Memang lebih baik jika aku tidak datang ke sekolah lagi.
Tidak, lebih baik aku tinggal disekolah dari pada diam dirumah. Tapi aku tidak lagi punya tempat disekolah.
Ruang teater? Aku sudah mengundurkan diri, kan.
Benar, setidaknya aku punya kamar jika dirumah.
Tidak boleh, aku tetap saja harus datang kesekolah dan masuk universitas.
Aku mengemas buku, menuju perpustakaan—satu-satunya tempat dan hal yang bisa aku lakukan saat istirahat.
Sial, aku bahkan tidak bisa membeli bekal ataupun membeli makanan di kantin.
Ck, baru kali ini uang yang kupunya terasa tidak berguna.
Aku menghempaskan diri di meja ujung perpustakaan, memilih menghadap rak tumpukan buku fisika kuantum yang tidak akan dilirik orang. Dibandingkan belajar, aku menghadapi masalah serius pada perutku yang kelaparan. Besok aku harus meminta supirku mengantarkan bekal kesekolah.
Ck, kalau saja aku punya ponsel, aku bisa minta tolong sopir ataupun bibi dirumah.
Menyebalkan.
Aku bahkan tidak punya teman untuk minta tolong.
Apa aku pulang saja, bilang sakit. Tapi lagi, aku tidak punya ponsel untuk minta jemput.
"Sunbae." Panggilan pelan seseorang membuatku mendongak sebentar kemudiaan mengabaikannya kembali. Salah satu orang yang paling tidak ingin kutemui. Laki-laki itu menyodorkan air mineral dan kotak makan yang biasa aku pesan pada Seokjin. "Sunbae pasti lapar."
Aku memilih memejamkan mata. Aku lebih mementingkan gengsiku. Aku lebih memilih kelaparan dibandingkan terlihat menyedihkan lagi, didepan mereka.
"Sora sudah cerita semuanya. Aku tahu aku salah karena menggunakan hal licik seperti ini untuk dekat denganmu. Tapi Sunbae, Jin hyung tidak salah. Persahabatan kalian tidak boleh rusak hanya karena aku yang memaksanya membantuku tetang perasaanku ini."
Harusnya aku bergetar senang kan, aku mengetahui kenyataan baik yang aku harapkan. Aku masih memejamkan mata. Keras kepala, tidak mau mendengarkan.
Rasa kecewaku masih amat terasa.
Memaafkan itu tidak mudah seperti kedengarannya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
CLOVER - BTS Kim Taehyung FF [4] [✔️]
FanfictionKata mereka sih aku Ratu di DOPE HIGHSCHOOL. Mereka yang bilang, bukan aku. Mengingat kepintaranku, keterampilanku, serta kecantikanku. Yah, sudah seharusnya aku menjadi Ratu. Sebagai seorang Ratu, sudah seharusnya mereka semua tunduk dan hormat p...