tiga belas

11.2K 2.1K 111
                                    

Bulan ketiga tanpa Miu.

Sehun masih work out dengan panduan Jonghyun, walau ia sepenuhnya masih merasa asing tanpa keberadaan Miu. Musim panas hampir berakhir sebentar lagi. Cuacanya juga tak lagi sepanas sebelumnya. Dan ia masih merindukan Miu.

Ingin menghubunginya, Sehun tak punya nomor telepon Miu. Ingin menemuinya, Sehun masih kecewa dengan wanita itu. Ingin melupakannya, ia tidak bisa karena ia jatuh cinta sejatuh-jatuhnya pada wanita itu. Sehun pikir, ia memang tidak beruntung untuk urusan hati.

"Kau membaca dokumen atau melamun?" celetuk Baekhyun yang masuk ke ruangannya tanpa sopan santun.

Di belakangnya, ada Junmyeon dan Chanyeol yang sudah lama tak terlihat karena sibuk dengan urusan kantor.

"Kupikir kalian sudah mati," kata Sehun sambil menatap ketiganya tanpa minat.

Chanyeol mendengus, mengabaikan ucapan Sehun dan duduk di sofa yang ada di ruangannya. "Kami yang mengira kau mati karena tak ada kabar sejak pernikahan Im Yoona."

Sehun tak membalas dan mengunci mulutnya rapat. Junmyeon dan Chanyeol masih berpikir jika ia masih patah hati karena Im Yoona. Baekhyun menatap ketiga temannya bergantian tak enak hati dan berdeham pelan.

"Aku lapar. Tidak ada yang mau makan ayam?" tanya Baekhyun mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kenapa harus ayam? Itu makanan kesukaan Yoona!" ketus Chanyeol menolak. "Yang lain saja."

"Kalau jajangmyeon?"

"Itu juga kesukaan Im Yoona!"

"Jjampong?"

"Kau tidak ada ide lain yang lebih bagus? Kenapa semuanya kesukaan Im Yoona?" protes Chanyeol keras membuat Baekhyun mendengus.

"Memangnya kau ada?" balas Baekhyun kesal.

Sehun menatap Chanyeol dan Baekhyun yang sedang berdebat dengan tak acuh, kemudian kembali mencoba membaca dokumennya. Namun ia malah teringat pada Miu. Jonghyun bilang, Miu sakit perut beberapa hari ini karena terlalu sering makan makanan pedas. Selain itu, ia juga kurang tidur karena sidang skripsi kemarin. Ia pasti sangat stress.

Sehun menghela napas gusar. "Anak bodoh itu."

"Kau bilang apa?" Chanyeol menatap Sehun kebingungan sementara Baekhyun hanya meliriknya tak enak.

"Siapa anak bodoh yang kau maksud?" tanya Junmyeon keheranan.

"Bukan apa-apa," jawab Sehun lelah. "Kita makan jokbal saja."

"Ya sudah," kata Baekhyun cepat. "Ayo makan itu. Aku sudah lapar."

Ia beranjak berdiri dengan cepat, sementara Sehun nampak tak terlalu berminat makan siang. Junmyeon juga ikutan berdiri ketika Chanyeol tiba-tiba berkata, "ajak Miu juga. Anak itu suka jokbal!"

Baekhyun langsung merutuki Chanyeol, membuat Chanyeol menatapnya kebingungan. Begitu pula dengan Junmyeon. Sehun yang baru akan melangkah melewati ketiga orang itu berhenti. Raut wajahnya nampak mengeras.

"Kenapa? Ayo kita ajak Miu. Lagi pula, aku sudah lama tak mendengar ocehan cerewetnya."

Baekhyun menghampiri Junmyeon sambil menggeleng dengan kaku. "Jangan lakukan itu," bisiknya pelan.

"Aku akan telepon On Shape. Siapa tahu ada Miu-"

"Lupakan," potong Sehun sebelum Chanyeol menyelesaikan ucapannya. "Kita makan jjampong saja."

Pria itu beranjak keluar dengan wajah yang nampak tak baik. Chanyeol menatap Sehun yang keluar lebih dulu dengan kebingungan.

"Kenapa? Dia bertengkar dengan Miu?" tanya Chanyeol heran.

Through The MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang