9

604 64 9
                                    

"Kau mau kemana Sasuke?''

Sasuke yang sudah siap dengan kuda putih tunggangannya mengurungkan niat untuk menaiki hewan itu saat merasa ada orang yang memanggilnya.

Itachi berjalan mendekatinya dengan satu tangan berada di belakang punggung. Jubah panjang putihnya bergerak seiring langkahnya yang tenang mendekati adiknya itu.

"Hanya ingin melihat - lihat'' jawab Sasuke setelah berdehem sejenak.

"Ke dunia manusia?'' Selidik Itachi.

Mata tajam kakaknya mengamati penampilan Sasuke. Adiknya itu membawa busur di punggungnya dengan beberapa anak panah dalam wadah yang tergantung di dekat leher kuda putih yang kini meringkik pelan. Sasuke mengusap leher hewan itu agar lebih tenang.

"Dunia manusia sedang tidak aman Sasuke. Jangan bermain - main kesana'' Itachi hanya mencoba memperingatkan. Sasuke adalah adik satu - satunya yang sangat disayangi Itachi. Ibu mereka mengorbankan nyawanya untuk bisa membuat Sasuke tetap hidup hingga sekarang dan tentu saja Itachi tidak ingin hal buruk terjadi pada adiknya itu.

"Kakak'' Sasuke menghela napas dalam ''Aku tidak ingin pergi'' lanjutnya.

"Maksudmu?'' Itachi mendekati Sasuke, mengamati lebih dalam ekspresi wajah adiknya itu.

"Aku tidak ingin ke Valheim'' Ada kesedihan dalam intonasi suara Sasuke. Mata hitamnya menerawang kosong ke depan. Pikirannya melawang ke suatu tempat yang jauh.

"Sasuke'' Itachi bicara sehalus mungkin. Dia paham kenapa Sasuke berat meninggalkan Eirene. Pergi ke Valheim berarti akan terputus dari dunia manusia selamanya. Dan Itachi yakin Sasuke tidak akan bisa untuk melakukan hal itu. Tapi jika ayahnya sudah memutuskan memang siapa yang akan berani menolak.

"Maaf, aku pergi dulu Kak'' Sasuke melompat ke atas punggung kudanya. Duduk dan memegang erat tali kekang hewan besar itu. Dengan sekali sentakan ringan, hewan itu berjalan dan meninggalkan area istana.

Itachi masih terdiam di tempatnya, tidak berusaha mencegah Sasuke yang ingin pergi. Adiknya itu pasti butuh menenangkan diri setelah mendengar keputusan ayahnya yang berniat membawa seluruh rakyatnya ke Valheim.

Sasuke keluar dari hutan dan memacu kudanya cepat ke arah matahari terbenam. Sinarnya yang kemerahan membias mewarnai langit. Menjadi lukisan alam yang begitu indah dengan beberapa burung terbang di sekitar awan yang berarak.

Debur ombak menghantam batu karang terdengar disepanjang pantai. Jajaran batuan yang memagari laut menghitam diselimuti malam. Udara dingin yang membawa kandungan air mampu membuat siapa saja enggan datang meski hanya untuk singgah sebentar.

Kenyataan kalau tempat itu terlihat menyeramkan dan berbahaya juga dihindari orang terutama saat malam hari, tidak menghalangi seorang pria tinggi kurus dengan jubah panjang kelabunya juga tongkat di tangan dan mata ular yang mengancam untuk datang.

Mata tajam Orochimaru awas memindai setiap sudut batuan karang yang diselimuti kegelapan. Orochimaru yakin, orang yang dicarinya ada di salah satu sudut batu karang itu. Di sebuah gua tersembunyi. Orochimaru sudah beberapa kali datang, tapi itu dulu. Terakhir kali mungkin belasan tahun yang lalu dan dalam waktu yang lama tempat itu banyak berubah. Abrasi mengikis dan menghancurkan beberapa karang terjal yang dulunya cukup tinggi. Namun hal itu tidak akan menghalangi Orochimaru menemui wanita yang dia harap bisa membantunya mengendalikan kekuatan yang diinginkannya.

Tongkat yang dibawanya menimbulkan bunyi 'tuk' setiap ujungnya beradu dengan batuan yang dipijak Orochimaru. Tidak dipedulikan jubahnya yang terciprat air laut atau pasir pantai yang menempel. Mata ularnya awas mengamati setiap pergerakan yang ada disana, meski sebenarnya hanya ada hewan liar dan beberapa ekor ular laut yang tampak merayap diantara batuan karang. Ujung kaki Orochimaru sempat menginjak seekor ular berbelang hitam dan putih. Hewan melata itu segera memutar tubuhnya hendak menggigit siapapun yang berani menginjak ekornya, tapi seolah kaki pria itu memiliki mata, Orochimaru lebih dulu menginjak kepala hewan melata itu dan menekannya keras hingga hancur.

GRAY LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang