empat

12.8K 2.3K 225
                                    

"Kenapa aku harus ikut ke pesta denganmu?" tanya Miu malas ketika Sehun mengutarakan niatnya.

Luka-luka di siku dan lututnya sudah mengering walau ia belum kembali memandu Sehun. Yah, karena memang belum jadwalnya. Sehunlah yang menemui gadis itu di On Shape untuk ikut ke acara pernikahan Yoona. Dengan saran Sunny dan juga Baekhyun tentunya.

"Aku akan membayarmu," ujar Sehun datar.

Sepertinya mengajak Miu bukan ide yang brilian. Gadis itu menolak mentah-mentah.

"Berapa kau berani bayar?"

Sehun mendengus dan beranjak hendak meninggalkan Miu, tetapi gadis itu buru-buru menghentikannya. "Belikan aku skincare dan aku akan ikut ke pesta tidak pentingmu itu."

"Akan kubelikan sekarang juga," kata Sehun kesal. "Awas saja kalau kau sampai berani tak datang!"

"Kau mau meminta tolong atau mengancamku?" balas Miu sebal.

"Aku membayarmu!"

"Tidak berarti kau bisa mengancamku. Perbaiki cara bicara dan nadamu atau kau akan pergi sendiri ke pesta itu."

Sehun menarik napas dan menghembuskannya. Bicara dengan Miu selalu membuat kadar gula darahnya berkurang. "Aku mengerti," katanya lebih sopan dan jelas sekali menahan kejengkelannya.

"Bagus. Sekarang, ayo."

Sehun mengerjap, menatap Miu kebingungan. "Ayo ke mana?"

"Membeli skincareku, tentu saja." Miu berdiri di hadapan Sehun, membuat itu mau tak mau mendongak menatapnya. "Kau sendiri yang bilang akan memberikan sekarang. Kebetulan sekali aku punya banyak daftar skincare yang ingin kucoba."

Sehun mendengus, mau tak mau menuruti Miu. Ia mengikuti saja ketika Miu memerintahnya menyetir menuju COEX dan menyeretnya menuju toko-toko resmi merk skincare yang diinginkannya. Beberapa pasang mata langsung tertuju padanya semenit setelah ia tiba di COEX. Tentu saja ada banyak orang yang mengenal Sehun. Terutama dari kalangan para wanita karena nama dan fotonya sering terpampang di beberapa media akhir-akhir ini.

Ia melirik Miu yang nampak tak peduli. Ia menatap ke sekeliling sambil menarik ujung pakaian Sehun. Pria itu memperhatikan penampilan Miu dari atas ke bawah. Gadis itu hanya mengenakan kaus putih yang bahkan hampir membuat branya kelihatan jelas dan celana pendek seperti biasanya dan mengikat rambutnya asal. Berbanding terbalik sekali dengan penampilan Sehun yang kelihatan rapi walau tak terlalu formal.

"Kau benar-benar menyeretku ke sini?" gerutu Sehun sambil menatap Miu yang sedang memilih toner. "Dengan penampilan kacaumu itu?"

Miu mengabaikan ucapan Sehun, membuka satu botol tester dan menuangkannya ke telapak tangan. "Ini kelihatan bagus. Bebas alkohol dan menggunakan bahan alami. Aku ambil ini," kata Miu pada wanita pekerja yang menunggui mereka.

"Baik." Wanita itu beranjak pergi sementara Miu menatap Sehun. "Kau mau punya teman atau tidak?"

Sehun tak menjawab. Miu adalah satu-satunya opsi agar ia tak nampak menyedihkan di pernikahan Yoona. Setelah membayar, Miu kembali menyeret Sehun ke toko lainnya untuk membeli serum, face mist, essence dan pelembab wajah.

"Kenapa alat dandan wanita banyak sekali?" keluh Sehun ketika melihat Miu masih memilih-milih.

"Ini bukan alat dandan, tapi perawatan kulit," balas Miu tanpa menatap Sehun.

Apa bedanya merawat kulit dan berdandan? Bagi Sehun terdengar sama. "Terserahlah," katanya menyerah.

Sementara ia memperhatikan Miu yang mencoba pelembab (itu yang terakhir katanya karena Miu sudah memilih benda-benda yang ia sebutkan tadi di toko yang sama) Sehun diam-diam tersenyum melihat gadis itu. Sekarang, sepertinya ia tahu alasan wajah Miu kelihatan begitu mulus walau tak berdandan. Gadis itu pasti banyak menghabiskan uangnya untuk merawat kulitnya.

Through The MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang