11

1K 59 9
                                    

Sasuke tidak bisa lagi terus berdiam di tempat persembunyiannya. Dia memang belum bisa memastikan apa yang tengah terjadi di depan sana. Hanya saja mendengar wanita itu adalah salah satu dari bangsa elf membuat Sasuke merasa punya keharusan untuk membantunya. Meski dia sendiri tidak yakin dengan kemungkinan bahwa wanita itu adalah bagian dari ras elf gelap yang selama ini tidak pernah ditemui Sasuke.

Selama ini Sasuke hanya membaca di buku jika ada satu ras elf yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan monster dan kekuatan negatif yang ada di dunia ini. Sesuatu yang sungguh bertentangan dengan bangsa elf lainnya yang selalu disirami cahaya dan energi positif. Semua orang percaya bahwa perang yang terjadi ratusan tahun yang lalu adalah karena bantuan dari dark elf  ini. Jika mereka tidak membantu, meski bangsa manusia, elf dan para penyihir bersatu, tetap tidak akan bisa mengimbangi kekuatan jahat di utara yang dikendalikan oleh Kaguya.

Dark elf mampu mengendalikan monster membuat kekuatan Kaguya terpecah dan banyak dari monster itu berbalik menyerang tuannya. Itu adalah perang yang sangat besar, penuh darah, banyak manusia, penyihir dan juga elf yang menjadi korban. Sasuke sendiri mempelajari itu semua hanya dari buku, itupun tidak banyak tertulis tentang dark elf ini, seolah keberadaan mereka memang sengaja disembunyikan atau mungkin ras mereka ingin dihilangkan dari sejarah.

Pertarungan antara penyihir dan wanita elf itu nampaknya akan segera berakhir. Dua orang itu terlihat kelelahan. Bahkan si wanita tampak memuntahkan darah sedangkan si penyihir kurus dengan lidah seperti ular itu jatuh berlutut, berpegangan pada tongkat di tangan untuk menahan tubuhnya agar tidak roboh ke tanah. 

Sasuke sudah siap melompat, keluar dari persembunyiannya. Mengambil resiko menolong wanita yang kemungkinan salah satu kaum dari ras yang terlupakan, setidaknya insting Sasuke mengatakan kalau wanita itu lebih bisa di percaya dibanding penyihir kurus yang kini tengah berusaha berdiri, berpegangan pada tongkatnya. Sasuke cukup yakin jika penyihir ini yang sudah membuat kekacauan di dunia manusia akhir - akhir ini dengan pasukan orc nya.

"Menyerah saja Karin'' Orochimaru mendengus keras saat akhirnya kembali berdiri tegak, sementara lawannya kembali terbatuk dan memuntahkan seteguk darah ''Kau tidak akan bisa melawanku. Aku bukanlah orang yang kau kenal dulu''.

Karin memutar bola matanya, menyunggingkan senyum mengejek pada lawannya, sama sekali tidak terpengaruh dengan perkataan Orochimaru.

"Kau pikir aku takut huh?'' Dengus Karin ''Meski kau berubah menjadi apapun, atau kekuatanmu meningkat sepuluh kali lipat, atau bahkan seratus kali lipat aku tidak akan pernah bersedia untuk membantumu''

Orochimaru mengetukkan tongkatnya ke tanah, cukup keras, hingga menimbulkan sedikit retakan di bebatuan itu ''Keras kepala!''.

Orochimaru kembali bersiap melancarkan serangannya lagi, tongkat sihir miliknya di arahkan ke depan, mulutnya merapal mantra dengan gerakan cepat. Sebuah bola api terbentuk di ujung tongkat. Dalam sekejap berubah menjadi besar. Orochimaru menggerakan tongkat di tangannya, berniat melemparkan bola api itu ke lawannya.

Karin menggunakan kedua tangan untuk melindungi tubuhnya. Kuku panjangnya nampak mengerikan dengan cahaya berwarna merah di luarnya, seolah membakar cakar itu.

Bola api di segera di tembakan Orochimaru. Tongkatnya di tarik ke belakang, siap melontar. Orochimaru sangat yakin jika serangannya akan langsung bisa melumpuhkan lawannya kali ini.

Set.

Orochimaru menarik tongkatnya. Menggunakan benda itu untuk menangkis anak panah yang melesat cepat menyasar lengannya. Cahaya keperakan melesat dan menancap di salah satu batuan karang, nyaris menembus lengannya. Orochimaru terkesiap, tapi penyihir itu tidak bisa berlama - lama dengan rasa kagetnya. Karin yang melihat kesempatan segera melesat cepat ke depan, menyerang Orochimaru dengan cakar panjangnya yang mengeluarkan api merah.

GRAY LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang