to the star-studded night sky,
tell him that the hope that had once
disappeared is now coming
home soon[]
Aku berlari di tengah hujan yang telah mengguyur kota busan saat petang ini, jarum jam baru saja menunjukan pukul 16:29
aku telah membuang waktu belajarku hanya karena untuk mencari kerja paruh waktu
tapi mana mungkin ada pekerjaan yang mau menerima pelajar yang baru saja duduk di bangku 12-1 sepertiku? Seharusnya pasti ada tapi sangat tidak memungkinkan di daerahku
Mungkin ini adalah cobaan untukku, karena telah menentang perkataan orang tuaku untuk melanjutkan kuliah ke ibukota Seoul
Aku sekarang berhenti di depan cafe yang sedang tutup untuk berteduh sebentar
Sekilas aku melihat ke arah langit yang gelap akibat hujan pastinya, aku hanya bisa berdoa agar malam ini cuaca membaik seperti biasa di musim panas ini
kenapa? Aku memilih di malam hari? Karena aku ingin melihat langit kotaku di hiasi oleh bintang-bintang.
Tak lama kemudian aku mengalihkan arah pandangku ke bawah, melihat sepatu kets ku yang awalnya berwarna putih kini telah berubah warna menjadi coklat
"Ahhh aku harus mencucinya kembali untuk ku pakai besok ke sekolah" rintihku dalam hati
Tak cukup setengah jam hujan kian mulai redah dan menunjukkan langit yang mulai menguning akibat sang Surya akan tidur untuk sejenak " jal ja (잘 자) " bisikku
*selamat tidur*Aku mulai berjalan menelusuri jalan kota Busan yang kini basah dan terdapat beberapa genangan air di sana
Aroma sehabis hujan memang sangat sejuk aku bisa merasakan angin malam menghembus menembus shirt putih polos ku
kini aku telah berdiri di depan pintu rumah sederhana yang selama ini telah menjadi tempat berlindung ku
aku membukanya perlahan agar seisi rumah tak menyadari kedatangan ku, bukan karena aku takut dengan keluargaku
tapi aku hanya ingin memberikan kejutan kepada adik Perempuanku yang masih berusia 5 tahun
Aku mengendap-endap menuju ruang keluarga, sesampaiku di sana terlihat wanita paruh baya yang sedang menyiapkan makan malam
dan pria yang kini terlihat sudah beruban sedang bersandar di sofa sambil memejamkan mata, dia terlihat sangat lelah karena pekerjaan nya
"eomma appaa, aku pulang" kataku sedikit pelan agar adikku tidak menyadari kepulangan ku
"wah anak eomma sudah pulang? cepat ganti bajumu dan turun untuk makan malam" jawab wanita paruh baya itu
"Yahh adikmu selalu menanyakanmu, itu membuat aku pusing" kini pria itu membuka suara
"Benarkah? Di mana anak itu?" Sambungku
"suyeon unnie!!"
Teriak seorang anak kecil dengan suara ringan khasnya yang beriringan dengan hentakan kaki di tangga"unnie, unnie kenapa unnie pulang begitu malam?" katanya ketika sudah memeluk erat kedua kakiku "unnie tau tidak appa sangat menghawatirkan unnie ketika hujan turun?" lanjutnya dengan wajah yang kini hampir jatuh
"Wah benarkah? Bukannya kata appa kau yang menghawatirkan ku?" Kini aku sudah berjongkok untuk menyamakan tinggiku dengannya
"Yahh itu tidak benar! Appa lah yang menghawatirkan unnie hingga tertidur di sofa" jawabnya tak mau kalah
"hei jangan berbicara seperti itu, biarkan unnie beristirahat sebentar dan makan setelah itu kalian bisa berdebat sepuasnya di kamar" kini eomma mengangkat suara
"benar kata eomma kalian, appa sudah sangat lapar" sambung pria paruh baya itu
"Ahhh iya appa, aku tau appa sudah bekerja sangat keras agar menghidupi keluarga ini dan mengharuskan appa makan sangat banyak" kini wanita kecil yang di depanku berbicara seperti wanita dewasa
"Wah siapa yang berbicara ini? Sini biar appa menghukummu" ujar pria itu sambil berlari kecil menghampiri hayoung adikku
hayoung berlari kepada eomma berharap wanita itu akan melindunginya dari pria yang mengejarnya
Tapi wanita paruh baya itu malah menangkapnya dan menyerahkan nya kepada pria itu
"Ahhh unnie tolong aku" teriaknya seperti seseorang yang telah di culik
"Kau tak bisa meminta pertolongan kepada siapa pun" kini pria itu berbicara seperti seorang psychopath
Hayoung kini terkekeh geli hingga tergeletak di lantai karena kini hukuman yang ia jalani menyerangnya,
Kini hanya suara tawa yang menyelimuti seluruh ruangan di rumah kecil ini
aku sangat mensyukuri karena telah memiliki keluarga kecil yang bahagia, walau terkadang tekanan ekonomi yang membuat appa tidak pulang untuk beberapa malam
Tapi ini tak membuatku merasa putus asa, karena perjalanan hidupku masih panjang, benarkan bintang?
🌠
[ To be continued ]
Hai? Belum lama endnya [ I'm waiting ] udah up work baru nih
Gimana? Kurang menarik? Nanti bakal aku perbaiki
Kenapa? Chapter 1 nya pendek? Ini baru pemanasan nanti bakal aku usahain
Oh iya cerita ini gak ada sangkut pautnya dengan peridol-an seperti di cerita sebelumnya, tapi cerita ini masih berlatar belakang korea yeayyy ~~~
Terus cerita ini gak memakai face claim, jadi kalian bisa bayangin wajah-wajah tokoh-tokoh di cerita ini seperti apa, mau kayak v bts, eunha gfriend, Iqbal ramadhan, Prilly Latuconsina, atau apapun
Doain yaa biar bisa update seminggu 2 kali, semoga kalian juga suka sama starry Night yahhh 🌠🌃🌉
QUESTION?
COMMENT HERE :)bye, xoxo
dellaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Starry Night
Teen Fictionknow that feelings are not as simple as 1 + 1 = 2. even when it is likened to a sparkling night star in the sky it remains immeasurable, because taste is not a mathematical formula. feeling is still a feeling that cannot be described with anything.�...