6

829 77 7
                                    

Tongkat kayu panjang dengan sedikit lengkungan di ujungnya mengeluarkan cahaya keperakan terang. Melesat ke depan membentuk garis lurus, menahan serangan cahaya lain yang berwarna merah terang hingga terjadi tabrakan antara dua cahaya itu.

Tangan Tsunade yang memegang tongkat tampak gemetar, dahinya mengeryit hingga memunculkang garis - garis halus disana. Keringat membasahi wajahnya yang masih tampak muda meski nyatanya tidak. Dari gesture tubuhnya terlihat dirinya tengah mengerahkan semua kemampuannya untuk menahan serangan dari orang yang dulu merupakan teman lamanya.

Di belakang tubuhnya, beberapa meter jauhnya, tampak Jiraiya tengah bersandar ke dinding gua. Darah menyembur dari mulutnya mengotori wajah dan pakaiannya. Satu tangannya memegangi dada. Kedua kakinya lurus ke depan, tidak bisa digerakkan.

Semuanya yang terjadi tidak terduga. Dirinya dan Tsunade yang tengah membicarakan Kyuubi di dalam gua dikejutkan dengan kedatangan salah satu teman lama mereka yang sudah berpuluh tahun tidak bertemu. Sayangnya kedatangan teman lama mereka itu bukan untuk maksud baik.

"Seharusnya kau tahu akibat dari semua yang sudah kau lakukan Orochimaru!'' Suara teriakan Tsunade serak. Kerongkongannya terasa tersumbat dan rasa besi menyebar diseluruh indra perasanya. Darah mengalir dari sudut bibirnya, namun dirinya menolak untuk menyerah dan terus menggunakan tongkat di tangannya untuk melawan serangan pria berwajah pucat yang tengah menyeringai kejam ke arahnya.

Jika saja ini Orochimaru yang dulu, Tsunade tidak akan kesulitan untuk mengatasinya. Sihir pria ular itu masih berada di bawahnya, tapi itu dulu. Dulu sekali, seratus lima puluh tahun yang lalu. Bukannya selama ratusan tahun kekuatannya tidak berkembang. Kemampuan sihir Tsunade sudah jauh lebih kuat, namun Orochimaru yang sekarang mendapat tambahan kekuatan dari energi jahat yang sudah dilepaskannya dari gunung utara.

"Jika segelnya terbuka dan makhluk itu terlepas, bahkan kaupun tidak akan selamat. Apa kau tidak berpikir sampai ke situ, hah?''

Kekehan mengerikan menjadi jawaban mengejek yang dilontarkan Orochimaru mendengar amarah Tsunade yang ditujukkan padanya. Orochimaru menggerakkan lehernya, melemaskan ototnya yang kaku lalu dengan sekali sentakan disertai kekuatan penuh, tubuh Tsunade terpental. Punggungnya menghantam dinding gua dengan keras, darah menyembur dari mulut wanita pirang itu. Tongkat ditangannya terlempar beberapa meter jauhnya.

"Justru itu yang kuinginkan. Segelnya terlepas dan aku akan mendapatkan kekuatan terbesar di dunia ini'' seru Orochimaru. Seringai menyebalkan di wajahnya berubah menjadi tawa mengerikan. 

"Apa yang kau pikirkan sebenarnya? Kita semua lebih dari tahu monster macam apa yang tersegel disana. Kau ingat dulu kita semua mempertaruhkan nyawa untuk mengunci monster itu dan sekarang kau ingin mengeluarkannya. Apa otakmu sudah tidak waras'' Kali ini Jiraiya dengan napas terputus - putus berusaha memberi pengertian pada teman lama mereka. Apa yang dilakukan Orochimaru adalah kesalahan besar yang akan ditanggung oleh dunia ini.

"Kalian tidak perlu khawatir. Aku punya cara untuk mengendalikan kekuatan jahat disana agar bisa berguna dan tunduk padaku''

Tsunade dan Jiraiya saling melirik, bertanya lewat tatapan apa yang dimaksud oleh Orochimaru. Kekuatan sebesar itu, tidak ada satu orangpun yang bisa mengendalikannya sendirian dan Orochimaru dengan sombong mengatakan bisa melakukan itu. Tentu saja keduanya tidak yakin, tapi juga tidak bisa mengabaikan begitu saja. Bagaimanapun Orochimaru adalah salah satu penyihir hebat dan mungkin selama ratusan tahun ini, dia sudah berlatih untuk bisa mengendalikan kekuatan jahat itu.

"Dan sekarang aku akan mengakhiri semuanya'' lanjut Orochimaru, tangannya terangkat, mengacungkan tongkat panjang miliknya ke arah dua orang yang seharusnya adalah temannya 

GRAY LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang