7. Johnny's Warm

42.5K 3.1K 90
                                    

"Johnny, kau datang tepat waktu" ucap seseorang menyambut Johnny sambil melebarkan tangannya

Johnny mengangguk, kemudian menyuruh beberapa anak buahnya untuk mengecek barang yang akan Johnny beli

"Sudah berapa lama kita tidak bertemu, nak?" Tanya orang itu sambil menghidupkan cerutunya. Johnny duduk, kemudian menyisir rambutnya ke belakang

"Tiga tahun" Johnny mengambil rokoknya yang ia simpan di dalam sakunya

"Kau tahu nak? Sejak kejadian itu, kau mulai menutup diri. Dan aku kehilangan sisimu yang dulu" kata orang itu sambil membuang asap rokoknya ke udara

"Donghae, kita sudah bicarakan hal ini" ucap Johnny

Donghae tertawa

Johnny menatap sekelilingnya. Tempat ini masih sama. Bangunannya, suasananya, bahkan orang-orangnya pun masih sama. Johnny menghela nafas. Ia menjatuhkan rokoknya yang masih setengah itu kemudian menginjaknya

Johnny berdiri, kemudian berjalan-jalan melihat foto-foto yang tergantung di dinding. Ia tersenyum. Senyuman miris. Ia merindukan gadisnya, gadis kecilnya

"You miss your lil sis right?" Tanya Ten mengganggu kegiatan Johnny. Johnny mengangguk

Ten menepuk pundak kawannya itu. Ia menjadi saksi apa yang terjadi malam itu. Tepat di depan mata Ten, orang tersayang Johnny direnggut dengan cara yang tragis

Johnny berbalik, kemudian menatap pamannya yang menjadikannya seperti ini. Menjadi manusia pendendam yang haus darah. Johnny tidak akan berhenti sampai ia menangkap orang yang membuat hatinya patah

"Johnny, kemarilah" ucap Donghae. Johnny mendekat

"Aku ingin meminta satu hal padamu" ucap Donghae. Johnny mengangkat sebelah alisnya

"Berjanjilah padaku, saat kau tahu siapa pelakunya, kau tidak boleh membunuhnya. Jangan biarkan tanganmu ternoda oleh darah seorang bajingan" ucap Donghae

"I'm already to be an asshole, uncle. You made to be an asshole" ucap Johnny

Donghae menghela nafasnya. Memang salahnya membesarkan seorang Johnny Seo menjadi bajingan berkelas

Flashback

Hujan membasahi kota bersamaan dengan darah yang mengalir deras dari tubuh seorang gadis kecil

Pemuda itu hanya menangis menatap adik kesayangannya telah menjadi mayat

Pintu kamarnya terbuka. Berdirilah seorang pria paruh baya

"Bangun" ucapnya dingin

"Bangun, Johnny! Kill people who kill your sister. Don't be an asshole. You're born to be a mafia!" ucap pria itu sambil melempar sebuah pistol dan pisau ke arah Johnny

Johnny menatap orang itu. Kemudian berdiri dan membulatkan tekadnya. Ya benar, dia terlahir sebagai mafia

Johnny menatap Donghae. Kemudian berdiri dan berjalan meninggalkan Donghae

"Promise me, Son"

"I'm not sure" ucap Johnny dengan nada datar

Segera ia masuk ke dalam mobil dan bergegas kembali ke rumahnya

---

Johnny menatap gadis kecil yang tidur di ranjang kamarnya. Ah, dia bukan lagi seorang gadis. Dia seorang wanita sekarang

Johnny tersenyum, kemudian berjalan mendekat dan duduk disampingnya. Johnny mengusap perlahan rambut panjang Hani, rambut yang sering kali ia jambak saat Hani melanggar perintahnya

"I'm sorry my Bunny, I'll promise you, I'll change" Johnny merendahkan tubuhnya, kemudian mengecup perlahan kening Hani

Ia kemudian berjalan masuk ke kamar mandi, membersihkan diri dari darah Jungwoo yang masih menempel di tangannya

Setelah selesai, ia keluar dan memakai bajunya. Lalu ia berjalan ke ranjang dan tidur di sebelah Hani

"Hani, saya tahu saya pemarah. Saya seorang bajingan. Saya ingin berubah, tapi saya belum menemukan pembunuh adik saya. Saya janji, saya akan berubah. Tapi temani saya, temani saya mencari siapa pembunuh adik saya" Johnny menarik nafasnya

"Kamu bilang mau memperbaiki saya, saya terima itu. Itu sebabnya saya tidak akan melepas kamu. Berjanjilah pada saya, kamu tidak akan pergi" Johnny mengusap pipi Hani lembut. Kemudian ia membawa Hani ke pelukannya. Hani menggeliat, kemudian menyamankan posisinya di dada Johnny

Diam-diam, Hani mengusap air matanya. Hani dengar, semuanya. Dan dia berjanji, menjadi teman sekaligus wanita yang akan menemani sisi Jonathan

~to be continue~

YAHOOOOOOOOOOOOO

KEPANJANGAN

ANE BAKAL UP SERING, TAPI PENDEK. KALIAN LEBIH SUKA YANG PANJANG TAPI JARANG UP, ATAU YANG PENDEK TAPI SERING UP?

NGEGAS AKU GUYSS

HEHEHEHE

[1] DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang