19. Together

24K 2.2K 152
                                    

tolong yakinin aku untuk lanjutin cerita ini dengan vomment T~T

🌙🌙🌙

Johnny berjalan santai sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana

Ada perasaan senang dicampur dengan khawatir saat tahu Hani membunuh orang untuk yang kedua kalinya

"Hani" panggil Johnny dari arah pintu. Menatap Hani yang asik memainkan pistol custom-nya

"Ya?" jawab Hani

Johnny mendekat ke arahnya. Menatap Ten sejenak, memberi kode untuk membiarkan mereka berdua

Ten mengangguk. Kemudian berjalan meninggalkan Johnny. Menutup pintu sambil tersenyum

Johnny duduk di sebelah Hani. Memegang luka sayatan di lengannya

"Kamu bunuh orang pake baju kaya gini?" tanya Johnny yang dibalas anggukan oleh Hani

Johnny menghela nafas kasar. Mungkin Lucas belum lengkap mengajari Hani tentang etika yang harus dilakukan saat membunuh

"Han, kamu ga boleh bunuh orang dengan pakaian terbuka kaya gini"

"Why?" tanya Hani

"Musuhmu akan mengetahui siapa kamu. Kalaupun musuh kamu mati, mereka masih punya teman. Dengan pakaian yang terbuka kaya gini, mereka bakal lebih ngenalin kamu" Hani mengerutkan dahinya

"Ga ada musuh. Aku bunuh dia disini" ucap Hani polos

Johnny tersentak. Disini?

"Iya, di depan ruang kerja kamu" ucap Hani seolah membaca pikiran Johnny

"Dia pakai masker hitam. Aku pikir dia anak buah kamu. Awalnya aku diemin, tapi makin lama aku curiga"

Hani berdiri, melepas tanktop putihnya. Menyisakan bra hitam yang ia kenakan

Johnny menatap pundak Hani. Disana juga ada luka sayatan yang lumayan besar. Terlebih luka itu masih basah

Hani berjalan ke arah sofa. Lalu duduk disana sambil menikmati jusnya

"Terus aku keluar dari kamar setelah dengar bunyi benda jatuh. Aku lihat orang itu bawa tas hitam kamu. Dia natap aku beberapa detik, kemudian lari. Tapi sebelum dia benar-benar lari, aku lebih dulu nembak kakinya" ucap Hani

Johnny masih setia menatap Hani. Mendengarkan cerita gadisnya itu

"Dia sempat lawan. Sebelum akhirnya aku tempelin lipstick aku" ucap Hani mengakhiri cerita

Johnny menghela nafas kasar. Johnny menarik Hani kepelukannya. Mengusap lembut kepala gadis itu

"I told you before, Han. Kamu ngga boleh bunuh orang lagi" ucap Johnny

"Aku ngga bisa berhenti, sebelum aku nemuin siapa yang bunuh adik aku dan adik kamu" ucap Hani menyamankan posisinya

"Aku curiga, ada yang masukin orang itu ke sini" ucap Hani menatap Johnny

"Maksud kamu?" tanya Johnny

"Rumah ini besar, John. Penjaga juga ada dimana-mana. Aku aja susah mau keluar walaupun aku udah disini lama. Tapi kenapa dia, bisa gampang banget masuk kesini?" tutur Hani

Johnny terkejut. Apa yang dikatakan Hani memang benar

Kenapa bisa pertahanannya dijebol oleh orang tak dikenal? Sebenarnya siapa yang menjadi dalang dari semua ini

"John?" panggil Hani

"Y-ya?"

"Kamu ngelamun? Dengar ngga aku bilang apa?" tanya Hani

"I'm sorry" ucap Johnny

"Ayo selesain ini semua. Together. We'll work together" ucap Hani

Johnny mengangguk. Ya benar. Tak ada gunanya bekerja sendiri

Hani tersenyum. Kemudian mengecup singkat bibir Johnny

Johnny menatap Hani, "nakal ya sekarang" ucapnya

Hani terkekeh. Kemudian hendak berdiri. Namun sayang, Johnny menjatuhkannya di ranjang terlebih dahulu

"John--"

"Enjoy your punishment sweetheart"

"John--AKH FUCK YOU DADDY"

~to be continue ~

eheeek

[1] DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang