dua

14.4K 2.3K 180
                                    

"Ibu bertanya tentang Yoona," ujar Oh Sunny, kakak tertua Sehun yang galak setengah mati. "Kau masih belum memberitahunya tentang perpisahan kalian ya?"

Sehun melirik Sunny tanpa minat dan melahap makan pagi tradisional Korea yang dibuat oleh Sunny. Wanita awal tiga puluhan itu menerobos masuk ke kediaman Sehun, membuatkan sarapan yang sebenarnya tidak perlu karena Sehun biasanya merapel sarapan dan makan siangnya. Hanya saja, ia tidak mau Sunny mengamuk, makanya ia lebih baik sarapan. Lagi pula, Miu sering menyuruhnya makan teratur sehari tiga kali supaya kondisinya tetap terjaga.

Ngomong-ngomong, Sehun jadi ingat jika Sunny dulu pernah sangat cemburu pada Miu karena gadis itu menggoda suaminya. Bukan menggoda jenis wanita jalang yang ingin menguasai pria dan hartanya, tapi sekedar candaan bagi gadis yang waktu itu baru sembilan belas dan sedang bosan karena Sehun tidak bisa diganggu. Waktu itu, Henry (suami tercinta Sunny) datang ke rumah Sehun untuk menghiburnya dan malah berakhir ikut work out bersama. Ketika Sunny melihat Miu dan Henry yang bercanda, ia mengamuk. Marah besar seperti Medusa.

Sehun sempat khawatir karena Miu akan sering berada di sini, yang berarti Sunny mungkin saja akan datang untuk mencekiknya sampai mati. Ia bahkan sempat meminta On Shape (nama pusat kebugaran tempat Miu bekerja) untuk mengganti personal trainernya. Anehnya, pihak pusat kebugaran itu tidak mau dan beberapa hari setelah kejadian itu, Sunny langsung menyukai Miu seperti ia menyukai seekor anak anjing lucu yang ingin dimilikinya. Sehun jadi bertanya-tanya sihir macam apa yang Miu gunakan sehingga Sunny langsung luluh pada gadis itu.

"Aku akan memberitahunya," ujar Sehun sambil mengunyah makanan.

"Kau harus cepat-cepat memberitahunya. Dia terus menunggu kabar pernikahan kalian," ujar Sunny.

Sehun menelan makanannya susah payah. Pernikahan. Yoona memutuskannya tepat di saat ia melamar wanita itu. Rasanya berkali lipat lebih sakit karena mereka sudah bersama sejak Sehun masih seusia Miu.

"Kau akan menjenguk Miu?" tanya Sunny tiba-tiba membuat Sehun meliriknya.

"Memangnya dia kenapa?"

"Kau tidak tahu? Semalam dia ditabrak pengendara mobil-"

"Dia baik-baik saja?" potong Sehun cepat.

Selama satu tahun ini, ia tak pernah mengantar Miu pulang. Bukan karena tidak mau, tetapi gadis itu yang menolak. Ia bahkan tidak menerima tumpangan dari Junmyeon dan Chanyeol. Hanya Baekhyun yang setidaknya pernah mengantar Miu. Itupun hanya sampai halte bis katanya.

"Dia dibawa ke rumah sakit karena lecet sedikit, tapi selebihnya baik-baik saja," ujar Sunny. "Ah, seseorang seharusnya mengantarnya supaya ia sampai dengan selamat."

Sehun mendengus, tahu jika Sunny menyindirnya.

"Aku sudah pernah menawarinya tumpangan," kata Sehun tak terima.

"Harusnya kau mencoba terus sampai ia bilang iya! Baekhyun saja bisa kenapa kau tidak?" balas Sunny mencibir.

Sehun memutar bola matanya malas dan melanjutkan sarapannya tanpa mengacuhkan Sunny yang sedang mengoceh. Wanita itu baru berhenti ketika ponselnya berdering. Ia menjawab telepon, berbicara sebentar dan akhirnya melirik Sehun.

"Aku akan pergi ke butikku. Jangan lupa jenguk Miu," pesannya sebelum meraih tas channel mahalnya yang digantung asal di kursi meja makan.

Sehun hanya berdeham asal, menghabiskan sarapannya dan berangkat ke kantor. Sejak ayahnya pensiun dini, Sehunlah yang kini memimpin Castor Corp yang mulai berkembang besar di bidang pariwisata dan perhotelan. Hal itu otomatis membuatnya masuk dalam majalah Asia Business semacamnya dan menempati urutan ke satu CEO paling seksi. Sehun selalu merasa hal itu menggelikan walau ia memang seksi. Lagi pula, peringkat itu tak penting karena Yoona memutuskannya.

Through The MomentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang