Syndrom Psikologi (2)

6.2K 572 82
                                    

11. Alien Hand Syndrome

Sindrom tangan alien ini bukan tangannya jadi kayak alien, tapi tangannya kayak gerak-gerak sendiri.

Penderita sindrom tangan alien, merasa bahwatangannya kayak ada yang mengendalikan.
Dan dia nggak bisa menghentikan gerakan-gerakan itu.

Sindrom tangan alien ini bisa berayun sendiri, memegang benda-benda, dan merespon sentuhan dari orang lain tanpa terkontrol.

Sindrom tangan alien terjadi pada orang yang mengalami cedera di bagian otak.
Bisa infeksi, tumor, bekas operasi, atau Alzheimer.

12. Taijin Kyofusho

Fenomena ini banyak menyebar di Jepang. Lebih tepatnya sih pada orang yang hidup dan merasakan tuntutan sosial di Jepang dalam waktu lama.

Taijin Kyofusho adalah rasa takut berlebih terhadap segala sesuatu yang mungkin mempermalukan diri sendiri (bau badan, bau mulut, baju nggak rapi, menyinggung orang lain). Ketakutan ini juga menyebabkan penderita Taijin Kyofusho takut berinteraksi sosial dengan orang lain.

Nggak heran sih kalau Taijin Kyofusho paling banyak terjadi di Jepang, kan budaya Jepang memang menjunjung tinggi banget etika dan kehormatan.

Nama kelainannya aja Jepang banget, kan?

13. Sindrom Mayat Berjalan

Lah kayak zombie gitu jadinya?

Hmmmm nggak bisa dibilang gitu juga sih. Sindrom Mayat Berjalan atau Cotard’s Syndrome atau Walking Corpse Syndrome adalah keyakinan penderita bahwa dia sudah mati, atau nggak pernah ada.

Jadi kalau kamu menderita Walking Corpse Syndrome ini, kamu ngerasa kalau kamu sebenernya udah mati. Penderita Walking Corpse Syndrome juga nggak akan mengenali dirinya sendiri di cermin.
Kalau ditanya bayangan di cermin itu siapa, ya dia nggak tau.

Ada juga kelainan yang mirip, namanya Capgras Syndrome.
Seorang penderita sindrom Capgras merasa bahwa seseorang yang dekat dengannya (pasangan/orang tua/anak) sudah tiada, dan yang ada bersama dia sekarang cuma tiruannya.

Peneliti menduga bahwa penyebab kedua sindrom ini adalah kurang tidur kronis dan atau kecanduan obat berlebih.

14. Koro Syndrome

Genital Retraction Syndrome atau Sindrom Koro adalah ketakutan kronis seseorang bahwa penisnya akan terus tertarik ke dalam tubuh lalu hilang.
Kelainan ini juga bisa dialami oleh perempuan. Kalau perempuan, dia takut payudaranya yang ketarik ke dalam terus hilang.

Kalau penis/payudara ini sudah menghilang, katanya mereka akan mati.

Sindrom Koro ini cuma terjadi di sebagian Asia Utara.
Jadi masih ada kaitan sama budaya dan kepercayaannya juga.
Rasanya kalo di Indonesia nggak ada deh ya…

15. Pica

Sindrom pica contohnya adalah makan crayon.

Pica adalah kelainan di mana seseorang jadi doyan makan sesuatu yang bukan untuk dimakan.
Contohnya kayak kertas, busa sofa, crayon, kayu, atau lilin. Dan itu berlanjut sampai lebih dari satu bulan.

Kelainan ini kemudian dibagi jadi bermacam-macam cabang.
Ada yang namanya Coprophagy, mengkonsumsi feses; Geophagy, makan tanah, debu, atau lumpur;Hyalophagia, makan kaca (lah kayak kuda lumping?);Tricophagia, makan rambut atau wol; atau Urophagia, mengkonsumsi urin.

Pica udah pasti bahaya dong. Bisa menyebabkan keracunan hingga dinding lambung robek.
Peneliti menduga Pica disebabkan karenakekurangan zat besi atau mineral dalam tubuh, tapi nggak pasti juga.
Pica bisa terlihat pada perempuan hamil, anak-anak, dan orang dengan autisme.

16. Fregoli Syndrome

Sindrom Fregoli, adalah kelainan di mana seseorang merasa bahwa orang-orang terdekatnya selama ini hanyalah satu orang, tapi orang itu terus berganti-ganti peran dan wajah.

Misalkan kamu kena Sindrom Fregoli. Kamu akan menganggap bahwa adik, kakak, orang tua, dan pasanganmu adalah satu orang yang sama, tapi terus berganti-ganti penampilan untuk menipu kamu.

Sindrom ini paling sering terjadi pada pengidap skizofrenia. Namun, orang dengan demensia, epilepsi, dan cedera otak parah juga ada yang mengalami sindrom ini.

17. Delusi Cotard

Sindrom Cotard dinamai dari Jules Cotard, seorang ahli syaraf yang pertama kali mendeskripsikan kelainan ini.

Orang dengan delusi Cotard merasa bahwa dia sudah mati, sudah dikremasi, dan atau sudah kehilangan darah dan organ-organ dalam tubuhnya. Jadi dia merasa kayak hantu gitu deh.

Delusi ini banyak terjadi pada orang-orang dengan depresi parah dan skizofrenia.

18. Paris Syndrome

Orang Jepang sering kaget dengan budaya di Prancis.

Sindrom Paris adalah kelainan eksklusif milik orang-orang Jepang yang jadi stres karena mengunjungi Prancis dan Spanyol.

Sindrom Paris muncul karena budaya yang mungkin beda jauh sama Jepang. “Kekagetan” ini muncul menjadi macam-macam bentuk, di antaranya kecemasan, kehilangan awareness terhadap dunia nyata, delusi, dan halusinasi.

Para ahli menduga, sindrom ini muncul karena orang Jepang punya bayangan tentang Paris yang ternyata beda dengan aslinya. Ini bikin stres.

Selain itu perbedaan kultur, hambatan masalah bahasa, dan kelelahan fisik-mental juga bisa jadi penyebab.

Psikoterapi dan konseling sudah cukup kok untuk menyembuhkan sindrom ini.

19 & 20. Apotemnophilia dan Somatoparaphrenia

apotemnophilia merasa hepi setelah bagian tubuhnya diamputasi.

Apotemnophilia adalah kelainan di mana seseorang pengeeeen banget mengamputasi salah satu bagian tubuhnya.
Yang jadi masalah adalah, bagian tubuh itu sehat-sehat aja.

Pada kasus-kasus tertentu, penderita ini beneran memotong bagian tubuhnya atau meminta orang lain buat motong.

Kalaupun akhirnya diamputasi beneran, para penderita ini ternyata seneng lo bahwa bagian tubuhnya itu dipotong.

Kelainan yang juga mirip adalah somatoparaphrenia, sebuah kelainan di mana penderita menolak keberadaan anggota tubuh/seluruh tubuhnya.

Penyebab apotemnophilia dan somatoparaphrenia ini belum pasti. Dan yang jadi masalah adalah para penderita nggak merasa bahwa mereka mengalami kelainan. Jadi, mereka nggak ngerasa perlu ke psikolog.

PsikologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang