Woodrest bukanlah hutan yang bersahabat bagi orang yang tidak mengenalnya. Sayangnya memang banyak orang yang tidak mengenalnya. Selama puluhan atau mungkin ratusan tahun, jarang sekali ada orang yang datang ke hutan itu karena berbagai rumor aneh dan menakutkan yang beredar. Menurut cerita dari orang - orang tua yang selalu menjadi dongeng pengantar tidur untuk anak - anaknya, dahulu ada seorang penyihir yang tinggal di hutan itu, menjaganya dari orang - orang yang ingin merusaknya.
Penyihir itu begitu menyayangi hutannya, dan begitu khawatir jika suatu saat tidak bisa lagi menjaga dari manusia - manusia perusak, karena itu sang penyihir membuat hutan itu bisa menjaga dirinya sendiri. Menciptakan kabut ilusi yang melindungi hutan dan membuat pepohonan disana bisa melindungi diri mereka dari bahaya.
Hingga akhirnya Woodrest menjadi hutan yang menakutkan untuk dilewati bahkan oleh bangsa monster sekalipun.
Meski banyak orang yang tidak selamat melewati hutan itu, bukan berarti tidak ada satupun yang selamat. Sebenarnya mudah untuk melewati hutan itu, hanya harus terus berjalan tanpa merusak apapun disana, dan tanpa berhenti untuk istirahat. Karena sekali beristirahat, maka kabut ilusi akan langsung bereaksi, membuat siapapun kehilangan kesadaran, terjebak di dunia mimpi. Dan perlahan tubuhnya akan hancur oleh sulur dan akar pohon yang membelit mereka.
Sengatan rasa sakit di bahunya membuat Naruto tersentak seolah baru saja terbangun dari mimpi. Segala hal tentang Hinata dan kerajaannya sontak menghilang. Mata birunya yang tadi berkabut perlahan berubah lagi menjadi jernih. Rasa sesak langsung dia rasakan begitu kesadarannya mulai terkumpul. Sulur dan akar pohon melilit tubuhnya erat, menekannya pada batang pohon yang berada di belakangnya seolah ingin meremukannya. Tubuhnya berontak berusaha melepaskan diri dari jeratan sulur dan akar pohon, namun bukannya meregang, lilitan di tubuhnya semakin erat dan membuatnya sesak napas.
Menoleh ke samping, melihat Shikamaru yang masih setengah sadar. Keadaanya tidak jauh beda dengannya. Terikat erat oleh sulur dan akar. Dan yang lebih membuatnya kaget adalah keberadaan hewan besar berbulu putih yang berdiri di samping Shikamaru. Hewan mirip anjing namun sangat besar tengah menatap pria berkuncir itu seolah ingin menjadikannya santapan.
"Shika...!'' Panggil Naruto keras sambil terus berusaha melepaskan diri ''Shikamaru cepat sadar...!''
"Jangan bergerak, atau pohon - pohon ini akan meremukan tubuhmu!''
Kepala Naruto menoleh cepat ke samping kirinya dan baru menyadari seseorang berdiri disana. Menatapnya diam, tidak ada keinginan untuk menolongnya sama sekali.
"Kau bisa membantuku...?'' Naruto tidak peduli siapa yang ada disana, dia butuh untuk segera lepas dari jeratan di tubuhnya.
"Kau bisa membantu dirimu sendiri dengan diam. Ikuti kataku untuk diam dan jangan bergerak'' ucap pria itu. Naruto tidak bisa melihat jelas wajah pria itu di tengah kegelapan seperti ini. Entah seperti apa rupanya, tapi dari suaranya Sepertinya masih muda.
"Jangan bercanda, ini bisa membunuh kami. Lakukan sesuatu cepat!'' Shikamaru rupanya sudah sadar dan sempat mendengar apa yang diucapkan Naruto. Pria itu meronta keras, berusaha lepas dari jeratan yang mengikat tubuhnya, namun sia - sia karena lilitan itu justru semakin kencang.
"Sudah kubilang, kalian tenang dan akar - akar itu akan lepas dengan sendirinya. Karena jika aku memotong akar dan sulur itu, justru akan membuat mereka marah dan menyerang kita semua'' jelas pria itu.
"Mereka? Siapa?'' Naruto menarik napas dalam, meski masih berusaha untuk lepas.
Si pria misterius menatap ke atas. Melihat langit gelap dengan milyaran bintang diantara sela - sela kerapatan dedaunan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAY LIGHT
RandomNaruto harus mengambil kembali semua miliknya yang hilang. Kehormatan, harga diri dan kerajaannya. Tapi, apa dia juga mampu mendapatkan kembali cintanya. Naruto @ Masashi Kishimoto.