5. Fix You

45.1K 3.6K 420
                                    

Johnny menyeret gue dengan kasar ke dalam sebuah ruangan

"Johnny lepas, sakit" berontak gue

Johnny masih diam dan terus menyeret gue

Dia ngelempar gue sampe natap meja

"Awww" gue memegang hidung gue. Setetes darah mulai turun

Johnny menodongkan pistolnya ke gue. Gue mendongak dan menatap mata dingin Johnny

"Kamu tahu salah kamu?"

"Yes daddy"

Johnny mendekat, kemudian menjambak rambut gue

"Terus saja lakukan hal yang tidak saya suka. Kamu suka kena hukuman?" Gue menggeleng

"Jawab, Hani!" Bentak Johnny

"No, daddy"

Johnny mengangkat gue dan mendudukan gue di meja. Dia melepas dasinya dan langsung diiketin ke tangan gue

Johnny menidurkan gue dan membuka rok gue. Kemudian dia menurunkan resleting dia

"Johnny, please don't"

"Shut up, bitch!"

"John-akkh" Johnny memasukkan miliknya dengan paksa

Dia menatap wajah gue dan mencium bibir gue dengan paksa

Merasa ngga gue kasih apa yang dia mau, dia menggigit bibir bawah gue dan dengan cepat memasukkan lidahnya

"Johnny"

"Say it honey"

"Daddy"

Johnny tersenyum di sela ciumannya. Kemudian memberi tanda disekitar leher gue

Gue menangis, kaki gue yang kena pecahan kaca belum diobatin, hidung gue juga masih ngeluarin darah, dan sekarang dia dengan laknatnya nambahin luka

---

Johnny udah ngga ada saat gue bangun. Yang ada cuma pembantu dan bodyguard

"Ada yang bisa saya bantu, nona?" Tanya seorang pembantu

"Aku butuh air"

Pembantu tadi langsung pergi keluar dan mengambilkan air

Pembantu yang satu lagi mendekat dan membuka selimut

Dia menarik sedikit kaki gue dan membersihkannya

"Beruntung belum infeksi nona" gue memutar mata gue

"Bisa ngga panggil saya Hani aja?" Pembantu tadi tersenyum

"Tuan Johnny lebih suka dipanggil tuan, kalau saya panggil nona dengan sebutan nama, dia pasti akan marah" gue tertegun. Pembantu tadi udah selesai bersihin luka gue

Gue kemudian berdiri dan duduk di dekat jendela

"Bisa kalian keluar sebentar?" Ucap gue ke bodyguard

Mereka langsung keluar tanpa gue suruh dua kali

Gue menatap kosong ke arah pantai. Kenapa dia bisa sejahat itu sama gue

"Hani"

Gue segera menghapus air mata gue dan menoleh ke arah suara

Disana, Johnny sedang menatap gue dengan tatapan hangat

Just be you, John. Like this, forever

Johnny mendekat, kemudian duduk didepan gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johnny mendekat, kemudian duduk didepan gue

Dia menatap gue dengan intens

Kemudian dia berdiri dan berjalan ke arah gue

Tiba-tiba dia membawa gue ke pelukannya. Mengusap rambut gue dengan lembut

"Maafkan saya Hani" ucap dia

Gue terkejut, kenapa dia jadi manis gini sih?

Gue melepas pelukannya dan menatap wajah dia

Gue mengusap pelan luka lebam di sekitar wajahnya. Kemudian membenarkan rambut dia

"Bisa kamu berubah untuk saya?" Tanya gue

Johnny menunduk, kemudian menggeleng "I tried, Han. You're not the only one who say like this. But I can't" dia menatap gue

Gue menatap dia. Mata yang sayu dan lelah

Gue mengambil tangan dia yang luka, kemudian mengusapnya yang membuat dia meringis

Gue berdiri dan mengambil kotak P3K yang ditinggalin pembantu di meja

Johnny duduk dan gue berjongkok di depannya

Gue membersihkan luka Johnny tanpa banyak bicara

"You know what, Han? Kadang saya juga mau keluar dari sisi gelap saya"

Gue menatap dia

"Tapi selalu gagal, entah dia datang darimana. Berkali-kali saya sudah pergi ke psikiater. Dan yang mereka kasih cuma terapi dan obat" Johnny menarik nafasnya

"Saya lelah, tapi di satu sisi 'dia' bisa bikin saya senang"

"Sisi saya yang lembut dia Johnatan. Tapi kalau yang suka menyiksa dan ga punya ampun, dia Johnny" dia menatap gue

"Ga heran kenapa Ten manggil saya Johnatan waktu itu" dia terkekeh

Gue menutup kotak itu, kemudian berdiri di depannya dan mendongakkan wajahnya

"I can help you, Johnatan" gue mendekatkan wajah gue dan mencium luka lebam di sudut bibirnya

And I will try, to fix you

---

CRINGE BAT GUE DAH

NIH BUAT KELEYAN

NIH BUAT KELEYAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1] DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang