02

6.2K 370 16
                                    

Seokjin PovTerdengar suara tawa dari arah ruang tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin Pov
Terdengar suara tawa dari arah ruang tengah. Setelah kulihat ternyata kedua adikku itu sedang bersenda gurau rupanya, senang sekali melihatnya.

"Seru sekali... kalian sedang membicarakan apa,hm?" Tanyaku menghampiri mereka

Setelah itu Jungkook berlari menghampiriku dengan riang "hyungie! Hyungie! Taetae hyung bilang..kita akan berlibur ke jepang? Benarkah itu? "

"Iya,itu benar. Kookie senang?" Tanyaku sembari merapihkan surai hitam milik adikku
"Senang sekali! Sangat senang! Yeeayy liburan ke jepang.. yeayy!" Serunya tampak begitu senang dan berbinar.
"Tae..kau kenapa hm?" Aku mengampiri adik pertamaku yang saat ini tampak aneh.
"Tae juga gak tahu hyung. Rasanya Tae mual sekali saat makan.." balasnya

Aku segera memeriksa suhu badannya, panas. "Tae, kemarin kau makan apa? Ayo jawab hyung!"

"M-maaf.. Tae nakal hyungie. Tae janji gak bakal makan yang asam lagi asal hyungie jangan hukum Tae hiks...."
Padahal aku tak begitu keras membentaknya. Adikku ini memang punya asam lambung yang tidak parah, dan nakal nya dia kembali makan yang asam. Sekarang ia merasa mual dan sakit.

"Taetae, hyungie maafkan. Tapi tetap saja Taetae harus dihukum!" Tegasku
Taehyung sekarang menundukan kepalanya, ia takut sangat takut ketika aku bersikap tegas seperti ini. Jujur saja padahal aku tak bersungguh-sungguh menghukumnya.

"Kau harus makan teratur dan minum obat sampai sembuh! Jangan nakal lagi, Mengerti?!" Taehyung mengangguk, lalu ia memeluku tak lama Jungkook juga ikut memelukku.
Seokjin pov end

Ketiga bersaudara Kim sarapan dengan tenang, dan hanya ada suara sendok garpu aja yang mendominasi ruang makan.
Seokjin memang baik dalam mendidik kedua adiknya meski tanpa bantuan kedua orangtuanya, namun tetap saja hati kecilnya merindukan kelembutan seorang ibu dan kehangatan seorang Ayah.
Perampokan yang terjadi 10 tahun silam masih diselidiki hingga sekarang, karena Seokjin merasa perampokan itu bukanlah perampokan biasa, banyak sekali kejanggalan.

Hari ini adik dari Ayah Seokjin akan datang berkunjung, ia bernama Kim Jiseob dan istrinya Tiffany serta putranya Kim Soobin. Mereka kini sudah duduk di ruang tamu ditemani kakak beradik Kim.

"Terakhir kali aku kemari lima tahun lalu ya... rumah ini sama sekali tak berubah." Ucap Tiffany
"Kau benar, sayang. Ah~ aku jadi rindu seung hoon hyung, andai saja kakakku itu masih ada..huftt" balas Jiseob diakhiri dengan helaan panjang.
"Ah iya, Seokjin-ah. Apa Jungkookie masih belum ada perkembangan?" Tanyanya menatap Seokjin lalu melirik Jungkook sedang sibuk dengan rubiknya.
Seokjin ikut melihat arah pandangan pamannya "Hm. Belum ada, paman. Kookie masih sedikit sulit berkomunikasi.."

"Kita harus bersabar. Suatu hari nanti Jungkookie pasti bisa sembuh " ujar Paman Jiseob yang di angguki Seokjin.

Tak lama, soonbin datang bersama Taehyung. "Hyung, Appa, Eomma, Soonbin boleh menginap kan hari ini?"

"Tapi kita takan lama disini, soonbin-ah" balas Tiffany
"Tidak, Bibi. Biarkan Soonbin menginap saja, paman dan bibi juga. Perjalanan dari Taiwan pasti melelahkan.. kalian harus istirahat disini.." ujar Seokjin
"Tapi kami tak mau merepotkanmu, Nak.." Seokjin balas tersenyum "Justru kami akan senang jika kalian mau menginap disini, setidaknya kehadiran kalian bisa mengobati kerinduan kami pada Appa dan Eomma."

"Hmmm.. baiklah..jika kau yang meminta. Dan terimakasih kau sudah merawat mereka dengan baik, bibi bangga padamu, nak" ucap Tiffany lalu memeluk Seokjin.
Seokjin menghirup aroma bibinya, hatinya tersentuh. Ia merasa seperti sedang memeluk ibunya rasanya ia ingin menangis tetapi Seokjin menahannya, ia tak mau kedua adiknya ikut menangis juga.

Tiba-tiba
Tiiiiiin tiiiiinn
Suara kelakson mobil terdengar dari halaman depan rumah.
Brakk
Pintu utama terbuka lebar dengan menampakan seorang namja tinggi berdimple yang sedang terengah-engah.
Dia adalah Kim Namjoon sahabat Seokjin juga teman kerjanya.

"Joon.. ada kau kemari?" Tanya Seokjin menghampiri sahabatnya itu yang terengah-engah
"Kenapa kau tak menjawab pesan dan teleponku?!! " marahnya, lalu seokjin memeriksa hpnya. Dan benar saja, 50 panggilan tak terjawab dan 20 pesan masuk.

"Rumah sakit membutuhkan mu! Ayo cepat kita pergi!!" Paksa Namjoon seraya menarik lengan baju Seokjin.
"Tunggu sebentar. Aku harus pamit dulu Kim Namjoon B.O.D.O.H!" ujar Seokjin sembari menjitak kepala nya.

"Kookie~ hey sayang.. hyungie pergi dulu ya.." Jungkook menatap kakaknnya " pergi? Kemana?"
"Hyungie mau pergi kerja. Hari ini kan ada paman,bibi Taetae hyung juga Soonbin yang temani Kookie. Kookie baik-baik di rumah ya.."

"Hiks...i-ikut.... Kookie ingin ikut hyungie..hiks.."

Hari ini sikap yang tak biasa ditunjukan Jungkook. Biasa nya jika Seokjin pergi kerja ia takan menangis atau rewel seperti sekarang. Melihat itupun Taehyung menghampiri.

"Kookie bersama Taetae saja ya. Jangan ikut hyungie, nanti kookie bisa disuntik disana..." ucap Taehyung membujuk si bungsu
"Tidak mau! Kookie mau hyungie.. disini kookie takut..hiks hiks.." jungkook segera menubruk Seokjin memeluknya dengan erat, bahkan kedua kakinya sengaja ia lingkarkan di pinggang Seokjin.
Dengan berat hati akhirnya Seokjin memutuskan membawa Jungkook " Tae, hyung pergi dulu ya. Jadilah anak baik oke. Paman, bibi , soobin-ah.. aku pergi dulu ya" pamit Seokjin. Tak lupa memberikan kecupan dikening Taehyung dan mengacak rambutnya.

Dimobil, Jungkook tak mau turun dari pangkuan Seokjin. Ia malah menyamankan dirinya dan mengusel uselkan wajahnya pada dada bidang Seokjin.
"Tadi kenapa Kookie menangis hm? Biasanya kan kookie tak pernah menangis kalau hyungie pergi kerja?"

"Takut.." cicit Jungkook masih melakukan aktifitasnya.
"Kookie takut apa sayang? Kan di rumah ada Taetae hyung ada Soonbin ada paman juga bibi. Apa yang kookie takutakan....?" Seokjin mulai bertanya banyak, dan ini salah satu trapi agar Jungkook bisa terbiasa dan melancarkan komunikasinya.

"Takut paman..dan bibi..mereka jahat" lirih Jungkook pelan, tapi begitu jelas didengar Seokjin.

Tbc.

Pemeran Ayah Kim adalah Song Seung Hoon dan Ibu Kim adalah Lee Young Ae.

Nah, penasaran gak sih siapa yang bunuh ayah dan ibu Kim?
Tunggu part berikutnya ya...

We Are #Wattys2019 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang