8

596 56 16
                                    

"Apa yang mereka lakukan disini?''

Pertanyaan Neji tidak mendapat jawaban karena orang yang berada di sebelahnyapun tidak tahu jawabannya. Bersama Naruto, Neji berjongkok di balik rerimbunan semak belukar di tengah hutan. Fokus mereka tertuju pada beberapa orc yang memasuki gua. Tidak tahu apa yang tengah mereka lakukan di dalam sana.

"Orang itu...''

Naruto tercekat begitu melihat satu sosok kurus keluar dari dalam gua. Membawa tongkat di tangan. Terlihat kesal karena seorang orc yang mendekatinya langsung terpental begitu sosok kurus itu mengarahkan tongkat pada orc yang sedang sial itu.

"Kenapa kita harus bertemu lagi dengan penyihir itu'' Rahang Neji mengeras, semua ingatan tentang apa yang sudah dilakukan Orochimaru pada kerajaannya melintas begitu cepat di kepalanya. Kedua tangannya mengepal erat. Ingin sekali Neji keluar dari tempat persembunyiannya dan menebaskan pedang miliknya ke leher pria ular itu.

Hal serupa juga dirasakan oleh Naruto. Kebenciannya pada Orochimaru sudah mengakar kuat. Dirinya bersumpah akan membalas semua kejahatan yang sudah dilakukan pria itu.

"Aku lebih penasaran apa yang mereka lakukan di dalam gua itu?'' Naruto menyibak semak belukar agar lebih bisa melihat apa yang tengah mereka lakukan. Hanya saja tidak ada hal yang mencurigakan disana, mungkin sesuatu itu berada di dalam gua.

"Sepertinya mereka sudah akan pergi'' Neji ikut memajukan tubuhnya.

Di depan sana Orochimaru memerintahkan orc - orc bawahannya untuk mengikutinya. Pria dengan kulit putih pucat itu memimpin para monster di belakangnya untuk pergi meninggalkan gua.

Naruto dan Neji menunggu di balik semak belukar cukup lama meski Orochimaru dan para monster sudah pergi. Tidak ingin mengambil resiko kemungkinan mereka kembali dan memergoki keduanya.

Setelah dirasa sudah aman, lewat gesture tubuh dan tatapan keduanya sepakat untuk keluar. Setengah berlari, Naruto dan Neji mendekati gua. Ada aura berat yang keluar dari dalam gua itu.

"Kita periksa''

Neji mengangguk setuju. Keduanya bersiap melangkah memasuki gua.

"Tunggu!''

Neji bersiaga dengan menarik pedangnya begitu mendengar suara dari arah belakang, namun begitu tahu siapa yang datang, pria itu menyimpan kembali pedangnya.

Sakura dan Shikamaru yang sejak tadi juga bersembunyi berlari kecil mendekati gua. Sakura yang tadi berteriak. Sebagai murid dari seorang penyihir dia merasakan aura hitam yang keluar dari dalam gua. Dia juga tahu jika di dalam hutan di bukit Rune ini tersegel kekuatan buas yang bernama Kyuubi. Tentu saja ini berbeda dengan kekuatan jahat di gunung utara yang sekarang mulai bangkit. Kyuubi adalah makhluk kuno yang meski buas dan licik tapi masih bisa dikendalikan. Hanya orang - orang tertentu yang bisa mengendalikannya. Dan sekarang makhluk itu tersegel di gua ini karena sudah tidak ada lagi manusia yang bisa mengendalikan Kyuubi meski itu gurunya sekalipun.

"Kalian melihat juga?''

Pertanyaan bodoh dari Naruto yang mendapat decihan dari Sakura. Tanpa menggubris pria - pria disana, Sakura merangsek ke depan. Memeriksa pintu gua. Tangan kanannnya terulur dan seperti yang sudah dia duga ada semacam penghalang di pintu masuk gua itu. Bukan penghalang yang sangat kuat, Sakura masih bisa menanganinya.

Gadis itu memejamkan mata, merapal mantra - mantra yang diajarkan Tsunade padanya. Seketika tangannya di arahkan ke depan dengan keras. Suara ledakan kecil terdengar di barengi beberapa batu kecil dan pasir berguguran dari atas gua. Tiga orang di belakang Sakura menghindar, mundur selangkah menjauhi mulut gua.

GRAY LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang