Psikologi Cinta

7.6K 322 10
                                    

Rea tau, ini pasti yang kalian tunggu-tunggu. Wkwkwk.

Pandangan Dunia Psikologi tentang Cinta

Cinta yang merupakan emosi dasar yang dimiliki oleh manusia. Sudah banyak diketahui orang bahwa cinta adalah perasaan yang dimiliki oleh manusia yang tidak dapat diterjemahkan dalam beberapa pengertian. Hal ini karena setiap orang pasti memiliki kesan tersendiri mengenai perasaan yang dinamakan cinta. Walaupun pada saat ini para ahli dan pakar di bidang psikologi telah berhasil menemukan pengertian tentang apa yang disebut dengan cinta tersebut.

Ketika kita ingin memahami dan mengerti tentang perasaan yang dinamakan cinta yang merupakan persaan dasar yang dimiliki oleh manusia tidaklah semudah membayangkannya.

Menurut sejarah tentang cinta, sejak jaman dahulu banyak orang yang ingin memahami dan mengerti tentang apa yang disebut sebut sebagai cinta. Namun, pada akhirnya adalah sebuah kesimpulan bahwa yang dinamakan cinta adalah kompleks, misterius, tidak berwujud, dan sangat sulit untuk dipahami maknanya secara keseluruhan.

Teori Cinta dalam Dunia Psikologi

Dalam beberapa kasus, cinta dapat dirumuskan menggunakan teori. Beberapa ahli psikologi berhasil mengelompokan tentang apa yang sebenarnya semua orang ingin tahu mengenai kemisteriusan dari perasaan yang hampir semua orang dapat merasakanya, entah dari orang tua, kekasih, teman, atau lainnya. Dan berikut merupakan teori-teori cinta menurut para ahli.

1. Teori Antara Menyukai dan Mencintai

Teori cinta pertama yaitu mengenai sekat antara persaan menyukai dan mencintai yang dikemukaan oleh seorang ilmuan dan pakar psikologi dunia yang bernama Zick Rubin. Dalam teorinya mengenai menyukai dan mencintai, Rubin menjelaskan bahwa perasaan cinta yang dimiliki oleh manusia itu sebenarnya terbentuk dari tiga perasaan turunan yaitu perhatian, kasih sayang, dan keintiman.

A. Perhatian

Zick Rubin menyatakan bahwa akan ada saatnya seseorang mengalami suatu keadaan dimana orang tersebut memiliki sebuah perasaan mendalam untuk seseorang, orang tersebut akan merasakan suatu pengalaman perasaan dimana dia sangat menyukai ketika menghabiskan waktu bersama orang yang selalu ada dipikirannya dan selalu ingin berada didekat orang tersebut. Tetapi dalam tahap ini, perasaan yang dirasakan oleh orang tersebut masuk dalam kategori perasaan menyukai, dan bukan sesuatu yang bisa disebut dengan cinta.

B. Kasih Sayang

Menurut Rubin, perasaan cinta sejatinya adalah suatu perasaan yang jauh lebih dalam dan kuat termasuk keinginan untuk tetap selalu bersama orang yang kita sukai. Seseorang yang sedang dalam perasaan menyukai akan senang dangan hanya kebersamaan yang mereka miliki. Sedangkan orang yang dalam tahap perasaan mencintai akan memperhatikan orang yang dicintainya seperti memperhatikan dirinya sendiri.

C. Keintiman

Sedangkan yang dimaksud dengan kasih sayang adalah keinginan untuk menerima kontak fisik serta kasih terhadap orang yang dicintainya, kasih sayang bisa dijelaskan dengan adanya keintiman dan kebersamaan serta sikap saling membagi antara keinginan dan perasaan dua orang tersebut. Penjelasan tersebut dikemukaan secara utuh oleh pakar psikologi Zick Robin.

2. Teori antara Kasih Sayang dengan Gairah

Teori psikologi cinta yang kedua dikemukakan oleh seorang ilmuan dan pakar psikologi yang bernama Elaine Hatfield, menurutnya cinta dibagi menjadi dua persaan yaitu kasih sayang dan gairah.

Pertama cinta sebagai kasih sayang, Hatfield menjelaskan bahwa cinta kasih sayang didasari pada perasaan dan tingkah laku saling menghormati, menghargai, keterikatan, serta kepercayaan, cinta yang berupa kasih sayang biasanya tercipta dari berkembangnya perasaan antara dua orang yang saling pengertian, dan saling menghargai satu sama lain.

Sedangkan yang dikategorikan dengan cinta gairah adalah mengarah pada sesuatu yang didasari pada keadaan emosi yang kuat dan ketertarikan seksual. Ketika dasar dari emosi macam itu membara, maka orang yang dalam kategogi cinta akan merasa terpuaskan.

Walaupun begitu, ilmuan Elaine Hatfield menjelaskan bawa cinta yang hanya didasari gairah biasanya akan berakhir pada dendam dan kebencian. Hatfield sendiri memiliki pendapat bahwa cinta yang didasi oleh gairah semata tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang lama dan hanya bertahan pada kisaran waktu enam sampai tiga pluh bulan saja.

3. Teori tentang Roda Warna Cinta

Pakar psikologi kenamaan dunia yang bernama John Lee dalam bukunya yang berjudul “The Colors of Love”menganalogikan cinta dalam teori roda warna. Dalam teorinya tersebut John Lee mengemukakan bahwa teori roda warna hanya memiliki  tiga warna yang mewakili tiga jenis cinta, yang diantaranya adalah berikut:

Eros

Ludos

Storge

Dari tiga kombinasi roda warna yang diperkenalkan oleh John lee tersebut, kemudian dapat menghasilkan roda warna cinta baru, diantaranya adalah sebagai berikut: pertama adalah “mania” dimana mania ini merupakan penggabungan dari roda eros dan ludos yang kemudian disebut sebagai cinta yang obsesif.

Kedua, adalah “pragma” yang merupakan penggabungan dari ludos dan storge yang akan menghasilkan cinta yang realistis. Dan yang ketiga,”Agape” yaitu penggabungan dari roda eros dan storge yang kemudian menghasilkan cinta yang mementingkan diri sendiri.

4. Teori Segitiga Cinta

Teori cinta segitiga ini bukanlah teori yang melibatkan tiga orang dalam satu hubungan percintaan, melainkan teori segitiga cinta yang dikemukakan oleh Robert Stemberg yang menjelaskan mengenai tiga perasaan yang menghasilkan cinta, yang diantaranya yaitu keintiman, gairah, dan komitmen.

Dari tiga kombinasi yaitu keintiman, gairah, dan komitmen tersebut kemudian menghasilkan sebuah cinta. Walaupun dalam prakteknya bisa saja hanya terdiri dari salah satu perasaan saja. Robert Stemberg berpedapat bahwa cinta yang dibangun dari dua perasaan atau lebih akan lebih lama daripada cinta yang hanya dibangun dengan salah satu perasaan saja.

Masih ada, next➡

PsikologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang