkannya." Taehyung mengeluarkan uangnya menukar dengan koin yang disediakan.

"Kamu yakin?" Tanyaku tak percaya.

"Tentu saja." Tekatnya. Aku menyilangkan tangan, menunggu lelaki yang tengah berusaha menekan banyak tombol disana. Beberapa kali dia berteriak sendiri, membuat aku ikut berteriak heboh ketika jepitan itu hampir mengenai boneka yang dituju.

Satu kali gagal, dua, tiga..mungkin Taehyung akan menukar seluruh isi dompetnya jika tidak aku cegah.

Dia terobsesi sekali dengan boneka itu.

"Ya, Taehyung sudahlah. Kamu akan miskin mendadak jika terus memainkan itu." Omelku.

"Tapi sunbae menginginkannya." Rajuknya. Aku mengernyitkan alis. Kapan aku bilang menyukai boneka itu.

Aku berdecak sebal. "Ck, lebih baik kamu menyimpan uangmu untuk kencan dengan tunanganmu itu."

"Huh?" Taehyung membulatkan mata. "Maksud sunbae?"

Ah. Aku tidak mungkin membahas hal gila yang aku rasakan sendirian ini kan.

Memalukan.

"Ah, tidak."

Taehyung menangkap bahuku. Menatapku dengan serius. "Maksud sunbae?" tanyanya lagi tidak mengerti.

Aku tiba-tiba ingin kabur.

"Nona!" Aku dan Taehyung sama-sama menoleh, seorang pria paruh baya yang menjadi supir keluarga kami mendatangiku.

Ah, pasti mereka mengira aku tersesat dan mengaktifkan GPS pelacak di ponselku.

"Saya diminta Nyonya menjemput Nona untuk pulang sekarang."

Aku menghela nafas, menurunkan tangan Taehyung. "Nanti aku telpon."

Pelarian yang mulus sekali. Padahal aku bahkan tidak tahu nomor telponnya.

....