enam belas

12K 2.2K 239
                                    

Sehun tak tahu kenapa jantungnya berdebar-debar menunggu kedatangan personal trainernya hari ini. Ia bertanya-tanya apakah hari ini Miu akan kembali lagi atau malah Jonghyun yang malah muncul di ruang latihannya? Pria itu menarik napas pelan, menatap ponselnya yang masih berlatar belakang sama. Foto terakhir yang diambil Miu di ponselnya dengan ekspresi aneh. Ia tak mau mengganti latar belakang ponselnya. Tidak akan, kecuali Miu sendiri yang menggantinya. Ia yang mengutak-atiknya, ia juga yang harus mengembalikannya seperti sebelumnya. Berlaku juga untuk hatinya. Ia tidak akan memperbaikinya kecuali Miu sendiri yang datang dan mengembalikannya seperti semula.

"Kenapa kau belum pemanasan? Padahal kemarin aku sudah senang melihatmu rajin begitu!" celetuk Miu ketika ia melangkah masuk ke ruang latihan Sehun. "Apa aku harus memanggil Jonghyun kembali?"

Sehun ingin tersenyum, mendekat kepada wanita itu dan memeluknya erat sambil menciumnya berkali-kali karena merasa bahagia melihatnya kembali datang. Namun, egonya tak mau. Ia tak ingin melakukan itu walau ia tahu betapa ia merindukan wanita itu.

"Kenapa kau datang lagi?" tanya Sehun ketus tanpa direncanakan.

Bukan itu yang ingin ia katakan, tetapi mulutnya sudah berjalan dulu tanpa sempat otaknya memerintah. Miu menatapnya dengan wajah sedih, membuat Sehun langsung merasa bersalah setelahnya.

"Kenapa? Kau tidak suka aku lagi?" tanyanya mencebik. "Apa karena aku sudah kelihatan tidak seksi?"

Sehun berdecih pelan dan membuang pandangannya asal, sementara Miu berdiri di depannya dengan senyum lebar. "Cepat berdiri dan kita mulai pemanasan."

Miu kelihatan lebih cantik. Mungkin hanya perasaan Sehun karena ia sangat rindu padanya. Wanita itu mengerutkan kening ketika melihat Sehun masih duduk di sofanya.

"Kau mau berdiri atau kubuat adikmu yang berdiri?" tanya Miu membuat Sehun mengerjap. "Aku sudah melakukannya akhir bulan Mei lalu dan tidak keberatan kalau kulakukan juga hari ini."

Sehun menatap Miu dengan mata mendelik kaget.

"Bercinta juga work out yang bagus. Kau pernah mendengarnya? Itu bisa membuat endorfinmu meningkat." tanya Miu lagi dan Sehun langsung berdiri dari sofanya.

Bukan karena takut dengan ancaman halus Miu, tapi karena masih tidak percaya jika isi kepala wanita itu masih sama kotor seperti sebelumnya.

"Wanita sinting!" maki Sehun sambil memulai pemanasan.

Miu tertawa pelan. "Kenapa? Kau biasanya memanggilku gadis sinting atau anak gila. Apa kau sudah menyadari sekarang jika aku ini wanita?"

Sehun lagi-lagi mendengus pelan dan mengabaikan ucapan Miu. Sementara ia memulai pemanasannya, ia melirik Miu yang sedang melihat-lihat peralatan gym yang ia miliki.

"Hari ini sebaiknya apa ya?" gumamnya sambil melihat-lihat. "Ah, kau beli swiss ball baru? Warnanya pink!"

Miu kelihatan senang dengan warna yang dipilihkan oleh Baekhyun ketika Sehun meminta pria itu membelinya. Sehun tak membalas dan menatap Miu yang kini bermain-main dengan swiss ball.

"Baiklah, hari ini, kita akan gunakan si pinky ini," kata Miu sambil menatap Sehun riang. "Ini bagus untuk melatih keseimbanganmu."

"Terserah," balasnya pendek membuat Miu mengerutkan bibirnya sok imut.

Sehun ingin mengomentari ekspresi Miu tetapi tertahan ketika melihatnya tiba-tiba jatuh dari dudukan swiss ball. Hal itu kontan saja membuat Sehun menghampiri Miu yang meringis kesakitan. Sehun memeriksa tubuh Miu, memastikan jika ia tak terluka.

Through The MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang