Jangan mencari tahu tentang siapa aku. Karena aku takan segan untuk membunuhmu! (Part 09)Kata-kata yang terngiang dalam pikiran seorang Kim Seokjin. Ia ingat kata-kata itu ia dapat ketika namja bermasker menusuknya seminggu lalu, terlebih lagi tato scorpio / semacam kalajengking. Hanya itu petunjuk yang ia dapatkan, dan kacurigaan semakin bertambah kala tak mendapatkan sosok paman nya, Kim Ji Seop.
"Jin-ah.." sahut seorang namja membuyarkan lamunannya, yang tak lain adalah Park Siwon.
Dilihat namja itu membawa tas berukuran sedang dan pakaian nya juga rapih."Paman Siwon, kau mau kemana?" Tanya Seokjin menyengit aneh
"Maafkan paman, Jin. Sepertinya paman tak bisa melanjutkan pekerjaan ini, kau tau sendirikan paman sudah tua.." ujar Siwon dengan alasan nya
Seokjin tahu betul jika Siwon sudah mengabdi sangat lama pada keluarga Kim ini, meski seorang supir pribadi tapi bagi Seokjin , Siwon itu seperti pengganti seorang Ayah.
"Tapi... bisakah paman tinggal beberapa hari lagi disini? Setidaknya Kookie dan Tae harus tahu bukan?"Siwon mengangangguk, ia kemudian tersenyum "Baiklah.. paman akan tinggal beberapa hari lagi."
Lalu Seokjin memeluk erat tubuh Siwon, menghirup aroma tubuh pamannya. Rasanya ia sedang memeluk sang Ayah.**
Hari ini Bangtan High School membubarkan seluruh muridnya karena para guru akan rapat kenaikan kelas.
Pukul 10 pagi Kim Taehyung dan teman nya Park Jimin berada di halte bus. Mereka bingung akan kemana, lantaran jika pulang pasti akan membosankan."Jim, aku bosan... punyakah kau cara agar aku tak bosan?" Ucap Taehyung dengan wajah cool nya
"Aiisss... bocah ini. Bosan si bosan tapi gak usah memasang wajah sok cool begitu. Manja lah tetap manja saja.."ejek Jimin kesal dengan temannya yang satu ini.
"Sialan! Jangan ejek aku begitu. " ketus Taehyung
"Hey jika hyung mu mendengar apa yang barusan kau katakan. Aku yakin kau akan di tendang dari rumah.. hahahaha.." ejeknya lagi.
Memang benar, sikap Taehyung di rumah tak pernah bicara kasar, sekalipun saat mengobrol dengan Soobin, sepupunya.Taehyung semakin dibuat kesal oleh teman bantetnya itu.
"Ah, kalo begitu aku mau pulang saja. Main game sepuasnya mungkin akan menghilangkan rasa bosanku. Jim, kau mau ikut ke rumah tidak?""Tentu!! " seru Jimin kegirangan
"Oke..! Ayo kita pulang!" Balas Taehyung tak kalah berseru .
Tiba Bus datang mereka langsung menaiki bus.Sesampainya disana..
Jimin kagum melihat rumah yang berdiri kokoh dan luas. Pernah sekali Jimin ke rumah keluarga Kim, tapi sekarang ia rasa rumah itu banyak berubah.
"Tae, ini sungguh rumah mu? Woahh.. besar dan luas.. hihi aku suka lihatnya""Cih! Dasar norak!" Ketus Taehyung, tapi Jimin tak menanggapi ucapan temannya itu.
"Aku pulang..!" Seru Taehyung dengan semangat
Bibi Tiffany menghampiri mereka
"Eh? Tae kau sudah pulang? Ini kan masih pagi... apa kau bolos?""Tidak, Bi. Guru-guru sedang rapat jadi kami di pulangkan. Hyung dan Kookie mana?" Balas Taehyung sembari melepaskan sepatu
"Hyung mu sudah berangkat dua jam lalu, Kookie dia dengan Jung Ssaem." Balas Tiffany"Eh? Tae dia temanmu?" Tanyanya karena melihat Jimin di samping Taehyung. Sedangkan Taehyung hanya memgangguk.
"Anyeonghaseo, Jimin inmida" ucap Jimin sembari membungkuk, Tiffany balas membungkuk
**
"Tae, adik kecilmu.. tak sekolah ke sekolah umum? " tanya Jimin
"Tidak" balas Taehyung singkat"Kenapa? " tanyanya lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are #Wattys2019
Fanfiction"Hanya kalian yang hyung miliki, maka hyungmu ini akan selalu menjaga dan bersama kalian selamanya. Hyung menyayangi kalian, uri dongsaeng..." Ksj "Jin hyung, kau adalah orang yang paling aku kagumi setelah Appa. Aku menyayangimu , hyung" Kth "Kooki...