29

235 6 0
                                    

Ariesha melihat tulisan "Will you be my Girlfriend disana"

Gara mendekati Ariesha , dia memegang kedua tangan gadis itu.

"Sha , gue udah lama suka sama lo , sayang sama lo , cinta sama lo . Lo mau nggak jadi Pacar gue?" Tanya Gara dengan raut wajah serius

Ariesha tersenyum " Mau" jawabnya sambil menganggukan kepala

Gara terkejut bukan main, dia lompat-lompat seperti orang gila . "YES" teriaknya

Dia menatap Ariesha , "Sekarang lo pacar gue Sha?" Tanya nya lagi

Ariesha menganggukan kepala.

Gara memeluk gadis yang notabenya sebagai pacarnya itu.

"Udah Gar " tutur Ariesha kehabisan nafas

Gara mengeluarkan kacamata hitam dari sakunya dan memakainya .

"Lo ngapain pake kacamata Gar?" Tanya Ariesha

"Biar lo makin tergoda sama gue" tutur Gara sambil menaik turunkan satu alisnya.

Ariesha melambai-lambaikan tangannnya di udara. "dasar cowok sinting" ucap Ariesha lalu pergi meninggalkan Gara.

Gara berlari mencoba menyeimbangi langkah Ariesha. Cewek itu sama sekali tidak meliriknya sedikitpun. "Sha tungguin kek" tutur Gara

Siswa-siswi yang mereka lewati tampak menutup mulutnya. Seakan akan sedang menahan tawa yang sebentar lagi meledak.

"Apa sih , gue nggak kenal ya sama lo" tutur Ariesha.

Sekarang cewek itu berlari meninggalkan Gara sendiri. Mencoba mempercepat langkahnya agar tidak terkejar Gara. Sampai tiba di koridor dan

Bughh

Ariesha jatuh terpental ke belakang. "Kalo jalan pakek mata" bentaknya sambil membeersihkan roknya yang kotor."

"Dimana-mana jalan tu pakek kaki, bukan pakek mata" tutur orang tadi

Ariesha mendengus lalu mendongakan kepala. "Vero" panggil Ariesha

Cowok itu tak perduli. Dia berdiri lalu pergi begitu saja meninggalkan Ariesha. Ariesha menggumam pelan. "Mukin ini karma gue kali ya. Ninggalin Gara dan sekarang malah gue yang di tinggalin semuanya"

"ARIESHA TUNGGUIN" teriak Gara

Bangkit dari jatuhnya, Ariesha segera berlari lagi menuju kelas. Setelah sampai cewek itu duduk di bangkunya sambil melepaskan tas punggungnya.

Tangannya meraba raba loker meja dan tak sengaja memegang sebuah benda. Tanpa keraguan Ariesha mengambil benda itu.

Dia membelalakan matanya. Bunga mawar putih lagi? Memangnya siapa yang naruh. Ariesha menemukan note kecil di sana dengan isi. "Selamat pagi tuan putri. -B"

Ariesha senyum-senyum sendiri. Melihat inisial B dia dapat menyimpulkan bahwa bunga itu adalah pemberian dari Bima. Cewek itu segera memasukan bungannya ke dalam tas.

Mood nya kembali lagi ,kini dirinya semakin semangat bersekolah. Tak lama dari itu , Gara datang dengan napas ngos ngosan.

Seluruh anak sekelas menertawakan nya. Gara sendiri bingung , kenapa teman-temannya tertawa. Hingga Nando membuka suara "Woy Gar lo mau kemana? Aneh aneh aja lo. Sekolah pakek sarung , baju koko sama peci lagi" Gelak tawa teman temannya kembali terdengar.

Gara memperhatikan penampilannya. Benar-benar memalukan. "Oh ini" ujar gara sambil menunjuk pakaiannya. "tadi pagi pas gue solat subuh. Gue berdoa supaya Ariesha mau ma gue. Terus karena pengen doa gue terkabul . Gue pakek yang syar'i kayak gini aja untuk mempermudah jalan doa gue barusan" tutur Gara sambil memamerkan sederet gigi putihnya.

ArieshagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang