Hari yang sangat melelahkan, pekerjaan nya sangatlah berat. Dan saat ini yang ia butuhkan adalah.. tidur nyenyak, ya mungkin tidur akan membuatnya segar bugar kembali- pikir seorang namja tampan dengan bahunya yang lebar, Kim Seokjin.Seokjin pulang begitu malam, ia sangat terburu-buru saat itu lantaran ingin segera cepat tidur. Tapi.. tiba-tiba saja mobilnya ia berhentikan. Tanpa disengaja ia melihat seorang namja yang cukup ia kenal sedang berada di kedai pinggir jalan, dan lagi namja itu sudah menghabiskan beberapa botol soju .
Seokjin menghampirinya dengan penuh rasa khawatir.
"Apa yang harus aku lakukan hik! Hik! Hiks.. maafkan aku.. hik maafkan aku.." rancaunya disaat mabuk berat
Seokjin hanya memaklumi namja itu, ia berniat membawa namja itu tapi tiba-tiba terhenti.
Sebuah hal yang pernah ia lihat saat kejadian penusukan waktu itu.
Ya, sebuah tato scorpio. Malah ia juga mencari tahu tentang tato tersebut, tapi...
Ia sekarang melihat tato itu dengan sangat jelas. Bahkan tato scorpio itu tergambar jelas di lengan seseorang yang tak lain adalah..Orang yang paling ia percaya
Dan orang ini juga sangat menyayangi putra-putra keluarga KimIa sungguh tak mau percaya dan berharap ini adalah sebuah mimpi.
Dengan jelasnya tato itu tergambar , tepat di lengan sebelah kiri namja yang ia bantu. Ia adalah
Park Siwon Ahjushi
Wajahnya yang tadi begitu khawatir berubah menjadi dingin, datar dan tampak seperti seorang psyco.
"Apa apalasanmu menusukku waktu itu, Ahjushi? Lalu kau ada hubungan apa dengan Jiseob Samschon.. " guman nya dengan senyuman dingin.
____
Jungkook tak berhenti menangis, ia tak tega melihat kakaknya terbaring lemah seperti ini. Jungkook sangat takut, ia takut jika kejadian 10 tahun lalu terjadi lagi. Ia takut kakaknya akan seperti kedua orangtuanya lalu meninggalkan nya. Ia tak mau itu terjadi lagi.
"Hikss.. hikkkssss.. hyungie! Hikss.. hyungie bangun! Bangun! " tangis histeris Jungkook sembari mengoyang-goyangkan tubuh Seokjin guna membangunkan nya.
"K-kooie-ah, uljima.. uljima. Hyungie akan baik-baik saja.. shhhtt.. uljima, eoh?" Bujuk Taehyung sembari membenamkan kepala adiknya pada dada bidang miliknya
Tak lama, seorang dokter datang. Ia mulai memeriksa Seokjin. Tapi.. Jungkook berteriak seolah tak boleh ada yang menyentuh dan menyakiti kakak kesayangan nya. Iya, Jungkook kembali lagi dimana.. bayangan orang jahat itu menyakiti kedua orangtuanya.
"ANDWE..! ANDWE..! JANGAN SENTUH HYUNGIE..! JANGAN SAKITI HYUNGIE.. JANGAN!!!" Jungkook berontak dan berteriak seperti orang gila. Taehyung kewalahan menenangkan nya, Siwon berinisiatif membawa paksa kedua kakak beradik itu keluar dari kamar Seokjin, membiarkan dokter itu memeriksa Seokjin.
Sedangkan Soobin sudah berangkat tadi, dan Jiseob, ia tampak tak terlalu peduli. Dan Tiffany, ia berusaha membujuk Jungkook saat ini , mengusap surai milik Jungkook layaknya seorang Ibu.
"Dengarkan, Imo sayang. Hyung mu sedang di periksa oleh Dokter. Agar hyung mu cepat sembuh, jadi jangan seperti ini oke.. apa Kookie tak mau Hyung mu sembuh? Hm?" Bujuk Tiffany dengan sangat baik, meski ada dua mata yang menatapnya malas. Tapi mereka tak menyadarinya.
"Hiks... t-tapi.. Kookie t-takut. Hiks.. hiks.. m-mereka.. sakiti hyungie..sama seperti Eomma , Appa. Mereka jahat.. hiks.. hiks.. " balas Jungkook dengan sesegukan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are #Wattys2019
Fanfiction"Hanya kalian yang hyung miliki, maka hyungmu ini akan selalu menjaga dan bersama kalian selamanya. Hyung menyayangi kalian, uri dongsaeng..." Ksj "Jin hyung, kau adalah orang yang paling aku kagumi setelah Appa. Aku menyayangimu , hyung" Kth "Kooki...