8 | cafe III

14 4 0
                                    


Ketika kau telah mencintai dan memilih
satu bintang di antara jutaan bintang yang ada.
Maka kamu akan cukup bahagia,
meski hanya ada satu bintang yang bersinar
menemani malam sunyimu

[]

Aku menyempatkan untuk melihat kearah Beom Seok yang berdiri di dekat meja mesin mini presso, mencoba untuk berakting membuat kopi di mesin itu

"Bawa pulang" ucap wanita berbadan goals di depanku yang tak lain adalah pelanggan pertamaku

Aku berusaha menyamarkan rasa khawatirku dengan senyuman yang ku ciptakan di wajahku "baiklah, americano satu di bawa pulang ya?" Ucapku untuk memastikan pesanannya

Ia hanya mengangguk dan pergi ke salah satu meja yang tak jauh dari tempatku berdiri.

Kini aku berhadapan dengan mesin esperesso yang baru saja ku tinggali 6 menit yang lalu untuk melayani wanita itu

Keringat bercucuran di pelipisku, aneh cuaca hari ini padahal sangat dingin tapi entah kenapa keringatku terus menerus mengalir tanpa henti

Seperti peka dengan keadaanku saat ini, Beom Seok datang menghampiri ku dengan wajahnya yang datar tanpa ekspresi itu

"Apa kau masih mengingat yang ku ajari tadi?" Ucapnya dengan berbisik di telingaku, aku melihat kearahnya sambil tersenyum kearahnya "aku lupa, hehe"

Kini Beom Seok mengambil alih posisiku, aku hanya bisa melihat Beom Seok yang dengan mahir memainkan mesin itu seperti memainkan game dengan level easy

Aku hanya terkagum-kagum melihat ia memainkan mesin itu, aku belum pernah melihat seorang barista membuat kopi dengan jarak sedekat ini

Hanya membutuhkan waktu 2 menit, kini pesanan wanita itu telah tersedia di atas meja bar

Saat Beom Seok akan membunyikan bel yang untuk memberitahukan pelanggan bahwa pesanan mereka telah siap

Aku dengan singgap langsung memencet bel itu, aku dari dulu memang sangat senang membunyikan bel

Jika ini cafeku aku juga pasti akan keluar masuk cafe ini untuk mendengar bunyi lonceng yang ada di pintu itu

Setelah membunyikan bel itu aku melihat kearah Beom Seok dengan senyum yang terlukis di wajahku

Dia tak memberikan ekspresi apapun, dan memberikan pesanan wanita itu

Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, wanita itu membayar dan langsung keluar dari cafe

"Wahh, badannya sangat indah ya?" Ujarku takjub sambil melihat wanita itu, hingga aku tak dapat melihat batang hidungnya lagi

Aku memalingkan pandanganku kembali kearah Beom Seok yang berada tepat di sisi kananku, aku dapat melihat jelas ekspresi wajahnya karena ia juga melihat kearah ku

Aku memberikan kode bertanya dengan ekspresi wajahku, peka terhadap apa yang ku sampaikan, ia langsung mengalihkan pandangannya ke tempat lain

Aneh. Itu yang ada di pikiranku saat itu,

Seketika aku memikirkan orang-orang di rumah, aku lupa untuk memberitahukan mereka bahwa aku telah mendapatkan pekerjaan

Akupun meraih ponselku yang berada di dalam  totebagku yang tak jauh dari rak gelas yang berada tepat di belakangku

Secepatnya aku mengirimkan pesan kepada ibuku, mana mungkin aku berbicara lewat telfon dengan ibuku di tempat seperti ini? Yang ada malah para pelanggan risih dan pergi karena aku berbicara dengan terlalu keras

Lee Soyoung
Eomma!
naneun kapeeseo iljalileul eod-eossda
Aku akan datang terlambat malam ini
Sepertinya aku tidak dapat makan malam bersama, jadi
Tidak perlu menunggu ku untuk makan malam
( Naneun kapeeseo iljalileul eod-eossda = aku telah mendapatkan pekerjaan di sebuah cafe )

Eomma
Jinjjahage?
Wahh, berjuanglah di hari pertama anakku^^
( Jinjjahage? = Sungguh?)

Read----

Aku mematikan ponselku dengan senyum yang terukir di wajahku, dia memang yang terbaik

🌠

[ To be continued ]

Wahh!! Pendek? Maaf yaaa'3'

Masih berusaha mimin mahhh, baru chapter 8 kok masih pemanasan ini namanya, hehehe

QUESTION? COMMENT HERE!
berikan aku pendapat kalian! Karna itu sangat penting untukku

bye, xoxo
dellaaa

Starry Night Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang